Sundar Pichai Prediksi Pusat Data AI di Luar Angkasa Akan Jadi Normal Baru dalam Satu Dekade Mendatang
CEO Google, Sundar Pichai, yang memprediksi era pusat data AI orbital sebagai normal baru satu dekade ke depan (Dok. SCMP)
20:48
2 Desember 2025

Sundar Pichai Prediksi Pusat Data AI di Luar Angkasa Akan Jadi Normal Baru dalam Satu Dekade Mendatang

- Langkah Google menapaki masa depan komputasi telah memasuki fase paling ambisius dalam sejarahnya: membangun pusat data kecerdasan buatan (AI) di luar angkasa

Untuk mewujudkan hal ini, Google meluncurkan inisiatif bernama Project Suncatcher, yang dimaksudkan untuk memanfaatkan energi matahari di orbit sebagai sumber daya operasional, sebuah jawaban atas tantangan daya dan lingkungan dari data center tradisional di Bumi. 

Dilansir dari Fortune, Selasa (2/12/2025), CEO Google Sundar Pichai menyatakan bahwa pada awal 2027 perusahaan berencana meluncurkan dua satelit prototipe untuk menguji perangkat keras AI di orbit Bumi.  

Dalam wawancaranya, Pichai menegaskan, "Salah satu ambisi besar kami adalah, bagaimana suatu hari kita bisa membangun pusat data di luar angkasa untuk memanfaatkan energi matahari secara optimal, yang jumlahnya 100 triliun kali lebih besar dibandingkan seluruh energi yang kita hasilkan di Bumi saat ini."

Menurut Pichai, "dalam satu dekade mendatang, kita akan melihat pembangunan pusat data di luar angkasa sebagai hal yang lebih biasa dan menjadi standar baru." Pernyataan ini menegaskan bahwa Google memandang pusat data orbit sebagai bagian dari infrastruktur masa depan, bukan sekadar eksperimen teknologi.

Mengapa Google Melirik Luar Angkasa

Permintaan komputasi untuk AI terus melonjak, memaksa data center di Bumi menyedot energi sangat besar, menggunakan lahan luas, air untuk pendinginan, dan menghasilkan emisi karbon serta limbah elektronik.  

Dengan memindahkan sebagian pusat data ke orbit, Google berharap dapat mengurangi tekanan pada sumber daya di Bumi sekaligus memanfaatkan energi matahari secara terus-menerus tanpa terganggu oleh siklus siang-malam atau kondisi cuaca. 

Selain itu, langkah ini diharapkan memungkinkan pengembangan solusi komputasi berskala besar yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Riset awal menunjukkan bahwa chip AI milik Google seri Tensor Processing Unit (TPU) generasi Trillium berhasil bertahan dari simulasi radiasi pada orbit rendah Bumi. 

Namun, banyak tantangan teknis tetap harus diatasi: manajemen panas (thermal management), keandalan sistem orbital, serta transmisi data dan komunikasi antar satelit. 

Peluang dan Risiko dalam Perlombaan Data Center Luar Angkasa

Inisiatif Google bukan satu‑satunya: startup berbasis AI yang didukung investor besar juga mulai mengirim satelit berkemampuan AI ke orbit.  

Jika berhasil, data center ruang angkasa bisa merevolusi cara dunia memproses data: lebih hemat lahan, lebih efisien energi, serta berpotensi memangkas jejak lingkungan dibandingkan data center konvensional.

Di sisi lain, proyek semacam ini menyimpan sejumlah risiko besar. Peluncuran massal satelit, potensi limbah antariksa, serta ketidakpastian terkait regulasi ruang angkasa dan keamanan data menjadi tantangan serius bagi inisiatif ini. 

Selain itu, investasi yang diperlukan tergolong sangat besar dan hanya akan masuk akal jika permintaan komputasi AI terus meningkat secara signifikan.

Implikasi Global: Revolusi Infrastruktur AI

Jika skenario Google dan mungkin perusahaan lain terealisasi, kita mungkin akan menyaksikan revolusi global dalam infrastruktur digital. 

Pusat data tidak lagi terbatas di Bumi, melainkan meluas ke orbit dengan memanfaatkan sumber energi bersih dan menyediakan akses komputasi yang hampir tak terbatas. 

Bagi dunia industri, penelitian, dan negara-negara berkembang yang ingin mengadopsi AI tanpa membebani lingkungan, konsep ini membuka peluang baru.

Keberhasilan langkah ini juga menimbulkan pertanyaan besar. Apakah dunia siap menghadapi konsekuensi ekologis dari peluncuran satelit massal, regulasi data antariksa, serta potensi ketidaksetaraan akses antarnegara?

Dengan Project Suncatcher, Google mendorong dunia untuk memandang ulang masa depan komputasi, bukan hanya sebagai kemajuan teknologi, tetapi sebagai lompatan strategis dalam pengelolaan data dan energi. 

Seperti yang dikatakan Sundar Pichai, dalam satu dekade mendatang pusat data di luar angkasa mungkin bukan lagi sekadar mimpi, melainkan bagian dari "normal baru" infrastruktur global.

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #sundar #pichai #prediksi #pusat #data #luar #angkasa #akan #jadi #normal #baru #dalam #satu #dekade #mendatang

KOMENTAR