Beruntungnya Warga Thailand: Kena Bencana Banjir, Utang Ditangguhkan, Dapat Modal Bangun Rumah dan Usaha
- Bencana banjir melanda sejumlah negara di Asia Tenggara pekan ini. Tanah Air pun terdampak, pulau Sumatera menangis karena bencana banjir besar dan tanah longsor ini ikut meluluhlantakkan sebagian wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh.
Selain karena faktor alam, bencana ini diperparah dengan rusaknya lingkungan akibat penggundulan hutan secara ugal-ugalan. Alhasil, bukan cuma air, tapi juga lumpur bahkan gelondongan kayu dan material berat ikut menyapu sejumlah wilayah di Sumatera.
Penanganan dari pemerintah pun dinilai lambat. Bahkan bencana yang hampir memakan korban hingga 1000 jiwa itu tak dinyatakan sebagai bencana nasional.
Publik kemudian membandingkan, penanganan bencana oleh pemerintah Indonesia dengan negara lain yang juga mengalami hal yang sama. Seperti misalnya di Thailand.
Pemerintah Thailand mulai mengalihkan fokus dari penanganan darurat menuju tahap pemulihan pascabanjir, terutama di Hat Yai dan sejumlah wilayah lain di bagian selatan. Perdana Menteri Anutin Charnvirakul menegaskan bahwa berbagai langkah percepatan tengah dipersiapkan agar warga dapat kembali menjalani kehidupan normal secepat mungkin.
Dalam keterangannya usai memimpin rapat koordinasi bersama instansi lokal pada Jumat, Anutin memaparkan sederet program yang dirancang untuk memulihkan aktivitas masyarakat sekaligus mengurangi beban ekonomi para korban banjir.
Walau sama-sama mendapatkan musibah, warga Thailand masih lebih baik. Sebab salah satu kebijakan utama penanganan banjir oleh pemerintah setempat adalah penangguhan pembayaran pokok dan bunga pinjaman selama satu tahun bagi nasabah yang memiliki kredit di bank-bank komersial maupun bank milik negara. Kebijakan ini berlaku untuk pinjaman hingga THB 1 juta per debitur atau berkisar Rp 500 juta lebih.
Selain itu, untuk membantu perbaikan rumah, pemerintah juga menyiapkan fasilitas kredit khusus dari bank milik negara dengan plafon hingga THB 100.000 atau berkisar Rp 52 jutaan per nasabah.
Pinjaman ini bebas bunga selama satu tahun dan memiliki tenor tiga tahun. Program ini diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan hunian warga yang rusak diterjang banjir.
Di sektor asuransi, perusahaan asuransi juga diminta mempercepat proses klaim sesuai ketentuan polis, memangkas birokrasi yang tidak perlu, dan mempermudah masyarakat mengajukan permohonan ganti rugi.
Sementara itu, Kantor Jaminan Sosial akan memberikan 'kompensasi maksimal di semua kategori" bagi peserta yang terdampak.
Untuk keluarga korban meninggal dunia, pemerintah menetapkan santunan sebesar THB 2 juta atau berkisar Rp 1 miliaran per kasus di wilayah yang berstatus darurat bencana.
Masih ada lagi, pemerintah juga berencana merilis paket bantuan khusus untuk UMKM (SMEs) yang terdampak, termasuk dukungan pemulihan usaha dan skema kredit tambahan. Anutin menegaskan bahwa langkah ini akan dipercepat mengingat UMKM merupakan tulang punggung ekonomi lokal.
Di sisi fiskal, pemerintah telah menyiapkan program stimulus berupa insentif pajak dan kegiatan ekonomi untuk menggerakkan kembali aktivitas perdagangan serta memulihkan kepercayaan wisatawan. Hat Yai menjadi salah satu fokus utama mengingat wilayah tersebut merupakan pusat ekonomi sekaligus destinasi wisata populer di Thailand Selatan.
Anutin menyebut bahwa upaya percepatan pemulihan perkotaan sudah berjalan. Pemerintah mengerahkan personel tambahan, membuka akses jalan yang sempat terputus, serta mengkoordinasikan lintas instansi untuk mempercepat normalisasi layanan publik.
Menurutnya, air di banyak wilayah mulai surut, sementara prakiraan cuaca menunjukkan penurunan intensitas hujan dalam beberapa hari ke depan. Hal ini membuka ruang bagi pemerintah untuk segera beralih ke fase rehabilitasi.
“Hari ini, kami mengalihkan fokus ke tahap rehabilitasi. Langkah berikutnya yang paling penting adalah memastikan warga dapat kembali ke rumah mereka sesegera mungkin," ujar Anutin mengutip Bangkok Post.
Tag: #beruntungnya #warga #thailand #kena #bencana #banjir #utang #ditangguhkan #dapat #modal #bangun #rumah #usaha