Begini Kronologi 264 Kendaraan Curian Ditemukan di Gudang TNI hingga Dua Prajurit Tentara Diamankan
Ilustrasi pengungkapan kasus curat, curas, dan curanmor, Polrestabes Surabaya. (Istimewa)
18:32
8 Januari 2024

Begini Kronologi 264 Kendaraan Curian Ditemukan di Gudang TNI hingga Dua Prajurit Tentara Diamankan

 

Dua prajurit tentaraa yang diduga terlibat tindak pencurian motor (curanmor) diamankan oleh Pomdam.

Dua anggota TNI AD tersebut, diduga kuat terlibat dalam kasus curanmor, setelah ditemukannya 264 unit kendaraan curian yang disimpan di Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat (Gudbalkir Pusziad), Buduran, Sidoarjo.

Dilansir dari pantauan JawaPos.Com sebelumnya, 264 unit kendaraan curian ini terdiri dari 215 sepeda motor dan 49 mobil.

Kasus ini terungkap, setelah adanya pesan WhatsApp yang diduga dikirim Pomdam V/Brawijaya ke KSAD dengan tembusan kepada Wakasad, Irjenad, dan Asintel KSAD.

Disebutkan pada Kamis (4/1) sekitar pukul 15.10, telah dilaksanakan pengungkapan sindikat pelaku curanmor dengan barang bukti di Gudbalkir Pusziad.

Dalam laporan itu juga menyebutkan kronologi kejadian, dimana semuanya bermula pada awal 2023.

Waktu itu, Polda Metro Jaya membekuk seorang pria berinisial EI karena kasus curanmor, dari hasil pengembangan, diketahui EI memiliki koneksi dengan anggota TNI-AD.

Pada Juni 2023 EI menghubungi Kopda AS yang berdinas di Kesatuan Gupusjat Optronik II Ditpalad, Buduran, Sidoarjo.

Dia meminta dicarikan tempat untuk menyimpan kendaraan yang akan dikirim ke Timor Leste.

Kemudian, Kopda AS berkoordinasi dengan Mayor P yang bertugas di Gudbalkir Pusziad. EI diizinkan memanfaatkan lokasi di Gudbalkir Pusziad, Buduran, Sidoarjo.

Lalu, pada Kamis (4/1) sekitar pukul 15.00, personel gabungan dari Reskrim Polda Metro Jaya dan Pomdam V/Brawijaya membawa EI ke Sidoarjo.

Dia diminta menunjukkan lokasi penyimpanan kendaraan hasil curanmor, terduga pelaku EI akhirnya menunjuk Gudbalkir Pusziad, Buduran, Sidoarjo.

Setelah itu Reskrim Polda Metro Jaya dan Lidpam Pomdam V/Brawijaya berkoordinasi dengan Gudbalkir Pusziad untuk melakukan pengecekan kendaraan.

Saat itulah personel Satlak Lidpam Pomdam V/Brawijaya menemukan kendaraan-kendaraan yang diduga hasil curanmor.

Ratusan kendaraan itu tersimpan di empat lokasi., tepatnya di dalam rumah dinas yang tidak terpakai, di samping lapangan tenis, di dalam gudang yang tidak terpakai, dan di dalam aula yang tidak terpakai (perincian lihat grafis).

TNI-AD lantas membuat laporan polisi dan mengamankan Mayor P, Kopda AS, dan Praka J. Seluruh kendaraan juga diamankan sebagai barang bukti.

Tim gabungan juga mendapat informasi bahwa kendaraan-kendaraan curian itu diangkut menggunakan truk kontainer untuk dijual ke Timor Leste.

Hingga kini telah terjadi tiga kali pengiriman. Sekali pengiriman terdiri atas 4 mobil dan 20 sepeda motor.

Berdasarkan pantauan dari Jawa Pos sejak pukul 09.00 kemarin (6/1), kondisi sekitar gudang di dalam area Gudbalkir Pusziad tampak sepi.

Satu bangunan terpasang garis polisi. Lokasinya di bagian depan sisi utara. Sedangkan bagian lain berada di tengah dan lapangan belakang.

Sekitar pukul 11.00, dua truk kontainer masuk dengan posisi terparkir dan saling membelakangi.

Lalu, beberapa orang berpakaian sipil dan pakaian dinas Polisi Militer TNI-AD mengeluarkan kendaraan dari gudang. Mereka memindahkan ke dalam kontainer yang sudah terparkir.

Saat dikonfirmasi, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya Kolonel Infanteri Rendra Dwi Ardani membenarkan adanya pengungkapan kasus curanmor yang melibatkan anggotanya.

Menurut dia, Pomdam V/Brawijaya telah melakukan proses penyidikan terhadap anggota TNI-AD yang diduga terlibat.

”Khusus untuk penyidikan terhadap warga sipil, diserahkan dan dikoordinasikan dengan Polda Metro (Jaya) dan Polda Jatim,” katanya sesuai keterangan tertulis yang diterima Jawa Pos kemarin.

Rendra membenarkan, pengungkapan kasus itu dilakukan petugas gabungan pada Kamis lalu. Hasil penyidikan akan diumumkan secara transparan kepada publik.

Terlebih, lanjut dia, jika anggota TNI-AD tersebut terbukti melakukan tindak pidana, akan diproses hukum.

”Pasti diproses sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Langkah ini diambil sebagai komitmen TNI-AD dalam penegakan hukum,” tegasnya.

Saat ini, ungkap Rendra, ada dua anggota TNI-AD yang sudah ditahan di Pomdam V/Brawijaya. Mereka sedang menjalani proses penyelidikan lebih lanjut.

Sebelumnya sempat beredar kabar bahwa EI adalah mantan anggota TNI yang dipecat pada tahun 2020.

Namun, informasi itu dibantah Rendra. ”Kalau terduga EI ini berumur 40 tahun " katanya. Sementara EI yang disebut sebagai pecatan TNI baru berusia 23 tahun.

Seperti dikutip dari JawaPos.com, penyimpanan hasil curanmor itu atas persetujuan Mayor P sebagai atasan Kopda AS.

Tak sekadar menyetujui, Mayor P diduga juga mendapat pembagian dari penjualan barang tersebut.

Dari Jakarta, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan, hingga kemarin pihaknya masih menunggu laporan dari Pomdam V/Brawijaya. ”Biarkan penyidik bekerja dulu," katanya.

Ditanya apakah Mabes TNI-AD akan turun tangan, Kristomei tak menjawab secara langsung. ”Mohon bersabar ya, nanti di-update jika ada perkembangan," tuturnya.
Total 264 unit kendaraan. Terdiri atas 215 sepeda motor dan 49 mobil.

Lokasi: Kompleks Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat, Buduran, Sidoarjo. Perinciannya:

1. Di dalam rumah dinas yang tidak terpakai

2. Di samping lapangan tenis

3. Di dalam gudang yang tidak terpakai

4. Di dalam aula yang tidak terpakai

Kendaraan curanmor diangkut dengan menggunakan kontainer ke Timor Leste untuk dijual. Sekali pengiriman menggunakan 1 kontainer dengan jumlah 4 mobil dan 20 sepeda motor.

- Terduga pelaku:

1. EI (sipil)
2. Kopda AS
3. Mayor P
4. Praka J

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #begini #kronologi #kendaraan #curian #ditemukan #gudang #hingga #prajurit #tentara #diamankan

KOMENTAR