Konglomerat Sofjan Wanandi sebut Ganjar-Mahfud Bisa Beri Kepastian Hukum Bagi Pengusaha

- Konglomerat Indonesia, Sofjan Wanandi menyatakan dukungannya untuk pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam Pilpres 2024. Keputusan ini dibuat karena melihat pasangan tersebut memiliki rekam jejak yang baik dan dianggap sebagai pemimpin yang mampu memberikan kepastian kondisi negara.   Pengusaha kawakan ini mengungkapkan, sebagai pengusaha, ia membutuhkan kepastian kondisi negara. Untuk itu, dia menilai Ganjar-Mahfud memiliki rekam jejak yang meyakinkan.   "What is the best for this country? Just do it! Nggak usah lagi. Sudah tidak ada waktu, sisa 16 hari mau debat apa? Kamu bisa ubah siapa? Kamu harus mengubah diri, mesti berubah untuk masa depan bangsa ini, untuk itu pilih nomor tiga," ujar Sofjan, Senin (29/1).   Sofjan juga tidak ragu untuk mengkritisi kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), meskipun sejak awal kepemimpinan Jokowi dan Jusuf Kalla, ia dukung penuh.    Sofjan menganggap Jokowi telah mengabaikan cita-cita reformasi, dan indikasi kecurangan dalam Pemilu 2024 semakin terlihat.    "Jokowi pun menjanjikan reformasi, namun apa yang dilakukan sekarang persis terbalik. Jadi apalagi yang mau dibicarakan mengenai masa depan? Apa yang seseorang bikin di masa lalu, dari situ kita bisa menentukan;" jelasnya.  

  Oleh karena itu, Sofjan juga mengajak generasi muda untuk lebih cerdas dalam menentukan pilihan politik mereka. Ia menekankan bahwa rekam jejak paslon dapat diakses melalui berbagai media, dan generasi muda memiliki kecerdasan untuk menentukan yang terbaik bagi mereka.   "Anda lebih pintar dari kita untuk menentukan yang terbaik bagi Anda. Saya pikir itu saja. Make it very simple! Kalau Anda tanya pengalaman saya 50 tahun lebih, 10 kali pemilu saya sudah ikut. Bahkan, aktif membuat siapa yang jadi presiden. Kali ini saya merasa komitmen saya terhadap Top Gun (Ganjar-Mahfud)," pungkas Sofjan.

Tag:  #konglomerat #sofjan #wanandi #sebut #ganjar #mahfud #bisa #beri #kepastian #hukum #bagi #pengusaha