7 Tahapan Menuju Kesempurnaan Ibadah Versi Imam Al-Ghazali
– Abu Hamid Muhammad bin Muhammad sering dikenal dengan Imam Al-Ghazali (1058-1111 M). Seorang Hujjatul Islam yang memiliki banyak karya, termasuk salah satunya berisi tahapan menuju kesempurnaan ibadah.
Dikutip dari Hujjatul Islam, yaitu Kitab Minhajul Abidin berisikan tahapan-tahapan menuju kesempurnaan ibadah.
Ada tujuh tahapan yang harus dilalui oleh setiap Muslim untuk mencapai pada kesempurnaan ibadah. Berikut tahapan yang harus dilalui.
1. Tahapan Ilmu
Imam Al-Ghazali membuat tahapan awal menuju kesempurnaan ibadah, yaitu dengan tahapan ilmu. Ilmu merupakan pusat dari segala sesuatu, sehingga ibadah dan ilmu merupakan suatu bahan yang tidak bisa dipisahkan.
Imam Al-Ghazali mengatakan, Ilmu dan Ibadah layaknya seperti permata. Permata merupakan gambaran suatu hal yang sangat berharga dan memiliki nilai yang tinggi.
Karena berharga, Rasulullah bersabda “seseungguhnya perumpamaan keutamaan orang alim (berilmu) atas ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah dari umatku. (diriwayatkan oleh Ibnu Majah).”
2. Tahapan Tobat
Tahapan kedua yang harus dilakukan yaitu Tobat. Imam Al-Ghazali mewajibkan kepada umat Muslim untuk melaksanakan tobat. Ada dua alasan untuk salat tobat.
Pertama, tobat akan mengantarkan bimbingan menuju ketaatan. Dosa yang dilakukan akan mengakibatkan pada keterhalangan segala kebaikan sehingga menyebabkan kehinaan.
Kedua, tobat diwajibkan agar ibadah yang dilakukan bisa diterima Allah Swt. Tobat dari segala perbuatan yang keliru itu merupakan kewajiban.
3. Tahapan Penghalang
Tahapan penghalangan ini merupakan suatu hal yang perlu dipahami untuk dapat menuju pada kesempurnaan ibadah. Imam Al-Ghazali mengatakan, hal-hal yang dapat menjadi penghalang tersebut ada empat perkara, yaitu:
Penghalang pertama, dunia beserta isinya. Untuk bisa melewati tahapan ini Imam Al-Ghazali merekomendasikan untuk dapat melepaskan diri dari kesenangan dunia yaitu mengambil jalan hidup zuhud.
Penghalang kedua, makhluk atau manusia. Manusia dapat menjadikan kita sibuk dengan ibadah kepada Allah Swt. Manusia juga mampu membuat kita lalai bahkan membuat kita jauh dari ibadah.
Penghalang ketiga, setan. Setan merupakan musuh yang selalu mengantarkan manusia untuk tidak melakukan ibadah kepada Allah Swt. Sebagaimana firman Allah Swt, "Seseungguhnya setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuhmu.” (Q.S. Fathir 35:6).
Penghalang keempat, hawa nafsu. Imam Al-Ghazali mengatakan, hawa nafsu merupakan bagian dari penghalang manusia menuju kesempurnaan ibadah. Hawa nafsu selalu senantiasa membawa manusia ke arah keburukan. Sehingga perlu untuk bisa melawan hawa nafsu.
4. Tahapan Rintangan-Rintangan Ibadah
Imam Al-Ghazali juga menggambarkan akan ada tahapan rintangan-rintangan ibadah, rintangan ibadah akan membawa kepada jalan untuk jauh kepada kesempurnaan ibadah. Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa ada empat tahapan pada rintangan ibadah, yaitu
rezeki dan keingininan memilikinya. Tawakal merupakan jalan yang Imam Al-ghazali rekomendasikan untuk menghindari hal-hal keinginan memiliki segala hal yang sifatnya duniawi.
Rintangan kedua, lintasan pikiran dan keingininan yang ada di dalamnya. Melewati rintangan kedua ini dengan jalan memasrahkan diri atas segala urusan kepada Allah Swt.
Rintangan ketiga, Qada. Qada merupakan sikap ridha terhadap-Nya. Kita harus senantiasa ridha atas segala ketentuan Allah Swt.
Rintangan keempat, berbagai kesulitan dan musibah. Kehidupan selalu senantiasa bergulir dalam roda-Nya. Hendaknya ketika mengalami kesulitan manusia diperkenankan untuk bersikap sabar.
5. Tahapan Pendorong-Pendorong Ibadah
Imam Al-Ghazali selanjutnya menerangkan untuk menuju kesempurnaan ibadah harus senantiasa melihat pada tahapan-tahapan pendorong ibadah.
Menuju kepada ketaatan dan jalan yang lurus kita harus memiliki perasaan takut terhadap siksa Allah Swt (Khauf) dan sikap sikap akan harapan rahmat dan pahala dari Allah Swt. (Raja).
6. Tahapan Perusak-Perusak Ibadah
Imam Al-Ghazali mengatakan ada yang harus mampu melewati tahapan perusak ibadah yaitu tidak adanya ikhlas dalam beribadah. Ikhlas merupakan hal ketika kita menjalankan ibadah bukan untuk riya atau ingin dipuji oleh orang lain.
Tahapan yang kedua Imam Al-ghazali mengatakan bahwa perusak ibadah itu adalah Ujub yaitu sikap membanggakan diri. Ujub merupakan bagian dari penghalang akan limpahan taufik dan pertolongan Allah Swt.
7. Tahapan Puji dan Syukur
Tahapan yang terakhir menuju kesempurnaan ibadah menurut Imam Al-Ghazali, puji dan syukur yang harus diambil sebagai jalan.
Menurut Imam Al-ghazali Puji dan Syukur ini merupakan kewajiban yang harus senantiasa dilakukan untuk mencapai kenikmatan yang langgeng dan menambah nikmat itu sendiri.
Dengan demikian, beberapa tahapan menuju kesempurnaan ibadad yang direkomendasikan oleh seorang hujjatul Islam sebagai pedoman untuk menuju tahapan kepada kesempurnaan ibadah. *
Tag: #tahapan #menuju #kesempurnaan #ibadah #versi #imam #ghazali