Menelusuri Jejak Sejarah, Mulai dari Haymarket Menuju Hari Buruh Internasional
Sejarah Hari Buruh Internasional./Pixabay
06:40
2 Mei 2024

Menelusuri Jejak Sejarah, Mulai dari Haymarket Menuju Hari Buruh Internasional

 


Setiap tanggal 1 Mei, dunia memperingati Hari Buruh Internasional atau yang sering disebut May Day.

Hari ini bukan hanya sekedar libur nasional di beberapa negara, tetapi juga merupakan momen penting yang mengingatkan kita akan sejarah perjuangan buruh dan pentingnya solidaritas dalam pergerakan hak-hak pekerja.

Meskipun telah banyak kemajuan dalam hak-hak buruh, Hari Buruh Internasional masih relevan hingga saat ini.

Di era modern, isu-isu seperti outsourcing, kontrak kerja fleksibel, dan kesetaraan gender di tempat kerja masih menjadi fokus perjuangan buruh.

May Day bukan hanya tentang libur nasional, tetapi juga momen untuk merefleksikan sejarah perjuangan buruh, menyuarakan aspirasi, dan memperkuat solidaritas.

Semangat juang para buruh dalam memperjuangkan hak-hak mereka patut dicontoh dan dilanjutkan untuk mewujudkan dunia kerja yang lebih adil dan sejahtera.

Dilansir dari brecorder.com, berikut adalah sejarah Hari Buruh Internasional yang perlu diketahui:



Akar Sejarah di Amerika Serikat

Sejarah Hari Buruh berawal dari gerakan buruh di Amerika Serikat pada tahun 1880-an.

Saat itu, para buruh bekerja dalam kondisi yang buruk dengan jam kerja yang panjang, yaitu 10 hingga 16 jam per hari, dan upah yang rendah.

Pada tahun 1886, Federasi Buruh Amerika (American Federation of Labor - AFL) menyerukan aksi mogok nasional untuk menuntut jam kerja 8 jam sehari.

Aksi ini dimulai pada 1 Mei 1886 dan melibatkan sekitar 400.000 buruh di seluruh Amerika Serikat.

Puncaknya di Chicago, di mana demonstrasi berujung pada Kerusuhan Haymarket, menewaskan beberapa orang. Peristiwa ini menjadi titik balik penting dalam gerakan buruh.

Kerusuhan Haymarket dan Lahirnya May Day

Di Chicago, aksi mogok diwarnai dengan demonstrasi besar-besaran di bunderan lapangan Haymarket.

Pada tanggal 4 Mei 1886, saat demonstrasi sedang berlangsung, terjadi kerusuhan yang menewaskan beberapa orang. Delapan aktivis buruh kemudian diadili dan dihukum mati atas tuduhan persekongkolan.

Insiden ini kemudian dikenal sebagai Tragedi Haymarket. Meskipun kronologi kejadian sebenarnya masih diperdebatkan hingga hari ini, namun insiden ini menjadi simbol perjuangan hak-hak pekerja di seluruh dunia.

Peristiwa Haymarket menjadi titik balik penting dalam gerakan buruh. Pada tahun 1889, Kongres Sosialis Dunia di Paris menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional untuk mengenang perjuangan para buruh di Haymarket dan untuk memperjuangkan hak-hak pekerja di seluruh dunia. Sejak saat itu, May Day diperingati di berbagai negara di seluruh dunia.

Selama abad ke-20 dan abad ke-21, May Day berkembang menjadi perayaan yang lebih luas. Di berbagai negara, buruh dan serikat pekerja mengadakan unjuk rasa, pemogokan, diskusi publik, dan berbagai kegiatan lainnya untuk mengadvokasi hak-hak pekerja, menekankan pentingnya kesetaraan, dan menuntut kondisi kerja yang lebih baik.



Peringatan May Day di Indonesia

Di Indonesia, perayaan May Day juga memiliki sejarah panjang. Sejak era kolonial, pekerja di tanah air telah memperjuangkan hak-haknya melalui aksi protes dan perjuangan yang gigih.

Melansir dari radarsemarang.jawapos.com, Hari Buruh Internasional pertama kali diperingati di Indonesia pada tanggal 1 Mei 1918 oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee di Semarang, Jawa Tengah. Sejak saat itu, Hari Buruh menjadi momen penting bagi gerakan buruh di Indonesia untuk menyuarakan tuntutan dan aspirasinya. Perjuangan buruh di Indonesia tak lepas dari isu-isu seperti upah layak, jam kerja, dan kondisi kerja yang aman.

Di Indonesia, Hari Buruh Internasional diperingati dengan berbagai aksi demonstrasi, seminar, dan diskusi oleh serikat buruh dan organisasi masyarakat sipil. Peringatan ini menjadi pengingat bagi pemerintah dan pengusaha untuk terus meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi para buruh.

Peristiwa Penting di Indonesia dan Dunia

• 1 Mei 1886: Dimulainya aksi demonstrasi besar-besaran di berbagai kota di Amerika Serikat, menuntut pengurangan jam kerja menjadi 8 jam sehari.
• 4 Mei 1886: Kerusuhan Haymarket di Chicago meletus, menewaskan beberapa orang dan memicu penangkapan serta dihukumnya para aktivis buruh.
• 1889: Kongres Sosialis Dunia di Paris menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional untuk mengenang perjuangan buruh di Chicago dan seluruh dunia.
• 1 Mei 1918: Peringatan Hari Buruh Internasional pertama kali di Indonesia diprakarsai oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee di Semarang, Jawa Tengah.
• 1920-an: Pergerakan buruh di Indonesia semakin aktif, menuntut upah yang layak, kondisi kerja yang aman, dan hak-hak lainnya.
• 1945: Kemerdekaan Indonesia membawa angin segar bagi gerakan buruh, namun perjuangan untuk hak-hak buruh masih berlanjut.

Makna Hari Buruh Internasional

Hari Buruh Internasional bukan hanya tentang libur nasional, tetapi juga merupakan momen untuk:

• Mengenang perjuangan para buruh dalam memperjuangkan hak-hak mereka.
• Merayakan prestasi yang telah diraih oleh buruh.
• Mendorong terciptanya kondisi kerja yang lebih adil dan manusiawi.
• Mengingatkan pemerintah dan pengusaha akan tanggung jawab mereka terhadap kesejahteraan pekerja, serta mempromosikan kesadaran akan pentingnya hak-hak pekerja di era globalisasi ini.
• Memperkuat solidaritas antar buruh di seluruh dunia.

Dengan demikian, May Day bukan hanya sekadar hari libur, tetapi juga merupakan hari untuk merenungkan sejarah perjuangan buruh, memperkuat solidaritas antar pekerja di seluruh dunia, dan terus memperjuangkan visi sebuah dunia di mana setiap pekerja dihormati dan mendapatkan perlindungan serta kesejahteraan yang layak.

Hari Buruh Internasional adalah momen penting untuk mengenang sejarah perjuangan buruh dan untuk memperjuangkan hak-hak pekerja di seluruh dunia. Dengan persatuan dan solidaritas, buruh dapat terus berjuang untuk mencapai kondisi kerja yang lebih adil dan manusiawi.

Sejarah May Day mengajarkan kita bahwa perubahan tidak datang dengan sendirinya. Ia memerlukan kesadaran kolektif, perjuangan yang gigih, dan solidaritas yang kuat. Oleh karena itu, setiap May Day adalah panggilan untuk terus berjuang demi masa depan yang lebih baik bagi semua pekerja di planet ini.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #menelusuri #jejak #sejarah #mulai #dari #haymarket #menuju #hari #buruh #internasional

KOMENTAR