Anies Beda dengan Gibran: Benarkah Bonus Demografi Jadi Berkah?
Anies Baswedan di ITB, Sabtu (8/3/2025). (Dok MASJID SALMAN ITB)
13:22
22 April 2025

Anies Beda dengan Gibran: Benarkah Bonus Demografi Jadi Berkah?

- Mantan gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ikut bicara terkait bonus demografi yang kerap disebut sebagai pintu Indonesia Emas.

Namun, ia kemudian bertanya apakah bonus demografi otomatis menjadi berkah bagi Indonesia ketika usia produktif mendominasi.

Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah utas yang diunggahnya di akun X-nya, @aniesbaswedan.

"Bonus demografi sering disebut sebagai pintu emas menuju Indonesia maju, tapi benarkah akan otomatis jadi berkah?" tulis Anies, dikutip Selasa (22/4/2025).

Ia mengatakan, Indonesia memasuki fase langka di mana masyarakat dengan usia produktif memuncak.

Kendati demikian, di balik janji statistik tersebut terdapat tantangan besar yang luput dari sorotan.

"Sering kita anggap bonus demografi sebagai berkah otomatis. Seolah hadirnya usia produktif berarti kesejahteraan akan datang dengan sendirinya," kata Anies.

"Tapi usia produktif tak selalu berarti produktivitas. Yang terlihat adalah angka, yang tersembunyi adalah kelelahan kolektif," sambungnya.

Anies justru melihat anak muda yang digadang sebagai usia produktif itu kini hidup dalam tekanan berlapis.

Banyak dari generasi muda mendapatkan tekanan, baik itu menopang keluarga, mengatasi ketidakpastian kerja, dan membangun masa depan di tengah ruang hidup yang kian mahal.

"Mereka bukan hanya generasi yang tangguh, tapi generasi yang sibuk, dan generasi yang letih," ujar calon presiden (capres) nomor urut 1 pada Pilpres 2024 itu.

Lanjutnya, saat ini ia melihat bahwa tak ada yang menopang para anak muda yang kerap disebut sebagai jawaban untuk tantangan masa depan.

"Di balik label produktif, tumbuh fenomena senyap tekanan psikis, gangguan mental, dan rasa hampa. Dunia kerja menuntut kecepatan, tapi lupa menyediakan ruang untuk bernapas. Ini bukan bonus, tapi beban," ujar Anies.

Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengatakan, Indonesia saat ini dalam berada momen yang sangat menentukan di tengah tantangan global.

Baik itu perang dagang, geopolitik, hingga perubahan iklim. Gibran melanjutkan, Indonesia sebagai negara besar tetap harus tumbuh, lincah, dan adaptif.

"Teman-teman, tantangan ini memang ada. Bahkan begitu besar, tapi yakinlah peluang kita juga jauh lebih besar," kata Gibran.

Gibran mengatakan, sebanyak 208 juta penduduk Indonesia pada kurun 2030-2045 akan berada pada usia produktif.

Lanjutnya, lebih dari separuh penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif pada momen tersebut.

"Sebuah kondisi yang terjadi hanya satu kali dalam sejarah peradaban sebuah bangsa. Kesempatan ini tidak akan terulang, di mana sekitar 208 juta penduduk kita akan berada di usia produktif," kata Gibran.

"Ini adalah peluang besar kita, ini adalah kesempatan emas kita untuk mengelola bonus demografi agar bukan menjadi sekedar bonus, bukan menjadi sekedar angka statistik yang fantastis, tapi sebagai jawaban untuk masa depan Indonesia," sambungnya.

Tag:  #anies #beda #dengan #gibran #benarkah #bonus #demografi #jadi #berkah

KOMENTAR