



5 Perilaku Utama Orang yang Jarang Diundang ke Pertemuan Sosial, Menurut Psikologi
- Anda menikmati pertemuan sosial, tawa, koneksi, lalu tiba-tiba, undangan berhenti datang pada Anda. Awalnya, Anda mengabaikannya, tetapi saat minggu berganti bulan, Anda mulai bertanya-tanya, apa yang berubah?
Pengucilan sosial dapat terasa membingungkan dan bahkan menyakitkan, membuat Anda mempertanyakan posisi Anda dalam lingkaran sosial Anda.
Psikologi mengungkapkan bahwa hal itu sering kali dikaitkan dengan perilaku halus yang membentuk cara orang lain memandang kita.
Dalam artikel yang dikutip dari perubahan kecil dapat menghasilkan hubungan yang lebih kuat dan lebih ramah.
1. Anda adalah seorang yang memonopoli percakapan
Ini semua tentang memberi dan menerima. Namun dalam konteks interaksi sosial, beberapa orang kesulitan menemukan keseimbangan itu.
Mereka adalah orang-orang yang cenderung mendominasi percakapan, sering kali membicarakan diri mereka sendiri.
Ini bisa berupa menceritakan petualangan mereka, berbagi pendapat, atau sekadar berbicara tanpa henti tanpa memberi kesempatan kepada orang lain untuk berpartisipasi.
Mereka yang memonopoli percakapan kesulitan mendengarkan secara aktif. Mereka kehilangan isyarat halus yang menunjukkan kapan saatnya menyerahkan tongkat estafet berbicara, membuat orang lain merasa tidak didengarkan atau tidak penting.
2. Anda tidak terbiasa dengan konsep 'kecerdasan emosional'
Orang yang tidak diundang ke pesta menghadapi tantangan dengan kecerdasan emosional.
Mereka mungkin secara tidak sengaja mengatakan hal-hal yang membuat orang lain kesal atau tidak menyadari tanda-tanda yang menunjukkan seseorang merasa tidak nyaman.
Jadi, jika Anda ingin mendapatkan lebih banyak undangan pesta, memahami dan meningkatkan kecerdasan emosional Anda bisa menjadi pengubah permainan.
3. Anda terlalu asyik dengan dunia digital Anda
Pernahkah Anda mendapati diri Anda mengecek ponsel di tengah percakapan? Anda tidak sendirian.
Di era digital saat ini, bukan hal yang aneh melihat orang asyik dengan layarnya, bahkan saat mereka sedang berkumpul sosial.
Tetapi pernahkah Anda mempertimbangkan bagaimana hal ini dapat memengaruhi status sosial Anda?
Meskipun teknologi memiliki manfaat, teknologi juga dapat menciptakan hambatan dalam interaksi kita di dunia nyata.
Orang merasa diabaikan atau tidak penting ketika orang yang mereka ajak bicara lebih tertarik pada ponsel mereka.
Perilaku ini dapat meninggalkan kesan yang buruk dan mengurangi peluang untuk diikutsertakan dalam pertemuan di masa mendatang.
Lagi pula, tidak ada orang yang ingin mengundang seseorang yang tampak lebih asyik dengan layarnya daripada dengan orang-orang di sekitarnya.
4. Anda tidak menyadari bahasa tubuh Anda yang salah
Mari luangkan waktu untuk merenungkan sesuatu yang sering luput dari perhatia, bahasa tubuh.
Gerakan sederhana seperti menyilangkan tangan, menghindari kontak mata, atau sering memeriksa waktu dapat mengirimkan pesan yang kuat tanpa kita sadari.
Orang-orang secara alami menangkap isyarat non-verbal ini, membentuk kesan mereka terhadap kita dan memengaruhi interaksi sosial.
Bahasa tubuh yang negatif dapat secara tidak sengaja membuat kita tampak tidak mudah didekati atau tidak tertarik.
Di sisi lain, menggunakan bahasa tubuh yang positif dapat meningkatkan perasaan orang lain di sekitar kita dan menciptakan kehadiran yang ramah.
Ketika undangan terasa langka, mencermati lebih dekat cara kita menampilkan diri secara non-verbal bisa menjadi kunci untuk mengubahnya.
5. Anda cenderung berbicara negatif
Kita semua tahu seseorang yang cenderung berkutat pada hal-hal negatif. Setiap percakapan dengan mereka terasa seperti beban berat.
Negativitas yang terus-menerus dapat menguras emosi orang-orang di dekatnya, menciptakan suasana yang terasa seperti awan gelap yang menyelimuti peristiwa tersebut.
Sebaliknya, orang-orang tertarik pada individu yang membawa keceriaan dan mengangkat derajat orang lain dengan kata-kata yang menyemangati.
***
Tag: #perilaku #utama #orang #yang #jarang #diundang #pertemuan #sosial #menurut #psikologi