Besok, Buruh Demo Kedubes Malaysia, Buntut 5 PMI Ditembak
Presiden Partai Buruh Said Iqbal saat aksi demonstrasi di depan Gedung KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (25/8/2024).(KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL )
10:48
29 Januari 2025

Besok, Buruh Demo Kedubes Malaysia, Buntut 5 PMI Ditembak

- Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar aksi demonstrasi pada Kamis (30/1/2025) besok, imbas penembakan lima pekerja migran Indonesia (PMI) yang ditembak oleh otoritas Malaysia.

Aksi akan digelar di depan Kantor Kedutaan Besar Malaysia pukul 10.00 WIB dan dilanjutkan di depan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) pukul 14.00 WIB.

“Aksi ini digelar sebagai bentuk protes keras terhadap tindakan brutal yang mengakibatkan tewasnya buruh migran Indonesia akibat ditembak oleh aparat di Malaysia,” ujar Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam keterangannya kepada Kompas.com, Rabu (29/1/2025).

Para massa aksi yang tergabung dalam KSPI dan Partai Buruh menuntut agar kasus penembakan ini segera diusut tuntas.

Mereka mendesak agar para pelaku diadili secara transparan dan adil.

Said Iqbal, yang juga Presiden KSPI, mendesak pemerintah Indonesia bersikap tegas dalam melindungi buruh migran yang bekerja di luar negeri.

"Kami tidak akan tinggal diam melihat buruh migran Indonesia diperlakukan secara tidak manusiawi di luar negeri. Pemerintah harus segera bertindak tegas, mengusut tuntas kasus ini, dan memastikan keadilan bagi korban serta keluarganya," ujar Said Iqbal.

Adapun tiga tuntutan yang disuarakan dalam aksi besok adalah mendesak pelaku penembakan diadili secara hukum serta dijatuhi hukuman berat atas tindakan extra judicial killing yang menewaskan satu warga negara Indonesia (WNI).

Kedua, mendesak agar segala bentuk diskriminasi dan kekerasan terhadap PMI dihentikan.

Pemerintah Malaysia diminta untuk menjamin perlindungan hak-hak buruh migran, termasuk keselamatan dan keamanan mereka selama bekerja di Malaysia.

Ketiga, Partai Buruh mendesak Menteri PPMI, Abdul Kadir Karding, serta wakilnya, Dzulfikar Ahmadi Tawalla dan Christina Aryani, agar dicopot.

"Dalam hal ini, pemerintah Indonesia dinilai lemah dalam membela kepentingan pekerja migran, sehingga Menteri dan Wakil Menteri P2MI harus bertanggung jawab dan dicopot dari jabatannya," tulisnya.

Selain itu, Said Iqbal menyebut aksi ini juga sebagai bentuk solidaritas buruh Indonesia terhadap sesama pekerja yang kerap mengalami perlakuan tidak adil di luar negeri.

KSPI dan Partai Buruh mendorong pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah konkret untuk memastikan perlindungan dan keadilan bagi para pekerja migran.

Diketahui, lima pekerja migran Indonesia ditembak oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, pada Jumat (24/1/2025) dini hari.

Saat ini, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur tengah memonitor insiden penembakan lima WNI tersebut.

Peristiwa ini bermula ketika petugas patroli APMM yang tengah bertugas mendapati kapal berisi lima PMI melintas di perairan tersebut.

Berdasarkan informasi dari Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM), APMM menembaki sebuah kapal yang diduga membawa WNI yang hendak meninggalkan Malaysia secara ilegal.

Penembakan tersebut dilakukan oleh APMM setelah WNI diduga melakukan perlawanan terhadap petugas.

Akibat kejadian penembakan lima WNI di Malaysia, satu orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya mengalami luka dan satu berada dalam kondisi kritis.

Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemenlu, Judha Nugraha, mengonfirmasi bahwa seorang jenazah WNI korban penembakan APMM akan dipulangkan hari ini.

Hingga kini, pihaknya bersama KBRI Kuala Lumpur sedang mengurus pemulasaraan satu WNI berinisial B yang meninggal.

"Repatriasi jenazah direncanakan dilakukan hari Rabu (29/1)," kata Judha dalam keterangannya, Rabu (29/1/2025).

Judha membeberkan bahwa pemulangan jenazah akan melalui penerbangan Kuala Lumpur-Pekanbaru, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju kampung halaman WNI tersebut di Pulau Rupat, Provinsi Riau.

Editor: Rahel Narda Chaterine

Tag:  #besok #buruh #demo #kedubes #malaysia #buntut #ditembak

KOMENTAR