KRI Bima Suci, Kapal Diplomasi Indonesia di Perairan Jepang
Awak KRI Bima Suci dan perwakilan Japan Maritime Self-Defense Force (JMSDF). [Dok. KBRI Tokyo]
05:16
3 Oktober 2024

KRI Bima Suci, Kapal Diplomasi Indonesia di Perairan Jepang

Kedatangan KRI Bima Suci di perairan Jepang pada 1 Oktober 2024 bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan simbol penting dari hubungan erat antara Indonesia dan Jepang, terutama di bidang maritim.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, menyambut kedatangan kapal ini dalam rangka Pelayaran Misi Diplomasi Muhibah Duta Bangsa dan Latihan Praktek (Lattek) Kartika Jala Krida (KJK) 2024 di Naval Base Yokosuka, Ichigaya.

Dalam sambutannya, Dubes Heri menekankan pentingnya kunjungan ini sebagai momentum untuk memperkuat hubungan bilateral di bidang maritim.

"Interaksi ini akan mempererat persaudaraan antara JMSDF (Japan Maritime Self-Defense Force) dan TNI AL, serta memperdalam kerja sama maritim kedua negara. KBRI Tokyo akan terus memfasilitasi transfer teknologi dan pengetahuan terkait perkapalan dan pelayaran," ujarnya, didampingi oleh beberapa pejabat penting, termasuk Atase Pertahanan Tokyo Laksma TNI Azwan Yusuf dan Atase Perhubungan Ikhsandy Wanto Hatta.

Baca Juga: KRI Dewaruci Gelar MBJR, Kepulauan Bangka Belitung Promosikan Pariwisata

Kehadiran KRI Bima Suci juga disambut baik oleh Komandan JMSDF Naval Base Yokosuka, Vice Admiral Madono, yang menyatakan kunjungan ini sebagai langkah baik dalam kerja sama maritim antara Indonesia dan Jepang.

"Bima Suci adalah kapal yang indah, dan momen ini adalah kesempatan besar untuk memperkuat hubungan di masa depan," ujar Madono.

Komandan Japan Maritime Self-Defense Force (JMSDF) Naval Base Yokosuka, Vice Admiral Madono dan Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi. [Dok KBRI Tokyo]Komandan Japan Maritime Self-Defense Force (JMSDF) Naval Base Yokosuka, Vice Admiral Madono dan Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi. [Dok KBRI Tokyo]

Selain pejabat militer, hadir pula Wali Kota Yokosuka, perwakilan dari kepolisian, dan Japan Coast Guard Yokosuka, memperlihatkan pentingnya acara ini bagi berbagai pihak.

KRI Bima Suci tidak hanya menjadi kebanggaan TNI AL sebagai kapal latih, tetapi juga pembawa misi diplomasi budaya Indonesia.

Dalam pelayaran selama 90 hari ini, kapal layar tersebut akan mengunjungi beberapa negara di Asia dan Eropa, termasuk Singapura, Kamboja, Vietnam, Tiongkok, Korea Selatan, Rusia, Jepang, dan Filipina, sebelum akhirnya kembali ke Surabaya.

Baca Juga: Lewat Drumband, Taruna Akademi Angkatan Laut Bima Suci Pukau Warga Jerman

Selama perjalanan, taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-71 akan mempelajari ilmu pelayaran sambil memperkenalkan kebudayaan Indonesia di negara-negara yang disinggahi.

Komandan KRI Bima Suci, Letkol Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso, menjelaskan bahwa misi ini merupakan kesempatan bagi para taruna untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat internasional serta memperkenalkan keindahan dan kehebatan kapal layar TNI AL yang menjadi penerus KRI Dewaruci.

KRI Bima Suci memiliki panjang 111,20 meter dan lebar 13,65 meter, jauh lebih besar dari pendahulunya, KRI Dewaruci.

Kapal ini dilengkapi dengan 26 layar, tiang utama setinggi 50 meter, serta kapasitas untuk menampung hingga 230 awak kapal.

Dengan kemampuan berlayar tanpa pengisian bahan bakar selama 30 hari, KRI Bima Suci tidak hanya menunjukkan keunggulan teknologi, tetapi juga ketangguhan dalam menghadapi tantangan laut.

KRI Bima Suci. [Dok. KBRI Tokyo]KRI Bima Suci. [Dok. KBRI Tokyo]

Untuk menyemarakkan kunjungan ini, KRI Bima Suci menggelar berbagai kegiatan, termasuk parade Drum Band Taruna AAL dan acara "Open Ship" bagi masyarakat Indonesia di Jepang.

Pengunjung bisa berkeliling kapal dan mengenal lebih dekat salah satu kapal layar terbesar di dunia ini. Kegiatan ini akan berlangsung pada 2 hingga 3 Oktober 2024 dengan tiga gelombang kunjungan, memberikan kesempatan bagi WNI di Jepang untuk menyaksikan langsung keindahan dan kebanggaan KRI Bima Suci.

Selain itu, akan digelar pula Seminar Kemaritiman secara daring dan luring, yang menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, termasuk 10 Taruna NDA (National Defense Academy) dan Akademi TNI di Jepang, serta Duta Besar Heri Akhmadi.

Seminar ini diharapkan menjadi sarana pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam bidang kemaritiman antara kedua negara.

Setelah rangkaian kunjungan dan kegiatan di Jepang, KRI Bima Suci dijadwalkan melanjutkan perjalanannya ke Filipina pada 5 Oktober 2024, meneruskan misi diplomasi yang menghubungkan Indonesia dengan berbagai negara di dunia.

KRI Bima Suci bukan hanya simbol kebanggaan nasional, tetapi juga representasi kuat dari hubungan erat Indonesia dengan mitra internasionalnya.

Editor: Chandra Iswinarno

Tag:  #bima #suci #kapal #diplomasi #indonesia #perairan #jepang

KOMENTAR