![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Menkeu Sri Mulyani Klaim Efisiensi Anggaran hingga Rp 306,69](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/14/jawapos/menkeu-sri-mulyani-klaim-efisiensi-anggaran-hingga-rp-306-69-1270915.jpg)
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Setpres)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Menkeu Sri Mulyani Klaim Efisiensi Anggaran hingga Rp 306,69
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim bahwa kebijakan efisiensi anggaran sebesar Rp 306,69 triliun tidak berdampak negatif pada perekonomian nasional. Terlebih menurutnya, dari sisi belanja negara dalam APBN 2025 memang tidak ada yang dikurangi. Namun, ia menyebut pemerintah hanya mengalihkan belanja tersebut pada program prioritas. "Untuk langkah saat ini itu kan tidak dilakukan pengurangan total belanja negara, jadi yang ada adalah di re-focusing sehingga dampak secara argegat terhadap perekonomian tentu tergantung pada masing-masing," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/2). Bahkan, perempuan yang akrab disapa Ani ini optimistis bahwa pengalihan belanja tersebut mampu menimbulkan dampak perekonomian yang lebih besar. "Kalau realokasi pada aktivitas yang menimbulkan multiplier efek yang sama atau bahkan lebih besar maka dampak ke perekonomiannya akan jauh lebih baik," sambungnya. Kendati demikian, Ani memastikan akan terus memantau segala dampak dari langkah-langkah yang diambil oleh pemerintahan ini. Terutama, menyangkut soal kecepatan pelaksanaan belanja negara. "Kami harus melakukan tentu saja monitoring dari langkah-langkah ini, terutama kecepatan nanti untuk melakukakn belanja selanjutnya," ujar Menkeu. "Namun sebetulnya spirit untuk membangun efisiensi dari birokrasi itu akan tetap dipertahankan, karena itu penting untuk menjalankan birokrasi yang baik dan efisien," tutupnya. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025. Dalam aturan itu, Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan kebijakan melakukan penghematan anggaran APBN yang ditargetkan mencapai efisiensi Rp306 Triliun. Kebijakan ini memangkas beberapa pos anggaran di beberapa Lembaga dan Kementerian. Kendati begitu pemerintah memastikan bahwa efisiensi anggaran negara yang tengah dilakukan dipastikan tidak mengganggu operasional sehari-hari. Ia mengklaim, anggaran yang dihemat itu akan dialihkan ke program yang lebih bermanfaat untuk masyarakat luas, seperti penyediaan pupuk hingga perbaikan sekolah. “Memang saya ingin laksanakan efisiensi tapi jelas efisiensi ini tidak mengganggu pekerjaan operasi sehari-hari,” kata Prabowo dalam acara silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/2). (*)
Editor: Dinarsa Kurniawan
Tag: #menkeu #mulyani #klaim #efisiensi #anggaran #hingga #30669