Muhammadiyah Usul Penghapusan Sidang Isbat, Gus Yahya: PBNU Tidak Setuju
Gus Yahya, Ketum PBNU buka suara atas Ide Kemenag. (JawaPos)
14:16
10 Maret 2024

Muhammadiyah Usul Penghapusan Sidang Isbat, Gus Yahya: PBNU Tidak Setuju

  - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan awal Ramadhan 1445 Hijriah, pada sore ini Minggu (10/3). Sidang isbat sudah menjadi ketentuan yang ditetapkan melalui peraturan pemerintah.   Karena itu, PBNU tidak setuju jika sidang isbat itu ditiadakan atau dihapus. Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf merespons usulan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti yang meminta penghapusan sidang isbat untuk menghemat anggaran negara.   Menurut Gus Yahya, sidang isbat itu telah menjadi aturan, maka jika ada usul peniadaan, proses penghapusannya perlu proses panjang.  

  “(Penghapusan) sidang isbat itu tidak bisa tiba-tiba. Misalnya Menteri Agama tiba-tiba bilang tahun ini nggak ada sidang isbat, tentu kami akan protes juga karena ini sudah jadi aturan,” kata Gus Yahya  di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3).   Sidang isbat, lanjut Gus Yahya, diselenggarakan untuk menjaga harmoni masyarakat selama ramadan dan Idul Fitri.    “Sidang isbat ini diselenggarakan untuk tujuan agar harmoni masyarakat tetap terpelihara dalam ramadan dan idulfitri. Setahu saya bahkan dulu yang mengusulkan sidang isbat itu Muhammadiyah,” ujar Gus Yahya.    Karena itu, Gus Yahya menekankan, PBNU akan tetap mengikuti prosedur dan hasil sidang isbat yang ditetapkan oleh pemerintah.    “Kami tetap saja berpegang pada pandangan bahwa awal ramadan dan idulfiti itu ditentukan berdasarkan hasil rukyah hilal,” ujar dia.   Menurutnya, ada aturan bahwa pemerintah melakukan sidang isbat, maka NU menyandarkan diri kepada hasil sidang isbat yang diadakan pemerintah. “Para kiai NU bahkan mengatakan tidak boleh mengumumkan pandangan yang berbeda dari pemerintah kalau sudah ada penetapan isbat dari pemerintah,” tegas Gus Yahya.   Dalam kesempatan ini, Gus Yahya pun meminta agar masyarakat meningkatkan spiritualitas dan menghindari ceramah yang memuat provokasi selama bulan ramadan.   "Mari kita manfaatkan bulan ramadan ini untuk meningkatkan ikhtiar rohani kita," pungkasnya.

Editor: Nurul Adriyana Salbiah

Tag:  #muhammadiyah #usul #penghapusan #sidang #isbat #yahya #pbnu #tidak #setuju

KOMENTAR