Profil Gilbert Lumoindong, Pendeta yang Diduga Hina Cara Ibadah Umat Islam
Pendeta Gilbert Lumoindong (dok. youtube)
11:30
16 April 2024

Profil Gilbert Lumoindong, Pendeta yang Diduga Hina Cara Ibadah Umat Islam

Pendeta Gilbert Lumoindong kembali tuai kontroversi akibat ceramahnya yang viral menyinggung umat Muslim. Dalam pembahasannya, pendeta Gilbert menyinggung soal zakat dan salat yang dilakukan umat Islam.

la mengatakan bahwa umat Islam hanya diwajibkan membayar zakat sebesar 2,5 persen, sementara umat Kristen diminta memberikan sumbangan sebesar 10 persen dari pendapatannya.

Pendeta Gilbert kemudian menghubungkan praktik zakat yang berbeda tersebut dengan kewajiban ibadah umatnya. Menurutnya, zakat yang lebih besar dalam agama Kristen membuat umatnya tidak perlu repot bergerak dalam ibadah, sementara umat Islam harus rajin melakukan salat karena hanya diwajibkan membayar zakat sebesar 2,5 persen.

Dalam video yang beredar, Pendeta Gilbert bahkan menirukan gerakan mirip shalat sambil bercanda.

"Kita kan bayar 10 persen, makanya kita kebaktian tenang aja, paling berdiri, tepuk (tangan), ya santai. Tapi kalau 2,5 setengah mati," ujarnya sembari mempraktikkan gerakan solat.

Cuplikan ucapan tersebut banyak tersebar di media sosial. Pendeta Gibert pun menyatakan permintaan maafnya. Dia juga sampai menemui Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla.

Di depan JK, pendeta Gilbert mengungkapkan tidak bermaksud untuk menghina umat Islam. Dia menyebut video pidato saat ibadah internal tersebut telah dipotong dan diedit, sehingga menimbulkan persepsi negatif.

Profil Gilbert Lumoindong

Gilbert Lumoindong jadi salah satu pendeta di Indonesia yang banyak disorot oleh masyarakat umum. Ia lahir pada 26 Desember 1966. Ketika masih kecil, pendeta Gilbertbdikabarkan kalau dia pernah alami gangguan saraf pada otaknya. Hingga dokter memvonis kalau kemampuan otaknya akan secara berangsur- angsur menurun.

Hal ini pun membuat orang tuanya mulai aktif mendatangi suatu Persekutuan Doa (PD) untuk memohon doa kepada Tuhan atas kesembuhan anak mereka. Pimpinan dari PD tersebut adalah mendiang Ibu Ev. Slamet dan Bapak Ev. Murti.

Gilbert kecil pun kerap menghadiri suatu ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) untuk orang dewasa. Pada saat hamba Tuhan memanggil para jemaat yang memohon untuk didoakan, dia pun turut maju.

Pendeta Gilbert Lumoindong.[YouTube/Gilbert Lumoindong]Pendeta Gilbert Lumoindong.[YouTube/Gilbert Lumoindong]

Di usia belum genap 10 tahun, Gilbert mengalami kesembuhan dan kemampuan otaknya berkembang secara drastis. Bahkan dia seringkali mendapat predikat sebagai juara kelas dan lulus dari SMA dengan nilai ujian terbaik. Alasan inilah yang akhirnya membuatnya menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan.

Pada usia 17 tahun, Gilbert mulai aktif sebagai pengkhotbah di beberapa organisasi pemuda Kristen. la menyelesaikan pelatihan School of Ministry yang dimiliki oleh Morris Cerullo dan pernah mengikuti kursus Alkitab di GBI Mawar Sharon mendapat pujian dan sambutan positif atas khotbahnya yang luar biasa.

Kemudian ia juga kuliah di Lembaga Pendidikan Teologi dan Indonesia dan lulus diploma pada tahun 1990. Gilbert kemudian melanjutkan studi teologinya di Institut Teologi dan Pendidikan Indonesia.

Gilbert sempat menjadi ketua Gospel Overseas pimpinan John Hartman pada tahun 1993 sampai 1997, dan juga ia sempat menjadi jemaat di Gereja Tiberias Indonesia, sebelum akhirnya ia memisahkan diri dan mendirikan GL Ministry.

Bersama istrinya, Reinda M. Lumoindong ia juga pemimpin sidang Jemaat pada Gereja Bethei Indonesia, Glow Fellowship Centre, di Jakarta. Di bawah penggembalaannya, dia memimpin lebih dari 18000 jemaat yang memiliki visi "Menegakkan Kerajaan Allah Dalam Kebenaran dan Kasih."

Editor: M. Reza Sulaiman

Tag:  #profil #gilbert #lumoindong #pendeta #yang #diduga #hina #cara #ibadah #umat #islam

KOMENTAR