Perjalanan 3 Tahun Monash University Indonesia, Dukung Visi Indonesia Emas 2024 Lewat Riset dan Kolaborasi Terkait Perubahan Iklim
(Ki-ka) Prof Taufiq Asyhari (Professor, Data Science), Prof Matthew Nicholson (Pro Vice-Chancellor & President), dan Tantia Dian Permata Indah (Chief Operations Officer) Monash University Indonesia. (Edy Pramana/JawaPos.com)
15:32
20 Maret 2024

Perjalanan 3 Tahun Monash University Indonesia, Dukung Visi Indonesia Emas 2024 Lewat Riset dan Kolaborasi Terkait Perubahan Iklim

- Monash University Indonesia memasuki tahun ketiga eksistensinya dengan terus menorehkan berbagai pencapaian melalui partisipasi aktif dalam membina kemitraan strategis yang berdampak. Selain itu menjadi memimpin navigasi isu melalui penelitian multidisiplin yang transformatif.

Baru-baru ini, Monash University Indonesia menerbitkan penelitian ‘Menavigasi Isu Perubahan Iklim pada Pemilu 2024’ yang menyoroti minimnya perhatian para pemimpin partai politik terhadap isu perubahan iklim. Publikasi ini menjadi satu dari 200 makalah penelitian yang diterbitkan oleh Universitas selama tiga tahun terakhir dengan menerima pendanaan penelitian (research grant) hingga Rp 20 miliar.

Pencapaian tersebut mencerminkan peran sentral Monash University Indonesia sebagai penggerak perubahan positif atas isu-isu sosial yang mendesak, sebagaimana target kampanye Change It dan rencana strategis Impact 2030 yang dijalankan dengan intens oleh Universitas.

Bertepatan dengan perjalanan tiga tahun di Tanah Air, Monash University Indonesia memperkenalkan Profesor Matthew Nicholson sebagai Wakil Rektor Senior dan Presiden Monash University Indonesia pada 19 Februari lalu. Penunjukan ini mengiringi aspirasi Universitas untuk menjadi poros keunggulan riset berstandar global di kawasan Asia Tenggara, salah satunya dengan resmi membuka program Magister ilmu Pemasaran dan Komunikasi Digital dan angkatan pertama akan memulai studi pada Oktober tahun ini.

“Penunjukkan sebagai Presiden Monash University Indonesia adalah suatu kehormatan bagi saya, terutama mengingat potensi dan peluang besar dari keragaman demografi Indonesia. Institusi pendidikan tinggi, seperti Monash University, Indonesia, melalui jajaran riset dan kerja samanya yang berdampak, memiliki tanggung jawab besar dalam memberdayakan dan membina generasi pembuat perubahan berikutnya," ujar Profesor Nicholson dalam acara temu media di Jakarta, Selasa (19/3).

"Sebagai salah satu dari 50 universitas terbaik dunia, Monash University akan terus menjaga standar global tertinggi dalam mendukung misinya yang unik, yakni membantu menciptakan talenta yang siap untuk masa depan dengan relevansi terhadap konteks lokal,” imbuh Profesor Nicholson.

Sebagai salah satu pelaku riset terdepan, Monash University Indonesia berkomitmen mendorong perubahan positif di bidang sosial, teknologi, dan ekonomi yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Rangkaian riset yang dilakukan oleh Universitas ditandai dengan keterlibatan aktif dalam mengatasi isu-isu sosial yang mendesak, salah satunya mengembangkan Rencana Induk Ekowisata Citarik yang menawarkan solusi holistik dalam merevitalisasi Daerah Aliran Sungai Citarum. Ditambah dengan infrastruktur riset yang kuat, eksistensi berkelas dunia, dan jejaring yang berpengaruh, Monash University Indonesia siap menjadi pemimpin dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan.

Melalui konsistensinya dalam mendorong kolaborasi berbasis industri yang mencakup pendidikan, riset, dan berbagi pengetahuan (knowledge sharing), Monash University, Indonesia telah menggandeng berbagai komunitas lokal dalam memperkuat sejumlah pusat riset dan program yang diinisiasi, termasuk di antaranya Pusat Riset Komunikasi Perubahan Iklim Monash University, Indonesia; Climateworks Center; program Revitalisasi Pemukiman Liar dan Lingkungannya (RISE); serta program World Mosquito.

Penelitian yang dilakukan oleh Monash University Indonesia juga mendapatkan dukungan dari beberapa lembaga lainnya. Salah satunya berupa pendanaan penelitian, yang di antaranya berasal dari KONEKSI (Knowledge Partnership Platform Australia - Indonesia) dalam rangka membangun Ketahanan Iklim di Kawasan Timur Indonesia, serta kerja sama dengan Tanoto Foundation dalam rangka menganalisis dampak kinerja manajemen sekolah terhadap efektivitas pembelajaran siswa.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #perjalanan #tahun #monash #university #indonesia #dukung #visi #indonesia #emas #2024 #lewat #riset #kolaborasi #terkait #perubahan #iklim

KOMENTAR