Indonesia Diprediksi Akan Menyumbang Lebih dari 55.000 Siswa yang Belajar di Luar Negeri
–Seiring dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang mengubah berbagai industri di seluruh dunia, sektor pendidikan juga mulai memanfaatkan gelombang transformasi itu. AIG Education Group meluncurkan platform lead generation berbasis AI untuk industri pendidikan.
Platform itu untuk merevolusi operasi agen pendidikan dengan mengatasi tiga tantangan utama. Yakni keterbatasan kapasitas konselor pendidikan (dalam hal informasi, pengetahuan, dan bahasa), biaya operasional yang tinggi, serta manajemen calon mahasiswa yang tidak sistematis.
Co-founder AIG Education Group Jimmy Lim menyatakan, dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, pihaknya terus berinovasi meningkatkan layanan. Menurut dia, AI adalah masa depan.
”Inilah yang mendorong kami untuk mengembangkan Achieva Edu. Platform lead generation AI pertama untuk sektor pendidikan, sebagai pendukung bagi penyedia jasa dan konselor pendidikan serta mahasiswa,” ujar Jimmy Lim.
Dia menyatakan, pembukaan kantor di Jakarta menegaskan komitmen terhadap Indonesia. Pihaknya yakin platform itu mendorong pertumbuhan sektor pendidikan, membuka peluang baru untuk studi internasional.
”Achieva Edu mengatasi masalah-masalah ini dengan menyediakan akurasi informasi yang lebih unggul melalui kemampuan analisis dan penyaringan yang canggih, didukung algoritma, kerangka kerja, dan alur kerja yang unik,” papar Jimmy Lim.
Dia menambahkan, mayoritas pelajar Indonesia yang melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri terbagi antara mereka yang mengejar gelar sarjana (56 persen), Magister (30 persen), dan 4 persen sisanya terdaftar di berbagai program dan gelar lainnya. Jurusan yang paling diminati siswa Indonesia adalah teknologi dan teknik, ilmu sosial, dan ilmu kesehatan.
Selain itu, dia menambahkan, siswa Indonesia memiliki preferensi yang kuat terhadap institusi pendidikan di negara-negara seperti Inggris, Australia, Kanada, serta negara-negara Asia seperti Malaysia, Tiongkok, dan Singapura. Hal ini karena pengaruh dari beberapa generasi sebelumnya dalam pemilihan tempat studi di luar negeri dan peningkatan peringkat serta minat terhadap negara-negara tetangga di Asia.
”Dengan memulai operasi di Indonesia, kami membawa keahlian kami lebih dekat ke mitra lokal, memungkinkan lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Kami memperkirakan pada 2025, Indonesia akan menyumbang lebih dari 55.000 siswa yang belajar di luar negeri,” tambah Jimmy.
Tag: #indonesia #diprediksi #akan #menyumbang #lebih #dari #55000 #siswa #yang #belajar #luar #negeri