![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![DTSEN, Senjata Baru Kemensos Berantas Bansos Salah Sasaran](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/12/suara/dtsen-senjata-baru-kemensos-berantas-bansos-salah-sasaran-1229282.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
DTSEN, Senjata Baru Kemensos Berantas Bansos Salah Sasaran
Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan program perlindungan sosial akan semakin efektif dengan penggunaan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang masih difinalisasi. Pemerintah menjamin bantuan sosial akan tepat sasaran menggunakan data tersebut.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan, bahwa DTSEN merupakan instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto untuk mengelimir potensi kesalahan dalam penyaluran bansos, sebagaimana disinyalir sejumlah pihak.
“Pak Prabowo sejak awal mengajak kita kerja dengan data yang akurat. Apa yang dikerjakan selama tiga bulan terakhir ini adalah dalam usaha untuk memperoleh data yang lebih akurat. Kita sepakat dengan BPS tiap 3 bulan kita lakukan pemutakhiran,” kata Gus Ipul dalam keterangannya, dikutip Rabu (12/2/2025).
Dengan data baru yang lebih akurat, maka potensi bansos salah sasaran bisa diminimalisir. Pemberian bansos diyakini akan lebih akurat.
Kementerian Sosial sendiri tiap tahun menyalurkan bansos sekitar Rp75 triliun. Angka itu berupa chash transfer sehingga langsung ke penerima manfaat.
Gus Ipul menyampaikan pesan Presiden Prabowo bahwa program Bansos serta subsidi berbasiskan pada data yang akurat dan valid melalui DTSEN. Sebab, selama ini banyak lembaga yang berkaitan dengan program perlindungan sosial memiliki data masing-masing.
"Mudah-mudahan dengan data yang baru ini, bansos salah sasaran bisa diminimalisir dan kelak tidak akan terjadi lagi," tegas Gus Ipul.
DTSEN merupakan integrasi tiga pangkalan data utama, yaitu DTKS, Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Konsolidasi data ini kemudian akan diuji silang oleh BPS dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) milik Kementerian Dalam Negeri guna memastikan akurasi data.
Namun data ini juga masih bersifat dinamis, sehingga Kemensos bersama BPS terus melakukan pemutakhiran setiap tiga bulan sekali untuk memastikan data tetap valid.
Tag: #dtsen #senjata #baru #kemensos #berantas #bansos #salah #sasaran