Ketua MA: Jabatan Hakim Bukan untuk Dipamerkan

- Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto mengingatkan para hakim untuk tidak memamerkan jabatan secara berlebihan dalam kehidupan sehari-hari.

Ia menilai, jabatan sebagai hakim harus dijaga dengan rendah hati, bukan justru dijadikan alat untuk mendapat perlakuan istimewa.

“Nanti kalau ada kesempatan punya mobil, jangan ditempel stiker ‘hakim-hakim’. Kaca depan hakim, samping hakim, belakang hakim. Jabatan saudara tidak perlu dipamerkan,” kata Sunarto, dalam acara pembinaan 1.451 hakim di Hotel Mercure, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2025).

Menurut dia, jabatan hakim bukan sesuatu yang harus ditonjolkan, melainkan dijalani dengan tanggung jawab dan kesadaran sebagai pelayan keadilan.

“Tidak perlu dipamerkan, tapi perlu dinikmati oleh semua pihak. Termasuk diri saudara. Tapi, kalau dipamerkan, berisiko,” ucap dia.

Sunarto lalu menyinggung fenomena penggunaan atribut hakim untuk mendapatkan keistimewaan di jalan atau tempat umum.

“Ada tahu para pihak yang berperkara, baru pakai motor apa, Mio, kanan-kiri stiker hakim, biar polisi tidak menangkap. Tidak boleh. Tidak boleh,” ujar dia.

Ia juga menyoroti kebiasaan menggantung identitas hakim di mobil atau mengenakan pakaian berlabel “hakim” ke tempat-tempat umum.

“Ada mobil, gantungannya di dalam itu, di kaca spion depan, kasih tulisan ‘hakim’. Ke mana-mana baju tulisan ‘hakim’. Ke pasar, ke toko, hakim. Main tenis, tulisan ‘hakim’ lagi,” ujar Sunarto.

Menurut dia, jabatan hakim justru semestinya tersembunyi dan tidak ditonjolkan, karena publik akan mengenali integritas seorang hakim melalui tindakannya, bukan simbol-simbol luar.

“Ini jabatan yang tersembunyi. Jangan ditonjol-tonjolkan. Orang akan mencari saudara. Tidak usah saudara kampanye. Saudara dicari. Betul ini, dicari oleh semua pihak,” kata Sunarto.

Tag:  #ketua #jabatan #hakim #bukan #untuk #dipamerkan