Sederet Fakta Kecelakaan di Tol Cipularang, Insiden Pertama 3 Bulan setelah Diresmikan pada 2005
- Saksi mata mengungkapkan, kendaraan yang dilibas tronton di tol Cipularang kemarin berada di jalur tengah. Turunan tempat terjadinya kecelakaan beruntun tersebut memang dikenal sangat berbahaya.
Truk tronton yang melaju kencang itu menabrak belasan mobil di depannya. Kecelakaan karambol pun terjadi: mobil-mobil yang ditabrak saling bertubrukan, bahkan menumpu.
Insiden yang melibatkan 1 truk dan 17 kendaraan lain di jalan tol Cipularang Km 92 B arah Jakarta pada pukul 15.15 itu mengakibatkan, sampai pukul 19.00 tadi malam (11/11), satu orang meninggal, 4 luka berat, dan 23 lainnya luka ringan. Sebagian korban telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Korban meninggal atas nama Salsabila, pelajar 13 tahun yang beralamat di Asrama Yonzikon, Jakarta Selatan.
”Semoga korban tidak bertambah,” kata Kapolres Purwakarta AKBP Lilik Ardhiansyah ketika dihubungi Jawa Pos.
Sementara itu, salah seorang saksi mata menerangkan kepada Radar Karawang, sebelum kecelakaan terjadi, terdapat penyempitan jalan di lokasi kejadian yang mengakibatkan kendaraan melaju dengan perlahan. Dia menyebut, secara tiba-tiba dirinya dikagetkan dengan benturan keras yang ternyata merupakan suara dari sebuah truk yang menabrak sejumlah kendaraan di dekatnya.
”Saya juga gak sempet ngelihat, ternyata truk itu ada di samping kanan kami. Kami berada di tengah, yang terlibas truk itu di jalur kanan,” ungkap saksi mata yang meminta namanya dirahasiakan itu.
Menurut informasi yang diterima, korban luka-luka dan meninggal dilarikan ke dua rumah sakit. Yakni, RS Siloam dan RS Abdul Radzak, Purwakarta.
Turunan di tol Cipularang arah Jakarta yang dimulai di sekitar Km 94 memang dikenal sangat berbahaya. Apalagi jika yang melintas kendaraan besar dengan muatan banyak seperti truk tronton. Rem harus benar-benar dalam kondisi prima dan pengemudi berkonsentrasi penuh.
Kecelakaan kemarin mirip dengan yang terjadi pada 2 September 2019 yang melibatkan 20 kendaraan. Sembilan orang tercatat menjadi korban meninggal kala itu.
Daftar kecelakaan di tol Cipularang menjulur panjang. Pada 2005, misalnya, hanya tiga bulan setelah diresmikan, terjadi kecelakaan akibat pengemudi yang belum menguasai medan. Jumlah korban mencapai 13 orang dan tiga di antaranya meninggal.
Pada 2006, mobil Mitsubishi L200 milik Irjen Kominfo Mayjen TNI Idris Gassing mengalami kecelakaan di Km 101. Kecelakaan itu menewaskan Idris. Lalu, pada 2009, sebuah bus Primajasa mengalami kecelakaan dengan minibus yang menewaskan tiga orang.
Pada 2011, pedangdut Saiful Jamil mengalami kecelakaan yang menewaskan istrinya, Virginia. Pada 2012, sebuah bus menabrak truk tronton dan tujuh orang meninggal serta 31 lainnya luka-luka.
Adapun pada 2023, kecelakaan terjadi antara mobil Grand Livina dan truk. Kecelakaan yang terjadi di ruas tol Km 113 A tersebut menewaskan satu keluarga yang terdiri atas satu ibu dan dua anaknya.
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat mengungkapkan, tabrakan beruntun di tol Cipularang diduga dipicu truk bermuatan berat yang mengalami rem blong. ”Rem blong karena bermuatan cukup banyak, cukup berat, sehingga menabrak kendaraan yang ada di depannya,” kata Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombespol Jules Abraham Abast di Kota Bandung.
Respons Jasa Marga
Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Plaza Tol Cililitan Jakarta Panji Satriya mengatakan, imbas dari kejadian tersebut, lalu lintas di ruas tol Cipularang Km 92 arah Jakarta tertutup. Sementara jalur sebaliknya dibuka dua lajur untuk dapat dilalui.
”Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami akibat kejadian tersebut dan selama proses evakuasi berlangsung,” kata Panji dalam keterangan yang diterima Radar Bandung kemarin.
Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono menyampaikan, korban meninggal dunia mendapat santunan Rp 50 juta yang akan diserahkan kepada ahli waris sah. Sementara korban luka, lanjut Rivan, akan mendapat jaminan biaya perawatan maksimal Rp 20 juta yang dibayarkan kepada rumah sakit tempat korban dirawat.(idr/bbb/yat/c19/ttg)
Tag: #sederet #fakta #kecelakaan #cipularang #insiden #pertama #bulan #setelah #diresmikan #pada #2005