Kronologi Lengkap Mahasiswa Samarinda Nekat Foto Bareng Jokowi hingga Dadanya Dihantam Paspampres
Kolase foto Yulianus Agung mahasiswa Samarinda yang nekat terobos ring 1 demi foto bareng Jokowi, lalu mengaku dihantam Paspampres setelahnya. Istana membantah peristiwa tersebut. 
11:33
10 September 2024

Kronologi Lengkap Mahasiswa Samarinda Nekat Foto Bareng Jokowi hingga Dadanya Dihantam Paspampres

Seorang mahasiswa hukum Universitas Mulawarman di Samarinda, Kalimantan Timur mengaku dadanya dihantam Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Ini berawal dari aksi Yulianus Agung yang nekat menerobos Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) ketika Jokowi berkunjung di Samarinda Kalimantan Barat.

Momen tersebut terekam dalam video yang diposting Yulianus Agung memperlihatkan detik-detik dirinya sampai berfoto dengan Presiden Joko Widodo.

Kronologi Lengkap

Awalnya Yulianus menerobos paspampres demi bisa mendekati Jokowi yang berdiri di samping mobil.

Ia kemudian tampak selfie seraya merekam aksinya itu.

Presiden Jokowi yang melihat Yulianus mendekat hanya diam dan tersenyum tipis seraya menunduk memberikan sapaan.

Setelah itu mahasiswa hukum Universitas Mulawarman itu berlalu pergi menjauh.

"Terima kasih iya pak," katanya.

Aksi Yulianus Agung Ngindi Ate membuat Paspampres meradang.

Ia langsung ditarik oleh seorang pria dengan cukup kuat.

"Hey kamu jangan terlalu dekat gitu ya," kata Paspampres.

"Ya maaf pak maaf, makasih pak ya," jawab Yulianus.

"Kalo kamu jangan kaya gitu ya," ucap Paspampres kembali menengaskan.

"Siap," jawab sang mahasiswa.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-30 di Stadion Gelora Kadrie Oening, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Minggu, (8/9/2024). Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-30 di Stadion Gelora Kadrie Oening, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Minggu, (8/9/2024). (Sekretariat Presiden)

Tak disangka, saat itu Yulianus mendapat pukulan keras di dadanya hingga membuatnya kaget.

Ia sontak langsung menunduk dan berteriak kesakitan sembari memegang dadanya.

"Saya dihantam," katanya meringis kesakitan.

"Udah udah bawa ke belakang," teriak orang orang disekitarnya.

Yulianus Geram Dihantam Paspampres: Untung Saya Gak Mati!

Yulianus kemudian merasa tak terima lantaran dirinya mendapatkan pukulan dari Paspampres.

Ia merasa tak bersalah karena sudah meminta maaf atas aksinya yang menerobos mendekati Presiden Jokowi.

"Saya dihantam saya Paspampres, saya dipukul sama pasukan pengaman Presiden tadi, dihantam hanya karena foto sama Presiden. Itu Presiden Republik Indonesia dan Presiden rakyat Indonesia, kenapa saya harus dihantam sama Paspampres, untung saya gak mati, hantamannya itu keras. Presiden aja ga jadi masalah, masa saya dihantam sama Paspampresnya, gak bisa begitu," jelasnya.

Yulianus mengaku sudah sangat sopan sehingga tak terima dan syok akibat perlakuan Paspampres terhadap dirinya.

"Presiden bukan punya mereka saja, saya sudah minta dengan hormat, sa sudah datang dengan sopan, sa juga sudah minta maaf, kenapa saya harus dihantam, gak boleh begitu.Pasukan Presiden hantam hantam masyarakat, didepan Presiden dia gak hantam saya, tetapi dibelakangnya Presiden dia hantam saya.Kalau anda ngasih tau bagus bagus saya terima, tapi kalau anda hantam ini Negara hukum dan saya orang hukum. Saya mahasiswa hukum, gak boleh begitu, saya gak tahu Paspampresnya siapa, tapi saya mahasiswa hukum, saya begini karena itu Presiden saya," celotenya.

"Paspampres menjaga Presiden dan melindungi rakyat, kalau main hantam hantaman ini Negara hukum pak, dan ini videonya lengkap dan saya dihantam pun ada, saya sudah minta maaf tapi saya masih dihantam sama Paspampresnya, untuk info Samarinda sampaikan atau viralkan video ini, saya begini datang minta foto sama Presiden kan karena itu Presiden saya, saya mahasiswa hukum pak Universitas Mulawarman, saya juga udah minta maaf kalau itu salah tapi jangan dihantam dipukul sayanya, saya gak tahu siapa, intinya dia pasukan Presiden, terima kasih," pungkasnya.

Alasan Nekat Menerobos

Lebih jauh, Yulianus menyayangkan tindakan Paspampres begitu kasar kepadanya.

"Ketika presiden nya tidak melihat kearah paspampres saya di hantam, pertanyaan saya memang begitu kah tugas pasampres terhadap masyarakat yang mendekati presiden dengan baik Saat ambil video/gambar ini masih dalam keadaan kamera on tanpa di seting," tuturnya.

Dia menyebut alasan nekat melakukan hal tersebut lantaran ingin mengungkapkan rasa bangga terhadap sosok presiden Jokowi.

"Saya hanya bangga dan bersyukur dengan presiden Jokowi, tapi saya tidak setuju dengan perlakuan pasampresnya terhadap saya saya tahu mungkin saya salah dalam meminta foto atau menerobos karena saya jarang dan mungkin gak bakalan ketemu dengan presiden tapi setelah kejadian itu saya sudah meminta maaf 3 kali kepada paspampres itu masa saya harus di pukul saya orang berpendidikan juga kalau sudah menegur saya juga mengerti jangan sampai anda main tangan. Setop saya minta kalau menjadi pasampres minimal punya Hati!!!!!," tutup Yulianus dalam unggahan instagramnya," jelasnya.

Sosok Yulianus Agung

Sementara itu, Yulianus Agung adalah mahasiswa hukum Universitas Mulawarman di Samarinda, Kalimantan Timur.

Ia diketahui cukup aktif di media sosialnya @agung_q114 dan memiliki ratusan pengikut.

Bahkan Yulianus Agung Ngindi Ate juga memiliki akun youtube Yulianus agung ngindi ate.

Istana Bantah

Yulianus Agung, mengaku dipukul pasukan pengamanan presiden (Paspampres) karena berswafoto dengan Presiden Joko Widodo.

Terkait pengakuan tersebut, Istana Negara membantahnya.

Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menyebut tidak ada pemukulan saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Samarinda.

"Kami telah koordinasi dengan teman-teman Paspampres bahwa tidak ada pemukulan oleh Paspampres. Kami akan cek tim pengamanan wilayah," kata Yusuf kepada Kompas.com, Selasa (10/9/2024).

Yusuf mengungkapkan, dalam melakukan tugasnya, Paspampres dilatih untuk waspada dan humanis.

Hal itu kata Yusuf, juga menjadi penekanan dari Presiden Jokowi untuk selalu bersifat humanis.

Dia bilang, pengamanan presiden saat kunjungan kerja juga terdiri dari berbagai unsur TNI/Polri.

"Pengamanan Presiden terdiri dari berbagai unsur, di ring 1 ada Paspampres serta di ring 2 dan 3 ada TNI/Polri," bebernya.

Kendati demikian, ia meminta maaf kepada warga atas kejadian tersebut. Yusuf mengungkapkan, fenomena ini akan menjadi pelajaran dan evaluasi ke depan.

"Kami mohon maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut, dan mengucapkan terima kasih dan sangat menghargai antusias masyarakat yang ingin menyambut Bapak Presiden. Hal ini akan menjadi pembelajaran dan evaluasi kami," jelasnya. (tribun network/thf/TribunSumsel/Tribunnews.com/Kompas.com)

Tag:  #kronologi #lengkap #mahasiswa #samarinda #nekat #foto #bareng #jokowi #hingga #dadanya #dihantam #paspampres

KOMENTAR