Letjen Djaka Jadi Dirjen Bea Cukai, Eks Kepala PPATK: Sosok Berani Dibutuhkan, Banyak Penyelundupan
Mantan Kepala PPATK Yunus Husein dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Sabtu (7/6/2025). (KOMPAS.com/ Tatang Guritno )
14:14
8 Juni 2025

Letjen Djaka Jadi Dirjen Bea Cukai, Eks Kepala PPATK: Sosok Berani Dibutuhkan, Banyak Penyelundupan

– Mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein menilai, penunjukan Letjen TNI (Purn) Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai menunjukkan kebutuhan akan sosok yang berani untuk membenahi instansi tersebut.

Menurut Yunus, keberanian adalah kualitas penting yang dibutuhkan tidak hanya di lingkungan Bea Cukai, tetapi juga di berbagai sektor dalam pemerintahan.

“Jadi, ya berani itu diperlukan bukan hanya di Bea Cukai, di mana-mana republik ini perlu orang-orang berani untuk mengoreksi, memperbaiki,” ujar Yunus, seperti dikutip dari Podcast Gaspol! Kompas.com, Minggu (8/6/2025).

Namun, Yunus menekankan bahwa Bea Cukai memerlukan perhatian khusus lantaran tingginya potensi penyelundupan dan peredaran uang lintas batas.

Ia pun menyoroti praktik pencucian uang melalui jalur kepabeanan, terutama dalam bentuk pergerakan uang lintas batas atau cross-border cash carrying.

Dia mengatakan, banyak uang yang seharusnya dideklarasikan saat keluar atau masuk wilayah Indonesia, justru tidak dilaporkan sebagaimana mestinya.

“Kalau terkait cuci uang itu uang keluar masuk dari wilayah kepabeanan juga, namanya cross-border cash carrying. Banyak uang yang harusnya lewat dari daerah kepabeanan di-declare sejumlah Rp 100 juta, dilaporkan, tapi sebagian kita lihat laporannya tidak optimal,” ungkap dia.

Yunus mencatat, wilayah seperti Bali, Batam, dan Jakarta, menjadi titik-titik tertinggi dalam aktivitas transaksi cross-border melalui money changer.

Namun, ia menilai pelaporan dari wilayah-wilayah tersebut masih belum maksimal.

“Di sini (Bea Cukai) mungkin lebih perlu lagi (orang berani) karena banyak masalah penyelundupan, barang keluar masuk,” kata Yunus.

Sebagai informasi, Letjen TNI (Purn) Djaka Budi Utama resmi dilantik sebagai Dirjen Bea dan Cukai pada awal Juni 2025.

Penunjukannya menuai sorotan publik karena berasal dari kalangan militer aktif, namun juga mendapat pembelaan dari sejumlah pihak yang menilai instansi ini membutuhkan kepemimpinan yang tegas dan berani.

Juru Bicara (Jubir) Presiden Prabowo Subianto sekaligus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan, alasan posisi Dirjen Bea dan Cukai dijabat oleh Letjen TNI (Purn) Djaka Budi Utama karena institusi tersebut membutuhkan sosok yang berani.

Sebab, menurut Prasetyo, banyak sekali pelanggaran yang masuknya melalui jalur bea dan cukai.

"Bahwa Bea Cukai ini setelah kita pelajari, itu membutuhkan sosok yang memang harus berani. Karena di situ, mohon maaf ya, tetapi kita semua paham bahwa banyak sekali pelanggaran-pelanggaran itu yang masuknya melalui jalur Bea Cukai," kata Prasetyo, saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Tag:  #letjen #djaka #jadi #dirjen #cukai #kepala #ppatk #sosok #berani #dibutuhkan #banyak #penyelundupan

KOMENTAR