Alasan Kesehatan, 10 Peserta Retreat Kepala Daerah dalam Pengawasan Ketat
Kepala daerah peserta retret mengikuti apel upacara pembukaan di lapangan Parade IPDN Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (22/6/2025).(Kompas.com/Faqih Rohman Syafei)
17:14
22 Juni 2025

Alasan Kesehatan, 10 Peserta Retreat Kepala Daerah dalam Pengawasan Ketat

- Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengatakan, 10 peserta retreat kepala daerah gelombang kedua dalam pengawasan ketat karena alasan kesehatan.

Pengawasan ketat ini diperoleh setelah hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada Sabtu, 21 Juni 2025, menyatakan bahwa ada 10 peserta harus diberikan pengawasan ketaat.

Menurut Bima Arya, lima di antaranya diberikan pita berwarna kuning, sedangkan lima lainnya yang dinyatakan atensi khusus diberi pita berwarna merah.

"Jadi, sekitar sepuluh orang ada dalam pengawasan ketat, yang sangat ketat tentu yang pita merah tadi," ujar Bima Arya saat ditemui di Perpustakaan IPDN Jatinangor, Jawa Barat, Minggu (22/6/2025).

Namun, dia tidak mengungkapkan secara rinci, siapa saja kepala daerah yang disebut mendapatkan atensi khusus karena kondisi kesehatannya.

Bima Arya hanya mengatakan, karena adanya kondisi khusus ini, kelas pembelajaran akan disesuaikan oleh panitia retreat. Salah satunya, terkait tempat pemberian materi.

Awalnya, menurut dia, ruang kelas yang akan digunakan berada di gedung baru tetapi harus menaiki anak tangga hingga tiga lantai.

Namun akhirnya, ruang kelas bisa dipindahkan untuk menyesuaikan peserta yang memiliki kebutuhan khusus tersebut.

“Kita nanti tanyakan apakah kuat atau tidak? Kalau tidak, tidak ada masalah. Kita akan geser kelasnya, kita sesuaikan untuk yang lebih aksesibel,” kata Bima Arya.

Untuk diketahui, retreat gelombang kedua kali ini diikuti 86 kepala daerah dari 93 kepala yang terdaftar.

Sebab, enam dari tujuh kepala daerah telah mengajukan permohonan untuk tidak mengikuti retreat karena alasan kesehatan.

Sementara itu, satu kepala daerah yakni Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo tidak bisa mengikuti retreat karena ibunya meninggal dunia.

Adapun 86 kepala daerah yang hadir akan mengikuti retreat selama lima hari terhitung 22-26 Juni 2025.

Tag:  #alasan #kesehatan #peserta #retreat #kepala #daerah #dalam #pengawasan #ketat

KOMENTAR