Benarkah Mom Guilt Berdampak pada Anak? Ini Penjelasan Psikolog
Para orangtua di Jepang terbiasa mengajak anak mereka untuk menyiapkan hidangan untuk makan.(iSTOCK/Yagi-Studio)
12:20
15 Desember 2025

Benarkah Mom Guilt Berdampak pada Anak? Ini Penjelasan Psikolog

– Perasaan bersalah atau mom guilt kerap dialami ibu dalam proses pengasuhan anak. Mulai dari merasa tidak cukup hadir, takut salah dalam mengambil keputusan, dan lain sebagainya.

Meski sering dianggap sebagai urusan emosional pribadi, ternyata mom guilt tidak hanya berdampak pada ibu, tetapi juga dapat memengaruhi tumbuh kembang anak.

Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga Farraas Afiefah Muhdiar menjelaskan, kondisi emosional ibu memiliki pengaruh besar terhadap perilaku anak, termasuk kecemasan yang dirasakan ibu.

“Kalau ibunya cemas, itu akan tercermin dari perilakunya dan tidak mungkin bisa ditutupi 100 persen,” kata Farraas saat diwawancarai Kompas.com di Jakarta Selatan, (10/12/2025).

Menurutnya, anak sangat peka terhadap kondisi emosional orangtua, terutama ibu sebagai figur yang paling sering berinteraksi dalam keseharian.

Dampak mom guilt terhadap anak

Kecemasan ibu bisa diserap anak

Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga Farraas Afiefah Muhdiar saat diwawancarai Kompas.com di Jakarta Selatan, (10/12/2025).KOMPAS.com/DEVI PATTRICIA Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga Farraas Afiefah Muhdiar saat diwawancarai Kompas.com di Jakarta Selatan, (10/12/2025).

Farraas menuturkan, mom guilt yang tidak dikelola dengan baik dapat memunculkan kecemasan berlebih pada ibu. 

Kecemasan ini kemudian tercermin dalam sikap, nada bicara, hingga cara ibu merespons anak.

“Kalau lagi mengerjakan sesuatu, tapi takut salah, kemungkinan anak akan menyerap kecemasannya dan akan tumbuh menjadi anak yang mudah cemas juga,” jelas Farraas.

Dalam jangka panjang, anak yang tumbuh di lingkungan dengan tingkat kecemasan tinggi berpotensi mengalami kesulitan mengelola emosi. 

Anak belajar dari apa yang mereka lihat dan rasakan, bukan hanya dari apa yang dikatakan.

Kepercayaan diri ibu memengaruhi perilaku anak

Selain kecemasan, Farraas menekankan, kepercayaan diri ibu dalam menjalani peran pengasuhan juga berpengaruh besar terhadap anak.

“Pastinya kepercayaan diri itu akan sangat memengaruhi perilaku anak kita. Biasanya kalau ibu enggak percaya diri, jadinya enggak maksimal juga dalam menjalankan perannya,” ujarnya.

Ketika ibu terus-menerus meragukan kemampuannya, hal tersebut bisa menghambat inisiatif dalam mendampingi anak, baik dalam stimulasi maupun interaksi sehari-hari.

Farraas mencontohkan bagaimana rasa tidak percaya diri yang berakar dari mom guilt bisa membuat ibu berhenti mencoba.

“Misalnya, aku merasa kayaknya enggak bisa stimulasi anak, akhirnya malah enggak dikerjakan sama sekali,” ujar dia.

Padahal, stimulasi tidak selalu harus dilakukan dengan cara yang kompleks atau mengikuti standar tertentu. 

Ketakutan akan melakukan kesalahan justru membuat ibu kehilangan kesempatan untuk terlibat aktif dalam tumbuh kembang anak.

Anak tidak membutuhkan ibu yang sempurna

Menurut Farraas, salah satu kesalahpahaman yang sering terjadi adalah anggapan bahwa ibu harus memiliki kemampuan layaknya tenaga profesional dalam mendidik anak.

“Padahal, anak itu enggak butuh sosok yang benar-benar canggih, sempurna, yang levelnya mungkin kayak guru TK misalnya, tapi mereka butuh kehadiran ibunya,” jelasnya.

Kehadiran ibu, baik secara fisik maupun emosional, jauh lebih bermakna bagi anak dibandingkan pengasuhan yang serba ideal tetapi penuh tekanan.

Anak membutuhkan ibu yang tenang dan bahagia

Lebih jauh, ia menegaskan, kondisi emosional ibu merupakan fondasi penting bagi tumbuh kembang anak.

“Anak butuh ibu yang happy dan tenang. Kecemasan itu adalah sesuatu yang sangat bisa diturunkan,” ujarnya.

Ketika ibu mampu mengelola rasa bersalah dan kecemasan, anak akan tumbuh dalam lingkungan yang lebih aman secara emosional. 

Hal ini membantu anak mengembangkan rasa percaya diri, kemampuan regulasi emosi, serta hubungan yang sehat dengan orang lain.

 

Tag:  #benarkah #guilt #berdampak #pada #anak #penjelasan #psikolog

KOMENTAR