Beri Jeda Sebelum Posting! 5 Manfaat Jarang Update Status yang Buat Hidup Lebih Tenang dan Bahagia
Ilustrasi orang bahagia (SilvestreLeon/pixabay.com)
20:14
10 November 2024

Beri Jeda Sebelum Posting! 5 Manfaat Jarang Update Status yang Buat Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

 

 Dewasa ini, media sosial telah menjadi salah satu cara utama untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga.

Penelitian terbaru oleh Pew Research Center menunjukkan bahwa delapan dari sepuluh orang Amerika punya akun Facebook, sementara di antara pengguna tersebut, 32 persen memiliki Instagram dan 24 persen mempunyai Twitter.

Angka-angka ini menunjukkan tren pertumbuhan yang terus berlanjut, dengan peningkatan sebesar 5 persen dibandingkan tahun lalu. Kini, kita lebih sering memperoleh kabar mengenai kehidupan orang-orang terdekat secara online daripada secara langsung.

Mengelola hubungan virtual dan membangun identitas serta reputasi di dunia maya adalah cara baru dalam berinteraksi dengan orang yang dikenal maupun yang tidak kita kenal.

Perilaku yang dianggap sosial yang pantas dalam hubungan daring sebenarnya mirip dengan interaksi di dunia nyata.

Berbagi suka dan duka dengan teman dan keluarga adalah hal yang menguatkan hubungan kita. Sama halnya, kita perlu menavigasi hubungan online dengan perhatian yang sama, bahkan mungkin lebih, mengingat bahwa media sosial tidak memiliki kedekatan personal.

Sayangnya, Paul Booth, profesor di DePaul University di Chicago, menjelaskan bahwa interaksi di media sosial biasanya bersifat ikatan yang lemah, di mana kita tidak merasakan koneksi pribadi dengan orang lain seperti yang kita rasakan dalam interaksi tatap muka.

Dengan begitu, lakukan kontrol diri saat kita merasa terdorong membagikan informasi pribadi atau sensitif tentang diri kita. Merangkum manfaat yang didapatkan mereka yang jarang update status di media sosial.

1. Gunakan pesan pribadi untuk menyelesaikan konflik

Jika kamu merasa perlu menyuarakan pendapat atau merespons unggahan teman yang menyakiti hati, sebaiknya lakukan percakapan secara pribadi baik melalui telepon atau pertemuan langsung sebelum mengungkapkan keluhan di publik.

Menangani konflik secara langsung merupakan cara yang paling efektif. Dengan membatasi diskusi hanya kepada pihak-pihak yang terlibat, kamu dapat mengurangi kemungkinan terjadinya konflik yang lebih besar.

2. Hindari memposting saat sedang emosional

Kita semua pernah mengatakan dan melakukan hal-hal dalam keadaan marah yang kemudian menyesali hal itu. Pasahal, saat sesuatu dipublikasikan secara online, seseorang akan lebih sulit untuk menghapusnya.

Dalam situasi yang menegangkan, berperilaku impulsif di media sosial bukanlah pilihan yang bijak. Sebab, konflik di media sosial berujung pada komentar yang menyakitkan dan merendahkan yang hanya membuat orang merasa terluka, defensif, dan disalahpahami.

Sebaiknya, alih-alih langsung menanggapi komentar yang mengganggu, luangkan waktu untuk menjauh dari media sosial. Ini akan memberimu kesempatan dalam memproses perasaan dan merumuskan pikiranmu sebelum memberikan tanggapan.

3. Siapkan diri untuk tanggapan yang negatif

Apabila kamu merasa bahwa masukan dan kritik akan membuatmu merasa tidak nyaman atau marah, lebih baik tunda jika ingin mempostingnya. Sebagai gantinya, cobalah menelepon atau mengirim pesan kepada teman untuk membahas perasaanmu.

4. Lindungi privasi

Penting dalam menyadari bahwa profil media sosial kita dan komentar yang kita buat kini lebih mudah diakses. Banyak perusahaan dan universitas sering memeriksa profil media sosial pelamar, sehingga hal ini bisa berdampak pada hubungan serta peluang yang kita miliki. Sebaiknya, hanya bagikan informasi pribadi dan sensitif secara langsung atau lewat telepon.

5. Kecanduan media sosial

Penggunaan internet yang berlebihan didefinisikan sebagai pemakaian yang mengganggu tanggung jawab dan fungsi sehari-hari seseorang. Walau belum diakui sebagai gangguan resmi, dampaknya terhadap kesejahteraan emosional sedang diteliti. 

Gejala yang muncul bisa meliputi kesulitan berkonsentrasi, pengendalian emosi yang buruk, dan gejala putus serupa ketergantungan. Menyadari dampak negatif dari waktu berlebihan yang dihabiskan online adalah langkah penting untuk menciptakan keseimbangan yang sehat antara interaksi di dunia maya dan kehidupan nyata.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #beri #jeda #sebelum #posting #manfaat #jarang #update #status #yang #buat #hidup #lebih #tenang #bahagia

KOMENTAR