Komjen Pol. Purn. Prof. Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si.
Komjen Pol. (Purn.) Prof. Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si. 
13:54
6 Januari 2024

Komjen Pol. Purn. Prof. Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si.

Komisaris Jenderal Polisi (Purnawirawan) atau Komjen Pol. (Purn.) Prof. Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si. adalah mantan Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri).

Komjen Gatot Eddy Pramono tercatat menjabat sebagai Wakapolri pada tahun 2020 hingga 2023.

Saat menjadi Wakapolri, Gatot sempat mendampingi Jenderal Pol. (Purn.) Drs. Idham Azis, M.Si. dan Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.

Semasa dinasnya, ia juga pernah menduduki posisi sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya.

Gatot sendiri resmi pensiun sebagai perwira tinggi (Pati) Polri pada tahun 2023.

Setelah pensiun, Gatot kini disibukkan dengan jabatannya sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024.

Kehidupan pribadi

Gatot Eddy Pramono lahir di Sukarami, Gunung Talang, Solok, Sumatra Barat, pada tanggal 28 Juni 1965.

Ia memiliki istri yang bernama Alm. Widi Astutik.

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana (Tribunnews/JEPRIMA)

Gatot dan Widi dikaruniai tiga orang anak yang bernama manda Widya Aminditha, M. Andi Yusuf, dan Amelia Widya Atmani Wedhana.

Pendidikan

Komjen Gatot Eddy Pramono adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988.

Sederet pendidikan kepolisian yang pernah ditempuhnya antara lain adalah PTIK (1996), SESPIM (2002), dan SESPIMTI (2012).

Selain itu, ia juga telah menyelesaikan studi S-2 di Universitas Indonesia (1999) dan S-3 Doktor Ilmu Kriminologi Universitas Indonesia (2015).

Nama lengkapnya adalah Komjen Pol. (Purn.) Prof. Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si.

Perjalanan karier

Karier Gatot Eddy sudah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor Blitar (2005), Sekretaris Pribadi Kapolri (2006), Kepala Kepolisian Resor Metro Depok (2008), dan Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan (2009).

Selain itu, Gatot juga sempat menduduki posisi sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya (2011), Analis Kebijakan Madya Bidang Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri (2012), dan Analis Kebijakan Madya Bidang Pengkajian Strategi Staf Operasi Polri (2012).

Tak sampai di situ, jenderal asal Solok ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Dukungan Administrasi Operasional Biro Pembinaan Operasi Staf Operasi Polri (2013) dan Kepala Biro Kelembagaan Tata Laksana Staf Perencanaan dan Anggaran Polri (2014).

Karier Gatot Eddy Pramono makin cemerlang setelah ia didapuk sebagai Wakapolda Sulawesi Selatanpada tahun 2015.

Pada tahun 2017, ia dimutasi menjadi Staf Ahli Sosial Ekonomi Kapolri.

Satu tahun kemudian, Gatot dipercaya sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri.

Setelah itu, ia diangkat sebaga Kapolda Metro Jaya pada tahun 2019.

Barulah di tahun 2020, Komjen Gatot Eddi Pramono ditunjuk untuk mengisi kursi jabatan sebagai Wakapolri.

Sejak saat itu, namanya makin dikenal luas oleh masyarakat.

Hingga akhirnya, Gatot dimutasi menjadi Pati Mabes Polri pada tahun 2023 dalam rangka pensiun.

Harta kekayaan

Komjen Gatot Eddy Pramono tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp10,7 miliar.

Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK yang dilaporkannya pada tanggal 2 November 2020.

Berikut rincian lengkap harta kekayaan milik Komjen Gatot Eddy Pramono.

I. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 7.249.600.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 192 m2/200 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA BARAT , HASIL SENDIRI Rp. 1.280.000.000

2. Tanah Seluas 3150 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 730.000.000

3. Tanah Seluas 5185 m2 di KAB / KOTA TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp. 1.555.500.000

4. Tanah Seluas 3190 m2 di KAB / KOTA KOTA SUKABUMI , HASIL SENDIRI Rp. 957.000.000

5. Tanah Seluas 671 m2 di KAB / KOTA SUKABUMI, HASIL SENDIRI Rp. 268.400.000

6. Tanah Seluas 1418 m2 di KAB / KOTA SUKABUMI, HASIL SENDIRI Rp. 425.400.000

7. Tanah dan Bangunan Seluas 342 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA BARAT , HASIL SENDIRI Rp. 1.710.000.000

8. Tanah Seluas 323 m2 di KAB / KOTA SUKABUMI, HASIL SENDIRI Rp. 323.300.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 1.968.000.000

1. MOBIL, SUZUKI JIMNY Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 315.000.000

2. MOBIL, MINI COOPER MINI COOPER Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000

3. MOBIL, TOYOTA LAND CRUISER Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp. 903.000.000

4. MOBIL, TOYOTA LAND CRUISER Tahun 2004, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. ----

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 1.566.682.700

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 10.784.282.700

II. HUTANG Rp. ----

III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 10.784.282.700

(tribunnews.com/Rakli Almughni)

Sumber: Wikipedia, E-LHKPN, Tribunnews

Tag:  #komjen #purn #prof #gatot #eddy #pramono

KOMENTAR