Kesiapan TNI Jaga Perdamaian Usai Konflik di Timur Tengah Sempat Memanas
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto di Apron Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (11/11/2024).(KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)
08:02
25 Juni 2025

Kesiapan TNI Jaga Perdamaian Usai Konflik di Timur Tengah Sempat Memanas

- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut bahwa konflik antarnegara adalah ancaman nyata yang bisa terjadi kapan saja, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, dia menyatakan, TNI siap menghadapi perang.

Diketahui, konflik di Timur Tengah sempat memanas karena Amerika Serikat (AS) ikut campur dalam ketegangan antara Israel dan Iran. Bahkan, sejumlah pakar mengkhawatirkan perang dunia ketiga bisa saja terjadi jika tidak tercapai perdamaian.

Namun, Panglima TNI menegaskan bahwa kesiapan perang tersebut merupakan bagian penting dalam menjaga perdamaian nasional di tengah dinamika geopolitik global yang tidak menentu.

Hal itu disampaikan Panglima Agus saat menutup Pendidikan Reguler (Dikreg) LIII Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI Tahun Anggaran 2025 di Gedung Serasan, Sesko TNI, Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/6/2025).

“Potensi konflik antarnegara akan selalu ada dan perang bisa kapan saja terjadi di negara manapun, termasuk di negara kita. Hal ini menepis pandangan bahwa pertahanan negara bukan hal yang prioritas. Justru sebaliknya, kita harus siap perang karena kita ingin damai," kata Agus dalam keterangan resmi yang dibagikan Pusat Penerangan (Puspen) TNI, dikutip pada Rabu (25/6/2025).

Panglima Agus juga menekankan bahwa perdamaian bukan berarti menghindari kesiapan militer, tetapi justru dibangun dari kekuatan dan kesiapsiagaan seluruh komponen pertahanan negara.

“Semua elemen masyarakat, kementerian, dan lembaga harus sadar bahwa dalam situasi global yang tidak menentu, kita harus siap berperang untuk mempertahankan kedaulatan," ujarnya.

Menurut dia, menjaga pertahanan dan kedaulatan bukan hanya tugas militer, tetapi membutuhkan dukungan dan sinergi dari seluruh unsur bangsa.

Indonesia Masuk Negara Teraman

Dikutip dari Express, Indonesia masuk dalam daftar 10 negara teraman jika perang dunia ketiga terjadi versi pakar terkemuka di bidang iklim dan sains atmosfer Profesor Brian Toon.

Indonesia dinilai masuk menjadi negara teraman karena bakal berada dalam posisi netral jika melihat dari sejarah, yakni Presiden pertama Indonesia, Soekarno, pernah mendeklarasikan bahwa Indonesia akan menerapkan kebijakan luar negeri bebas dan aktif.

Dilansir dari Express, berikut adalah daftar negara paling aman jika Perang Dunia 3 meletus:

  1. Antartika
  2. Selandia Baru
  3. Swiss
  4. Islandia
  5. Indonesia
  6. Afrika Selatan
  7. Argentina
  8. Bhutan
  9. Chile
  10. Fiji.

Gencatan Senjata dan Perang Selesai?

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Iran dan Israel sepakat melakukan gencatan senjata. Hal tersebut diumumkan Presiden AS, Donald Trump, melalui media sosial pada Senin, 23 Juni 2025, malam waktu Washington, atau tengah malam di Timur Tengah.

Pengumuman itu disampaikan Trump setelah Iran meluncurkan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar. Serangan tersebut sengaja dilakukan secara terukur, karena roket-roket Iran dengan mudah bisa dicegat.

Meskipun gencatan senjata terjadi, Israel, Iran, dan Amerika menyatakan kemenangan masing-masing usai konflik 12 hari tersebut.

Diketahui, AS turut membuat panas perang Israel-Iran, usai menggempur fasilitas nuklir utama milik Iran pada Sabtu, 21 Juni 2025.

Kemudian, Iran membalas dengan meluncurkan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar pada Senin, 23 Juni 2025.

Namun, usai pengumuman gencatan senjata oleh Trump, Israel dikabarkan sempat hendak menyerang Iran.

Niat Israel tersebut membuat Trump murka dan memberikan peringatan keras kepada Israel.

"Israel, jangan jatuhkan bom itu. Jika kamu melakukannya, itu adalah pelanggaran serius. Pulangkan pilot-pilotmu, sekarang!" tulis Trump di Truth Social, diberitakan Kompas.com pada 24 Juni 2025.

Hingga akhirnya, pada Selasa, 24 Juni 2025, Kepala militer Israel Letnan Jenderal Eyal Zamir mengatakan bahwa pasukannya akan kembali mengalihkan fokus ke Gaza, Palestina, setelah perang 12 hari melawan Iran berakhir.

Kemudian, pada hari yang sama, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengumumkan berakhirnya perang 12 hari melawan Israel.

Melalui pesan yang disiarkan kantor berita pemerintah, IRNA, Pezeshkian menyebutkan bahwa Israel-lah yang mengawali perang tersebut.

"Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kami, yang kegigihannya mencatatkan sejarah, kita menyaksikan penegakan gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari yang diawali provokasi (Israel)," kata Pezeskhian, dikutip dari AFP.

Tag:  #kesiapan #jaga #perdamaian #usai #konflik #timur #tengah #sempat #memanas

KOMENTAR