



Waktu Terbaik Melakukan Puasa Qadha atau Membayar Utang Puasa Ramadan, Perhatikan Ketentuannya
Dikarenakan puasa Ramadan merupakan amalan puasa wajib, maka bagi umat muslim yang memiliki utang puasa wajib mengganti atau membayarnya dengan melakukan puasa qadha.
Puasa qadha merupakan puasa yang dilakukan untuk mengganti puasa yang tertinggal.
Umat muslim juga perlu mengetahui waktu terbaik untuk melakukan puasa Qadha.
Dikutip dari baznas.go.id, berikut waktu-waktu terbaik melakukan puasa qadha.
Waktu Terbaik Melakukan Puasa Qadha atau Membayar Utang Puasa
1. Sebelum Pertengahan bulan Syakban dan Akhir Bulan Syakban
Utang puasa sebaiknya dibayar sebelum memasuki bulan Ramadhan selanjutnya.
Selain itu mengqadha puasa ini sebaiknya segera dilakukan saat masih ingat dan sehat.
Qadha puasa dilakukan maksimal sebelum pertengahan bulan Syakban di tahun berikutnya.
Tetapi sebaiknya mengqadha puasa ini dilakukan sesegera mungkin.
2. Dilakukan Saat Bulan Syawal
Sebenarnya menggabungkan dua niat puasa, yakni niat qadha puasa Ramadhan dan juga niat puasa di bulan Syawal boleh dilakukan.
Tetapi jika menginginkan pahala yang sempurna seperti puasa setahun penuh, maka dahulukan menunaikan puasa qadha puasa daripada puasa Syawal.
3. Dilakukan di Bulan-bulan Selain Hari Terlarang
Waktu meng-qadha puasa Ramadhan boleh dilakukan kapan pun pada hari lain setelah bulan Ramadhan dan sebelum bulan Ramadhan berikutnya.
Jadi setelah bulan Ramadhan berakhir Anda bisa langsung menggantinya di semua bulan yang ada, tetapi ada beberapa hari tertentu yang melarang untuk berpuasa.
Jangan mengqadha puasa pada saat hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal, Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah, dan juga pada hari tasyrik yaitu 11, 10, dan 13 Dzulhijjah.
4. Dilakukan di Hari Selain Hari Jumat
Allah memberikan toleransi kepada umatnya yang berhalangan untuk mengerjakan puasa Ramadhan, dan boleh menggantinya hari lain kecuali Jumat.
Hari Jumat bukanlah hari raya Islam, tetapi hal ini sesuai dengan hadis riwayat muslim yang berbunyi “Janganlah kalian mengkhususkan hari Jumat untuk berpuasa dan malam harinya untuk bangun tidur”.
Ketentuan Mengqadha
Mengutip Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah yang disusun oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum, membayar hutang puasa bulan ramadan dalam hukum Islam sering dikenal dengan qadha.
Qadha berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa, namun terhambat karena halangan-halangan tertentu atau uzur.
Misalnya dia melakukan perjalanan jauh atau dalam keadaan sakit.
Qadha juga berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa namun dilarang untuk menjalankan puasa, yaitu orang yang sedang menstruasi dan sedang nifas.
Dalam Alquran, golongan-golongan tersebut diberi keringanan-keringanan untuk tidak berpuasa, tetapi dituntut untuk mengqadha pada hari lain.
Surat Al-Baqarah Ayat 185
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ
Artinya:
Barangsiapa yang di antara kamu menyaksikan bulan (hilal), maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
Cara Mengqadha Puasa Ramadan
Maka yang dituntut untuk diqadha adalah hari-hari yang ditinggal atau tidak dilaksanakan puasa.
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah yang disusun oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum, mengqadha puasa dianjurkan untuk dilakukan sesegera mungkin secara berurutan.
Dalam Alquran juga dijelaskan bahwa kita tidak tahu di hari esok kita akan melakukan apa dan wafat di hari apa.
Karena ajal seseorang tidak diketahui pastinya, dan membayar hutang puasa adalah suatu hal yang wajib, maka sebaiknya hutang puasa harus disegerakan.
Namun, dalam Islam juga diperbolehkan jika membayar utang tidak bisa secara berurutan, karena alasan tertentu.
Yang paling penting qadha atau membayar utang puasa wajib ini dilakukan sebelum tiba waktu Ramadan berikutnya.
Mengqadha puasa menjelang bulan ramadan juga diperbolehkan dalam Islam.
Jika ada unsur kelalaian, maka selain mengqadha, orang tersebut dituntut untuk membayar fidyah.
Fidyah ini adalah kegiatan memberi makanan fakir miskin sebesar biaya makan dan minum yang dikalikan dengan jumlah hari orang yang bersangkutan ketika tak melaksanakan puasanya.
Fidyah ini juga berlaku bagi orang yang tidak sanggup berpuasa.
Niat Puasa Qadha Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’in fardho syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Tag: #waktu #terbaik #melakukan #puasa #qadha #atau #membayar #utang #puasa #ramadan #perhatikan #ketentuannya