Sosok Suami Helena Lim yang Tak Banyak Diketahui Publik
Helena Lim pakai baju rompi tahanan (kiri) dan kehidupan sehari-hari Helena Lim yang hidup mewah. 
09:49
30 Maret 2024

Sosok Suami Helena Lim yang Tak Banyak Diketahui Publik

Helena Lim jadi sorotan publik.

Sosialita dan salah orang terkaya di kawasan elite PIK Jakarta ini baru saja ditetapkan tersangka dan ditahan oleh Kejaksaan Agung dalam kasus korupsi di PT Timah.

Helena Lim yang kerap memperlihatkan gaya hidup mewah di media sosial ini jadi sorotan terutama karena tidak diketahui bagaimana cerita rumah tangganya.

Apalagi sejauh ini belum ada informasi apakah pihak keluarga seperti suami telah membesuknya di rumah tahanan Kejaksaan Agung, tempatnya menjalani penahanan selama beberapa hari ke depan.

Sosok Suami

Helena Lim ternyata pernah bersuami.

Mantan suami Helena Lim adalah pegawai bank dan merupakan seorang pria asal Medan yang identitasnya dirahasiakan.

Helena Lim enggan menyebut siapa nama suaminya.

Keduanya menikah pada 1998, saat sama-sama menjadi pegawai bank.

Namun berpisah pada 2005 dan sejak saat itu tidak mau menikah lagi.

Bersama mantan suaminya, Helena Lim memiliki empat anak.

Pertemuan awal mereka saat keduanya sama-sama menjadi pegawai bank.

Helena Lim mengawali karirnya sebagai pegawai bank dengan gaji Rp 450 ribu sebulan di Kota Medan, Sumatera Utara.

Fakta ini diungkap Helena Lim saat berbagi cerita mengenai rumah tangganya  podcast ASix.

Ibu empat anak ini mengarungi bahtera rumah tangga dengan mantan suaminya itu selama 7 tahun hingga mereka harus berpisah karena suatu hal.

Betah menjanda, Helena Lim akui enggan untuk menikah lagi karena sebuah alasan.

Helena Lim juga mengatakan bahwa ia merasa mampu untuk menghidupi dirinya dan anak-anaknya.

“Kalau sekarang ini misalnya aku susah dalam kata ekonominya nggak mampu, mungkin kalau aku dapat satu cowok mungkin aku minta dia nikahin aku secara resmi tapi dia juga cowoknya. Karena kan gini kalau mau nikah sekarang kan juga kita udah punya apa-apa," ungkap Helena saat wawancara podcast di acara The Hermansyah A6 pada 24 Januari 2023 lalu.

Perjalanan Hidup

Tiga hari lalu Kejaksaan Agung menetapkan Helena Lim sebagai tersangka sekaligus ditahan terkait kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah izin usaha pertambangan PT Timah Tbk periode tahun 2015-2022.

Di media sosial atau wawancara dengan para Youtuber, Helena Lim kerap pula memamerkan harta kekayaannya.

Helena Lim juga kerap memperlihatkan pergaulannya bareng selebriti dan para sosialita ibu kota.

Namun siapa sangka sebelum jadi kaya, Helena Lim adalah dulunya orang 'miskin'.

Hal ini seringkali diungkap Helena Lim dalam wawancara bersama sejumlah publik figur.

Tribun Jakarta mengutip  dari Chanel Youtube BW alias Boy William, Helena Lim bercerita semasa kecil ia kerap hidup susah.

Untuk bisa punya rumah mewah dan harta melimpah seperti saat ini, Helena Lim mengaku harus melewati perjalanan yang panjang.

Ia harus bekerja keras untuk mewujudkan semua impiannya.

Kisah ini juga dibagikan Helena, dalam wawancara bersama Ashanty yang tayang di Youtube Chanel The Hermansyah A6.

Helena bercerita, dulu ia bahkan hanya memiliki gaji sebesar Rp450 ribu perbulan.

"Tahun 96 aku masih kerja di bank, di Medan. Tahu gak gajinya berapa? Tahun 96 Rp 450 ribu sebulan," kata Helena.

Kehidupan Helena semasa muda jauh dari kata mewah.

Helena menyebut sempat bekerja sebagai pegawai bank sekira hampir 1 tahun lamanya.

Dari sinilah, Helena mulai meniti karir hingga akhirnya bisa memperbaiki perekonomian dirinya.

"Awal aku sukses sebenarnya dari sana. Dari gaji Rp450 ribu sebulan, aku kerja gak gak sampai setahun, krisis moneter tahun 97 sudah mulai gonjang ganjing,"

"Tahun 97 itu, ada 1 customer aku cerita, waktu itu aku marketing di satu bank, aku tawarin deposito kredit. Customer aku ngasih deposito 1000 USD. Jaman itu, bayangin itu bisa beli rumah," beber Helena.

Pada tahun 1997 di saat mulai terjadi gonjang-ganjing krisis moneter, Helena mengatakan salah satu customernya sempat meminta dirinya untuk menjual dolar.

"Dia masuk (deposito) ke aku tuh 3 bulan. Pas 3 bulan jatuh tempo, aku telponin 'nih dollar jatuh tempo mau diperpanjang gak', Kata dia 'jual aja deh'. Waktu itu kan ratenya bank lagi gila-gila. Katanya jualin dong. Nah dari situ awal suksesnya," bebernya.

"Waktu itu dibilangin sama orang, kalau jual ke bank (harga) Rp2.900. Kalau ke costumer aku bisa Rp2.950. Lebih mahal 50 point. Sebenernya sih gak boleh ya, tapi namanya orang kerja, semua cari duit juga kan," kata Helena.

Ketika itu, Helena mengaku pertama kali mendapat komisi dari hasil menjual dolar milik costumernya senilai Rp1 juta.

Uang tersebut, lalu diserahkan Helena kepada orangtuanya.

Helena pun kemudian melihat hal tersebut sebagai sebuah peluang untuk mendapat uang lebih.

Seolah tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu begitu saja, Helena akhirnya mencoba menawarkan jasa kepada para costumernya di bank.

"10 point aku dapat sejuta. Gajiku 2 bulan. Nah jalan otak gue dari situ,"

"Besoknya gue telepon klien semua 'Eh lo ada dollar kalau mau jual cari gue ya' gue dapat fee dari situ. Costumer aku teleponin 'kamu kalau mau jual, pengen beli tanah atau apa cari aku ya. Jual dolar atau apa cari aku ya'," bebernya.

Dari sana Helena mulai mendapat penghasilan lebih.

Dari yang tadinya hanya Rp450 ribu sebulan, ia mengaku dalam sehari bisa meraup Rp14 juta hingga Rp15 juta.

Peran Helena Lim

Dirdik Jampidsus Kejaksaan Agung, Kuntadi, dalam konferensi pers, Rabu (27/3/2024), mengungkap peran Helena Lim dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk.

Helena Lim diduga membantu mengelola hasil tindak pidana korupsi berkaitan dengan kerja sama sewa peralatan proses peleburan timah selama tahun 2018 hingga 2019.

“Yang bersangkutan selaku manajer PT QSE diduga kuat telah memberikan bantuan mengelola hasil tindak pidana kerja sama penyewaan peralatan processing peleburan timah,” kata Kuntadi.

Helena Lim juga menyediakan sarana dan prasarana kepada pemilik smelter.

Aksi ini dilakukan dengan dalih penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR).

“Yang bersangkutan memberikan sarana dan prasarana melalui PT QSE untuk kepentingan dan keuntungan yang bersangkutan dan tersangka lain dengan dalih dalam rangka untuk penyaluran CSR,” terang Kuntadi.

Helena Lim kini ditahan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan atau sampai 14 April 2024.

Helena Lim disangkakan melanggar ketentuan Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 56 KUHP.

Harvey Moeis juga telah menjalani penahanan selama 20 hari ke depan, sesuai ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Sebagai informasi, dalam perkara ini tim penyidik telah menetapkan 15 tersangka, termasuk perkara pokok dan obstruction of justice (OOJ) alias perintangan penyidikan.

Nilai kerugian negara pada kasus ini ditaksir mencapai Rp 271 triliun.

Bahkan menurut Kejaksaan Agung  nilai Rp 271 triliun itu akan terus bertambah.

Sumber: Tribunnews.com/Bangka Pos/Tribun Jakarta

Tag:  #sosok #suami #helena #yang #banyak #diketahui #publik

KOMENTAR