13 Rekomendasi Permainan Anak yang Mendidik Mengasah Kemampuan Kognitif Maupun Motorik
Rekomendasi permainan anak yang mendidik. (Freepik)
20:48
20 Maret 2024

13 Rekomendasi Permainan Anak yang Mendidik Mengasah Kemampuan Kognitif Maupun Motorik

 –  Anak-anak zaman sekarang kiranya tidak bisa lepas dari teknologi. Kini mereka lebih asyik dengan gadget ketimbang bermain di luar rumah atau memainkan permainan anak bersama teman-teman sebayanya

Permainan anak tradisional zaman dahulu mengasah kemampuan motorik dan kognitif anak secara maksimal, Pasalnya, anak dituntut untuk bergerak dan berpikir cepat selama permainan.

Dilansir dari Halodoc, Kamis (20/03) Rekomendasi permainan anak yang mendidik serta  mengasah kemampuan kognitif maupun motorik: 

  1. Petak umpet

Petak umpet ternyata bisa mendidik Si Kecil, Permainan petak umpet biasanya dilakukan oleh 4-6 orang dengan satu orang yang berjaga.

Anak yang berjaga ini kemudian akan menghitung sampai 10 dengan mata tertutup. Selama waktu tersebut, anak-anak lain mencari tempat persembunyiannya masing-masing.

Selama bermain petak umpet, anak didorong untuk mencari tempat persembunyian yang paling aman. Selain itu, otaknya juga dituntut untuk mempertimbangkan kapan waktu yang tepat untuk keluar dari persembunyiannya tanpa tertangkap.

Bagi anak yang berjaga, mereka juga harus punya taktik supaya bisa menemukan tempat persembunyian anak-anak lain.

 

  1. Kelereng

Kelereng adalah permainan tradisional yang juga mengasah kemampuan otak anak. Permainan yang biasa dilakukan oleh anak laki-laki ini dilakukan oleh dua orang.

Masing-masing saling bergantian untuk menyingkirkan kelereng dari lingkaran yang sudah mereka gambar di atas tanah atau kertas.

Pemenangnya adalah yang mampu menyingkirkan seluruh kelereng milik lawan. Di sinilah kemampuan otak anak terasah. Sebab mereka harus memperkirakan dan menghitung dengan tepat sebelum melempar kelereng.

 

  1. Lampu merah, lampu hijau

Permainan yang satu ini muncul di film serial Squid Game,  Si Kecil mungkin bisa mengajak teman-teman di sekitar rumahnya untuk bermain bersama. Aturannya juga mudah, satu orang bertugas sebagai operator lampu lalu lintas dan lainnya menunggu di posisi start.

Si operator bertugas untuk berteriak “lampu hijau” yang artinya pemain boleh bergerak hingga mencapai garis finish. Sedangkan “lampu merah” berarti seluruh pemain harus berhenti dalam posisi apapun.

Anak yang ketahuan bergerak nantinya gugur dan yang berhasil mencapai garis finish lah yang menjadi pemenangnya. Permainan ini jelas mengasah kemampuan motorik karena anak perlu bergerak dan diam untuk mempertahankan posisinya.

 

  1. Puzzle

Menyusun puzzle bisa menstimulasi otak, melatih konsentrasi, dan merangsang saraf Si Kecil. Sebab, anak wajib untuk menyatukan potongan-potongan gambar secara acak. Permainan yang satu ini banyak tersedia di toko mainan atau toko buku.

Biasanya, puzzle punya tingkat kesulitan yang berbeda-beda, tergantung usia anak. Menyusun puzzle dapat melatih kognitif anak, Seperti kemampuan anak dalam  berpikir, memahami, dan eksplorasi.

 

  1. Menyusun balok

Menyusun balok-balok juga bisa mengasah imajinasi anak. Ia bisa menyusun baloknya seperti gedung, mobil, rumah dan lain-lain. Selain mengasah imajinasi, anak juga belajar untuk memperhitungkan supaya baloknya seimbang dan tidak runtuh.

Sebenarnya tidak harus balok, ibu bisa memberikan barang apa pun yang sekiranya mudah untuk disusun. Salah satu contohnya, ibu bisa memanfaatkan kotak kardus yang sudah tidak terpakai untuk jadi permainan balok. 

 

  1. Kursi musik

Permainan kursi musik bisa kamu lakukan dengan menyusun sejumlah kursi dengan posisi melingkar, permainan yang satu ini akan mengasah ketajaman fokus anak.

Namun, jumlah kursinya tidak sama dengan orang yang bermain. Jika ada delapan pemain, kursinya hanya perlu tujuh.

Ketika musik dimulai, pemain akan berjoget mengikuti lingkaran. Setelah musiknya berhenti, para pemain akan memperebutkan kursi yang kosong, Jika tidak mendapatkan kursilah yang akan kalah. Selain fokus, permainan ini juga melatih anak untuk lebih cekatan.

 

  1. Telepon

Permainan anak lain yang bisa melatih fokus adalah telepon. Cara bermainnya dengan berbaris secara berkelompok terlebih dahulu. Anak yang ada di barisan depan kemudian membisikan sebuah kalimat ke temannya.

Pesan ini kemudian dibisikan hingga anak yang berada di barisan terakhir. Nantinya, anak yang paling terakhir akan mengucap kalimat tersebut dengan lantang.

Pemenangnya adalah kelompok yang bisa menyebutkan kalimat dengan benar. Uniknya, kalimat yang anak ucapkan seringkali berbeda dari pesan yang seharusnya. Itu sebabnya, permainan ini membantu kemampuan konsentrasi anak.

 

  1. Game menyortir

Jika anak suka memainkan game menyortir di gadgetnya, ibu bisa mengalihkannya ke permainan yang sesungguhnya. Permainan ini amat bagus untuk penalaran logisnya.

Mengajak anak untuk membuat daftar hewan atau benda yang sama dengan atribut yang berbeda. Misalnya berdasarkan ukuran, warna, geometri, bentuk, dan lainnya. Atau, bisa juga mengelompokkan hewan berdasarkan habitat, kebiasaan makan, struktur tubuh, mekanisme reproduksi dan lain-lain.

Bisa dibilang, ini adalah kegiatan bermain dan belajar. Anak mungkin merasa sedang bermain. Secara tidak sadar, dirinya juga sedang mempelajari perbedaan dan persamaan di berbagai kelompok.

 

  1. Memecahkan teka-teki

Permainan yang satu ini juga sangat mendidik anak karena bisa mengasah neuron-neuron di otaknya. Ayah dan ibu bahkan bisa bermain bersamanya. Beberapa contoh ide permainan teka-teki adalah jig-saw, tic-tac-toe, teka-teki silang, labirin, dan lainnya.

Di sini mereka bisa merumuskan strateginya sendiri untuk memecahkan teka-teki. Kegiatan ini juga bisa membuatnya frustrasi apabila teka-tekinya sulit terpecahkan, Orang tua pun bisa mencoba memberikan petunjuk tertentu kepada anak supaya ia bisa memecahkannya.

 

  1. Game tebak-tebakan

Tebak-tebakan juga bisa menjadi permainan anak yang seru. Selain seru, permainan ini juga bisa mengasah kemampuan penalaran anak. Contohnya, ibu bisa mengajaknya bermain tebak-tebakan hewan.

Ibu bisa memberikan petunjuk karakter fisik, warna bulu, atau bentuk anatomi hewan lainnya. Kemudian Si Kecil mulai menebak-nebak sampai ia menemukan jawaban yang paling tepat. Permainan ini sangat mendidik dan sederhana. Ibu tidak butuh peralatan apapun dan bisa dilakukan kapan saja.

 

  1. Bermain teater boneka

Bermain teater boneka tidak hanya akan mengembangkan keterampilan imajinasi, kreativitas, dan bahasa anak, tetapi juga membantu dalam mengungkapkan perasaan dan bermain peran. Ingatlah untuk memberikan pujian dan dukungan kepada anak atas partisipasinya dalam pertunjukan teater boneka.

 

  1. Bermain musik

Berikan anak beberapa alat musik sederhana, seperti marakas, gitar kecil, atau drum mainan. Ajak anak untuk bermain musik bersama. Hal ini akan mengembangkan kreativitas dan apresiasi musik mereka.

Sembari bermain bersama anak, orang tua dapat memperkuat ikatan emosional, merangsang perkembangan kognitif dan motorik mereka, serta menciptakan kenangan yang berharga.

 

  1. Permainan olahraga

Ajak anak bermain olahraga ringan seperti bola basket mini, bola voli pantai, atau kejar-kejaran. Aktivitas ini akan membantu anak untuk bergerak aktif dan meningkatkan keterampilan motoriknya.***

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #rekomendasi #permainan #anak #yang #mendidik #mengasah #kemampuan #kognitif #maupun #motorik

KOMENTAR