Gaduh Suara PSI Meroket, Ahmad Sahroni: Mana Nih Mahasiswa, Kok Gak Ada Suaranya?
Kader Partai NasDem, Ahmad Sahroni [tangkapanlayar/abdel]
08:32
5 Maret 2024

Gaduh Suara PSI Meroket, Ahmad Sahroni: Mana Nih Mahasiswa, Kok Gak Ada Suaranya?

Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah jadi perhatian publik. PSI yang awalnya diprediksi tak penuhi ambang batas 4 persen, kini meraup suara yang bakal membawa mereka lolos ke parlemen.

Rekapitulasi suara sementara KPU menunjukkan PSI telah meraih 3,13 persen suara dari pemilihan anggota DPR RI per Senin (4/3) pukul 07.00 WIB. Dalam periode waktu itu, suara yang terhitung mencapai 65,73 persen.

PSI tinggal membutuhkan kurang dari satu persen suara, tepatnya 0,87 persen suara, untuk dapat mencapai ambang batas parlemen (parliamentary threshold) empat persen. Jika berhasil mencapai ambang batas, maka untuk pertama kalinya, PSI dapat menduduki kursi DPR RI di Senayan.

Publik pun dibuat gaduh dengan meledaknya suara PSI. Politisi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni pun ikut angkat bicara terkait kondisi ini.

Ahmad Sahroni yang digadang bakal menjadi calon Gubernur DKI Jakarta itu lewat unggahan story akun Instagram miliknya menyoroti pemberitaan terkait meledaknya suara PSI.

"Semua audit aja biar jelas. Rusak ini demokrasi, lembaga survey yang hebat hebat dah ga ada lagi kredibilitasnya kalo akhirnya perhitungan kalian ga sama," tulis Ahmad Sahroni mengomentari pemberitaan Suara.com yang berjudul 'Pengamat: Kalau PSI lolos Parlemen, Quick Count atau KPU harus Diaudit'

Pada unggahan story lainnya, Ahmad Sahroni kemudian menuliskan soal gerakan mahasiwa. Ia mempertanyakan mahasiswa yang dianggap tidak ada suaranya di kondisi politik Indonesia pasca Pemilu 2024.

"Mana nih mahasiswa yang berani gagah kl demo?? kok pada diem aje?? melihat negrinya begini kok ga ada suarenye," ungkap Ahmad Sahroni.

Grace Natalie Angkat Bicara Soal Suara PSI

Terkait polemik penambahan suara PSI ini, Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menganggap kondisi tersebut sangat wajar.

Grace pun mempertanyakan pihak-pihak yang tendesius dengan perolehan suara PSI saat ini.

“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace Natalie seperti dikutip dari Antara.

Grace pun menambahkan berbagai kemungkinan masih dapat terjadi selama KPU masih merekapitulasi suara para pemilih dalam Pemilu 2024.

Namun Grace yakin partai yang dipimpin oleh anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dapat mencapai ambang batas parlemen.

"Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat,” ucapnya.

Grace menilai perbedaan itu tidak hanya dialami PSI, tetapi juga partai-partai lain. Grace menyebut dari hasil quick count Indikator, suara PKB dan Partai Gelora juga lebih besar di rekapitulasi suara KPU dibandingkan dengan hasil hitung cepat.

Oleh karena itu, Grace menyesalkan penilaian beberapa pihak yang dia nilai tendensius terhadap PSI.

“Kenapa yang disorot hanya PSI? Bukankah kenaikan dan juga penurunan terjadi di partai-partai lain? Dan itu wajar karena penghitungan suara masih berlangsung,” kata Grace.

Editor: Galih Prasetyo

Tag:  #gaduh #suara #meroket #ahmad #sahroni #mana #mahasiswa #suaranya

KOMENTAR