Mabes Polri Klarifikasi Pernyataan Kapolri Soal Estafet Kepemimpinan
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (7/1/2024) mendatang. 
22:13
12 Januari 2024

Mabes Polri Klarifikasi Pernyataan Kapolri Soal Estafet Kepemimpinan

- Mabes Polri mengungkap maksud dari pernyataan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo soal estafet kepemimpinan yang tengah menjadi sorotan.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan jika dilihat keterangan secara lengkap, Kapolri saat itu berbicara soal persatuan dan kesatuan.

"Kami perlu sampaikan bapak kapolri menghadiri perayaan dan ibadah Natal 2023 kemudian bisa kita lihat seluruhnya secara lengkap video tersebut dimana pesan-pesan bapak Kapolri terkait dengan kesatuan dan persatuan dalam keberagaman kemudian juga cooling system," kata Trunoyudo kepada wartawan, Jumat (12/1/2024).

Trunoyudo mengatakan estafet yang dimaksud adalah soal keberlanjutan dari Presiden RI, Ir Soekarno hingga Presiden ke-7, Joko Widodo.

"Perlu kami jelaskan yang dimaksudkan adalah keberlanjutan dari sejak presiden pertama Ir Soekarno sampai dengan saat ini presiden ke-7 yaitu Ir Joko Widodo," ucapnya.

"Untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia ya, tentunya yang selalu berkelanjutan dari satu pemimpin kepada pemimpin lainnya," sambungnya.

Trunoyudo mengatakan keberlanjutan kesuksesan yang ada ini juga harus bisa dilanjutkan dengan calon pemimpin siapapun orangnya.

"Estafet kepemimpinan juga tentu harus Dilanjutkan siapapun calon pemimpin baru dan tentunya apapun program yang dibawanya," tuturnya.

Lebih lanjut, pernyataan Kapolri tersebut tidak merujuk kepada pasangan calon presiden manapun dan memastikan Polri tetap netral.

"Kapolri telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri untuk berkomitmen bahwasanya Polri netral sebagaimana amanah pada UU nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia pada pasal 28 ayat 1 dan 2," tuturnya.

"Tentunya Polri komitmen dalam keamanan penyelenggaraan pemilu 2024 ini sehingga mewujudkan pemilu yang aman dan daman tentu juga dalam rangka persatuan dan kesatuan bangsa," imbuhnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyinggung soal sosok pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan yang baik untuk Indonesia tanpa melihat adanya perbedaan yang bisa memecah belah bangsa.

Awalnya, Kapolri mengungkapkan jika tugas Korps Bhayangkara ke depannya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) semakin berat terutama di tahun politik.

Untuk itu, Kapolri meminta agar adanya perbedaan pendapat tak membuat adanya konflik hingga akhirnya terpecah belah.

"Maka selalu kita ingatkan bahwa perbedaan pendapat janganlah kemudian membuat dan merusak cita-cita kita bersama," ucap Kapolri seperti dilihat di akun Youtube Divisi Humas Polri, Kamis.

Kapolri pun menyinggung sosok pemimpin yang akan berkontestasi dalam Pemilu 2024 nantinya.

Dia mewajarkan jika adanya perbedaan pendapat pada masyarakat dalam menentukan pilihannya untuk memilih pemimpin Indonesia kelak.

Namun, perbedaan pendapat tersebut jangan sampai malah merusak kesatuan dan persatuan yang nantinya tidak akan melanjutkan prestasi yang akan diraih Indonesia.

"Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan, bukan karena perbedaan akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tetapi yang kita pelihara perbedaan terus dan kemudian itu kita bawa dalam konflik," jelasnya.

Editor: Adi Suhendi

Tag:  #mabes #polri #klarifikasi #pernyataan #kapolri #soal #estafet #kepemimpinan

KOMENTAR