



Tingginya Angka Jemaah Haji yang Meninggal Dunia dan Peluang Pembentukan Pansus
- Sebanyak 389 jemaah haji asal Indonesia meninggal dunia berdasarkan laporan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) per Rabu (25/6/2025).
Dari 389 jemaah haji yang meninggal dunia, 233 orang atau 59,9 persen di antaranya adalah jemaah haji laki-laki. Sedangkan 40,1 persen atau 156 lainnya adalah jemaah haji perempuan.
Selanjutnya, mayoritas jemaah haji yang meninggal dunia adalah kelompok lanjut usia (lansia), yakni sebesar 64,01 persen atau 249 jemaah.
Lalu, 35,99 persen atau 140 jemaah lainnya yang meninggal dunia berusia antara 41 sampai 64 tahun.
Sedangkan berdasarkan lokasi, 305 jemaah haji asal Indonesia meninggal di Mekkah. Kemudian di Madinah (36 jemaah haji), Mina (20 jemaah haji), bandara (15 jemaah haji), dan Arafah (13 jemaah haji).
Pansus Haji 2025
Melihat tingginya angka kematian jemaah haji asal Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membuka opsi untuk membentuk panitia khusus (Pansus) Haji 2025.
Salah satu yang akan disorot adalah tingginya jumlah jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dan mendapatkan kritik dari pemerintah Arab Saudi.
"Jika memang harus dilakukan Pansus Haji untuk pelaksanaan perbaikan ke depan, kita DPR sesuai dengan mekanismenya akan melaksanakan Pansus Haji," kata Ketua DPR Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Puan tentu akan mendengarkan terlebih dahulu penjelasan Komisi VIII DPR yang menjadi mitra dari Kementerian Agama (Kemenag).
Pasalnya, pembentukan Pansus harus mempertimbangkan laporan-laporan terkait pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
"Hari ini baru kita buka masa sidangnya. Kita akan mendapatkan laporan, kebetulan ketiga pimpinan DPR ikut dalam haji tahun ini. Kita akan mendapatkan laporannya juga dari teman-teman dan Komisi VIII," ujar Puan.
Menurutnya, pelaksanaan haji tahun ini memang perlu dievaluasi. Apalagi pemerintah Arab Saudi sudah memberikan sejumlah catatan untuk Indonesia yang seharusnya sudah bisa diatasi.
"Jadi saat kemudian pelaksanaan haji sekarang itu sebenarnya semuanya sudah selesai. Namun memang dalam pelaksanaan haji kali ini banyak hal yang harus kita evaluasi. Banyak hal yang harus kita selesaikan dengan lebih baik sehingga pelaksanaan haji di tahun depan itu tidak akan terulang lagi," ujar Puan.
Arab Saudi sendiri sudah menyampaikan sebuah catatan kepada Indonesia, setelah menemukan sejumlah pelanggaran dalam pelaksanaan ibadah haji 2025.
Salah satu catatannya adalah tingginya tingkat kematian jemaah haji. Pihak Arab Saudi menilai, tingginya tingkat kematian jemaah haji asal Indonesia terjadi lantaran adanya ketidakpatuhan terhadap pedoman dan ketentuan kesehatan.
Tag: #tingginya #angka #jemaah #haji #yang #meninggal #dunia #peluang #pembentukan #pansus