Pelaku Ancam Tembak Anies Ditangkap, Kubu Anies hingga Prabowo Buka Suara
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
09:16
15 Januari 2024

Pelaku Ancam Tembak Anies Ditangkap, Kubu Anies hingga Prabowo Buka Suara

- Polisi telah menangkap pelaku yang menebar ancaman akan menembak calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan.

Pelau merupakan seorang pemuda berusia 23 tahun. Pelaku berinisial AWK ditangkap oleh tim gabungan dari Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri dan Polda Jawa Timur di Jember. Dalam penangkapan ini, AWK telah mengakui perbuatannya.

Atas penangkapan ini, kubu pasangan Anies-Muhaimin Iskandar dan kubu pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara.

Duduk perkara

Informasi adanya ancaman penembakan terhadap Anies berawal dari cuitan pemilik akun X @sleepyiysloth yang mengunggah tangkapan layar berupa komentar di platform TikTok dengan komentar ancaman penembakan.

Komentar yang ditulis pemilik akun @Rifanariansyah itu bertuliskan "Izin bapak, nembak kepala anis hukumannya berapa lama ya?".

Tak lama, kepolisian menangkap AWK, seorang pemuda yang menebar ancaman akan menembak Anies.

AWK ditangkap tim gabungan dari Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri dan Polda Jawa Timur di Jember, Sabtu (13/1/2024).

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nurgoho menyebut pelaku baru berusia 23 tahun.

"Dilihat dari umur, dia sudah lulus dari sekolah menengah atas, namun untuk apakah dia kuliah ataupun dia sekolah yang lainnya, ini masih didalami," ujar Sandi, Sabtu.

Dari penangkapan ini, AWK telah mengakui perbuatannya. Kepada polisi, AWK mengatakan bahwa ancaman penembakan disalurkannya melalui TikTok @calonistri71600. AWK telah mengakui akun itu miliknya.

Penelusuran Kompas.com pada Sabtu siang, akun TikTok dengan foto profil bergambar Prabowo Subianto itu telah dibatasi aksesnya menjadi privat, sehingga tidak diketahui kalimat ancaman yang disampaikan.

Apresiasi

Tim Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin Iskandar (Amin) menyampaikan apresiasi atas kinerja kepolisian.

"Kami dari Timnas Amin (Anies-Muhaimin) mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kepolisian RI, terutama kepada personel Subdit Siber Ditkrimsus Polda Jatim yang di-backup oleh Direktorat Siber Bareskrim yang telah melakukan penegakan hukum kepada pelaku di Jawa Timur," ujar juru bicara Timnas Amin, Iwan Tarigan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

"Kami Timnas Amin juga memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko yang telah menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat agar mewujudkan pemilu yang aman. Hal itu untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," katanya lagi.

Lebih lanjut, Iwan mengimbau masyarakat menjadi pemilih yang cerdas dan tidak mudah termakan berita hoaks dan konten negatif lainnya.

Iwan mengatakan, pemilu menjadi kesempatan yang istimewa bagi bangsa dan negara Indonesia untuk mewujudkan kehidupan demokrasi yang berkualitas.

"Sehingga, hasil yang positif selama lima tahun ke depan dapat dinikmati seluruh masyarakat tanpa terkecuali," ujarnya.

Kubu Prabowo-Gibran berkomentar

Sementara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming meminta agar para pendukungnya mengekspresikan dukungan secara santun atas penangkapan ini.

"Karena itu hati-hati sekali ya. Kalau toh ada pendukung Pak Prabowo ingin menyampaikan dukungannya, sampaikan dengan cara-cara yang santun, dengan cara-cara yang elegan," kata Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, dalam jumpa pers pada Sabtu.

"Lebih baik kita fokus menyampaikan, menyebarluaskan gagasan visi, misi, programnya Pak Prabowo," ujarnya menambahkan.

Habiburokhman juga mengingatkan bahwa apa yang dianggap seorang pendukung bukan kategori mengancam, bisa jadi secara hukum memenuhi unsur-unsur pengancaman.

"Apa yang kita anggap biasa-biasa saja bisa jadi dianggap orang bermasalah," katanya.

Habiburokhman lantas mengatakan, tak menutup kemungkinan bahwa pelaku merupakan pendukung fanatik Prabowo yang tidak dapat mengendalikan dirinya.

"Mencantumkan foto Pak Prabowo kan bisa saja dari berbagai teori, cuma ya sudah kita enggak usah asumsi. Tapi, bisa juga ya kan pendukung fanatik tapi berekspresi yang salah, berlebihan, kan macam-macam," ujarnya.

Akan tetapi, Habiburokhman juga mencurigai bahwa kasus semacam ini mungkin merupakan skenario lawan politik yang ingin merusak nama baik Prabowo.

"Secara teori itu kan ada yang namanya operasi kuda troya, disusupkan orang ke kalangan pendukung kita lalu melakukan tindakan kontraproduktif dan merugikan kita," kata anggota Komisi III DPR RI tersebut.

Lebih lanjut, Habiburokhman mengaku menghormati langkah Polri yang telah menangkap AWK dan akan menggelar pemeriksaan lebih lanjut terhadapnya.

"Kami menghormati apa yang dilakukan kepolisian dalam kasus ini. Silakan diusut dijalankan proses hukum secara keadilan, dan kami juga akan terus memantau perkara ini," ujarnya.

Tag:  #pelaku #ancam #tembak #anies #ditangkap #kubu #anies #hingga #prabowo #buka #suara

KOMENTAR