Dimulai di Abad ke-19, Begini Awal Mula Tradisi Mengirim Kartu Natal
Kartu Natal pertama pada tahun 1843 oleh Henry Cole bersama John Callcott Horsley.(Tangkapan layar situs web Victoria and Albert Museum)
17:05
23 Desember 2025

Dimulai di Abad ke-19, Begini Awal Mula Tradisi Mengirim Kartu Natal

- Tradisi mengirim kartu Natal berawal dari sebuah solusi praktis di Inggris pada abad ke-19. 

Sejarah awal kartu Natal tercatat dalam arsip Victoria and Albert Museum yang menyimpan koleksi kartu Natal komersial pertama di dunia.

Kartu Natal pertama kali diperkenalkan pada tahun 1843, di tengah pesatnya perkembangan sistem pos di Inggris. 

Kala itu, masyarakat kelas menengah mulai terbiasa mengirim surat sebagai bentuk komunikasi sosial.  Namun, kebiasaan ini juga menghadirkan tantangan tersendiri, terutama bagi mereka yang memiliki hubungan pertemanan dan relasi luas.

Lahir dari kebutuhan praktis

Melansir dari situs resmi Victoria and Albert Museum, tokoh di balik lahirnya kartu Natal adalah Sir Henry Cole, seorang pegawai negeri, reformis pendidikan, sekaligus penggerak budaya. 

Cole dikenal sebagai sosok yang aktif mendorong kemajuan desain dan seni terapan di Inggris, termasuk melalui pendirian Victoria and Albert Museum.

Menjelang Natal tahun 1843, Cole merasa kewalahan saat harus membalas puluhan surat ucapan Natal. 

Dari situlah muncul gagasan untuk mencetak kartu ucapan yang dapat dikirim secara massal, namun tetap terasa personal.

Kartu Natal 2025 Keluarga Pangeran WilliamTangkapan layar akun Instagram @princeandprincessofwales Kartu Natal 2025 Keluarga Pangeran William

Desain kartu Natal pertama

Desain tersebut menampilkan tiga generasi keluarga Cole yang sedang mengangkat gelas dalam sebuah perayaan Natal di panel tengah yang diberi warna secara manual.

Ilustrasi utama ini dikelilingi ornamen dekoratif, sementara di sisi kiri dan kanan ditampilkan adegan hitam-putih yang menggambarkan tindakan berbagi dan memberi kepada mereka yang membutuhkan.

Adapun pesan yang tercetak di bagian bawah berbunyi, “A Merry Christmas and a Happy New Year to You.” 

Lewat komposisi tersebut, Horsley menyampaikan dua pesan sekaligus, yakni perayaan Natal dan semangat amal.

Setelah desain selesai, Cole memesan percetakan untuk memproduksi kartu tersebut dalam jumlah besar.

Sebanyak 1.000 kartu dicetak dan dirancang agar dapat dipersonalisasi dengan tulisan tangan sebelum dikirimkan sebagai ucapan Natal.

Menariknya, Horsley juga memberikan sentuhan personal pada kartu yang ia kirimkan kepada Cole.

Tidak dengan tanda tangan, ia menggambar potret kecil dirinya sendiri di sudut kanan bawah kartu, lengkap dengan tanggal “Xmasse, 1843”.

Kontroversi di balik kartu Natal pertama

Meski kini tampak hangat dan penuh makna, kartu Natal pertama ini tidak sepenuhnya diterima dengan baik pada masanya. 

Salah satu detail yang menuai kritik adalah ilustrasi anak-anak yang ikut mengangkat gelas dalam adegan perayaan keluarga. 

Pada era Victoria, hal ini dianggap tidak pantas oleh sebagian kalangan moral konservatif.

Namun, kontroversi tersebut tidak menghalangi peredaran kartu tersebut. Sekitar 1.000 eksemplar kartu dicetak dan dijual. 

Pada tahun tersebut, kartu Natal Cole dijual seharga satu shilling per buah. Harganya tergolong mahal, sehingga awalnya kartu Natal lebih banyak beredar di kalangan kelas menengah ke atas. 

Meski begitu, langkah Cole dianggap membuka jalan bagi bentuk komunikasi baru dalam tradisi perayaan Natal.

Penyebaran tradisi kartu Natal

Seiring waktu, teknologi percetakan berkembang pesat dan biaya produksi menjadi lebih terjangkau. 

Hal ini membuat kartu Natal makin mudah diakses oleh masyarakat luas. Pada paruh kedua abad ke-19 atau sekitar 1850-an hingga akhir 1800-an, kartu Natal mulai diproduksi secara massal dengan beragam desain, mulai dari tema religius, pemandangan musim dingin, hingga ilustrasi humor.

Tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai negara, terutama di Eropa dan Amerika Serikat.

Kartu Natal tidak lagi sekadar sarana menghemat waktu, melainkan menjadi simbol perhatian, kehangatan, dan hubungan sosial. 

Orang-orang mulai memilih kartu berdasarkan desain yang dianggap paling mewakili perasaan mereka.

Tag:  #dimulai #abad #begini #awal #mula #tradisi #mengirim #kartu #natal

KOMENTAR