Buatan Dalam Negeri, Begini Spesifikasi Kapal Bantu Hidro Oseanografi yang Dibangun Kemenhan untuk Memperkuat TNI AL
Kemenhan meluncurkan platform kapal BHO yang dibuat untuk memperkuat TNI AL. Pembangunan kapal tersebut dilakukan oleh perusahaan dalam negeri bersama perusahaan asal Jerman. (Foto: Kemenhan)
09:24
26 September 2024

Buatan Dalam Negeri, Begini Spesifikasi Kapal Bantu Hidro Oseanografi yang Dibangun Kemenhan untuk Memperkuat TNI AL

- Komitmen Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memperkuat TNI AL kembali ditunjukkan melalui pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru. Rabu (25/9), Kemenhan baru saja meluncurkan platform kapal baru buatan dalam negeri. Kali ini, jenisnya adalah Kapal Bantu Hidro Oseanografi (BHO) yang dibutuhkan oleh Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal).

Meski dibuat untuk memenuhi kebutuhan survei bawah permukaan laut dan penelitian, kapal BHO yang dibuat PT Palindo Marine tersebut tetap dibekali sejumlah sistem senjata, seperti kapal perang TNI AL pada umumnya.

Berdasar keterangan resmi Kemenhan yang dikutip pada Kamis (26/9), kapal itu dilengkapi dua unit meriam. Untuk mendukung operasionalnya, kapal ini juga dilengkapi dengan geladak helikopter untuk kapasitas maksimum 12 ton maximum takeoff weight. Selain itu, meriam kaliber 20 milimeter dan 12,7 milimeter, teknologi surveillance, manuver, dan station keeping yang andal.

Kapal BHO yang dijuluki Ocean Going itu dirancang untuk melaksanakan fungsi utama sebagai kapal survei dan kapal pemetaan pesisir pantai, laut dangkal, dan samudera. Kapal itu dirancang dan dibangun di galangan kapal Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Kapal itu sudah dilengkapi dengan teknologi survei beresolusi tinggi.

”Dengan sensor penginderaan bawah air yang canggih, kapal ini dapat (melakukan survei dan pemetaan) mencapai kedalaman antara 600 meter hingga sebelas ribu meter. Sehingga sangat mendukung kegiatan pencarian objek di bawah permukaan laut, terutama dalam situasi darurat,” tulis pernyataan Kemenhan.

Oleh PT Palindo Marine, kapal tersebut didesain dengan struktur high tensile steel. Sehingga mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 16 knot. Kapal itu mampu mengangkut 200 ton beban, 90 personel sebagai awak kapal, dan berlayar selama 60 hari atau dua bulan. Tidak hanya itu, kapal tersebut dilengkapi dengan sistem pendorongan hybrid.

Kemenhan dan PT Palindo Marine akan mengangkut platform kapal BHO itu ke Jerman untuk dituntaskan pembangunannya. Dalam pengadaan kapal tersebut, Kemenhan memang bekerja sama dengan perusahaan pembuat kapal asal Jerman, Abeking & Rasmussen. Rencananya tahun depan kapal tersebut akan dikirim kembali ke Indonesia untuk memperkuat TNI AL.

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #buatan #dalam #negeri #begini #spesifikasi #kapal #bantu #hidro #oseanografi #yang #dibangun #kemenhan #untuk #memperkuat

KOMENTAR