Lakukan 8 Kebiasaan Sederhana Jika Ingin Bahagia dan Mencintai Hidup, Apa Saja?
– Kebiasaan sederhana ternyata memiliki pengaruh besar terhadap kualitas kehidupan seseorang setiap hari.
Orang yang bahagia tidak selalu memiliki segalanya, tetapi mereka tahu cara menjalani hidup dengan penuh makna dan kebiasaan untuk mencintai hidup.
Mencintai hidup bukanlah tentang pencapaian besar, melainkan kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten dan penuh kesadaran.
Kebiasaan ini dapat dipelajari dan diterapkan siapa saja untuk mengubah cara mereka mengalami dunia di sekitarnya agar lebih bahagian.
Dilansir dari geediting.com pada Rabu (5/11), bahwa ada delapan kebiasaan sederhana agar dapat bahagia dan mencintai hidup.
- Berhenti mengejar "lebih banyak" dan mulai menghargai "cukup"
Banyak orang percaya kebahagiaan akan datang setelah mencapai target tertentu seperti kekayaan atau jabatan tinggi.
Namun setiap kali satu tujuan tercapai, pikiran segera beralih ke target berikutnya tanpa pernah merasa puas.
Orang yang puas dengan hidupnya tetap memiliki ambisi namun tidak terjebak dalam ilusi kebahagiaan masa depan.
Mereka mampu mengapresiasi momen-momen kecil seperti secangkir kopi pagi atau suara tawa dari ruangan sebelah.
Rasa syukur terhadap apa yang sudah dimiliki saat ini adalah kunci utama untuk merasakan kecukupan hidup.
- Menghabiskan waktu bersama orang yang memberikan energi positif
Pepatah Buddha mengatakan jika ingin mengenal diri sendiri, lihatlah siapa teman-teman yang ada di sekitar kamu.
Orang-orang di sekitar kita sangat mempengaruhi energi, pola pikir, dan cara kita melihat kemungkinan dalam hidup.
Mereka yang puas dengan hidupnya sangat selektif dalam memilih dengan siapa mereka menghabiskan waktu berharga mereka.
Hubungan yang menguras energi atau membuat kita merasa kecil tidak layak mendapat perhatian dan waktu berharga.
Lebih baik memiliki beberapa persahabatan yang dalam dan otentik daripada ratusan koneksi yang hanya di permukaan.
- Mempraktikkan kesadaran diri alih-alih mengkritik diri sendiri
Kesadaran diri bukan tentang menekan perasaan tidak nyaman tetapi mengamati apa yang terjadi di dalam tanpa menghakimi.
Banyak orang terjebak dalam spiral keraguan diri yang terus berputar dan mempertanyakan mengapa mereka belum lebih positif.
Ketika kita berhenti melawan pikiran dan mulai memahaminya, ruang untuk kedamaian sejati mulai muncul dalam diri.
Kesadaran diri mengajarkan kita untuk hadir, penuh rasa ingin tahu, dan bersikap baik pada diri sendiri.
Tujuannya bukan merasa senang setiap saat melainkan mampu berada dalam keadaan apa pun dengan penuh penerimaan.
- Menggerakkan tubuh bukan untuk penampilan tapi untuk kesehatan mental
Olahraga sering dianggap sebagai hukuman atau cara untuk membakar kalori dan mencapai bentuk tubuh tertentu saja.
Namun bagi mereka yang menikmati kehidupannya, gerakan tubuh adalah tentang vitalitas bukan tentang penampilan fisik semata.
Mereka bergerak karena aktivitas ini menjernihkan pikiran, menghubungkan dengan napas, dan memberikan energi untuk menjalani hari.
Kamu tidak perlu berlatih maraton atau pergi ke gym enam hari seminggu untuk merasakan manfaatnya.
Cukup berjalan kaki, melakukan peregangan di pagi hari, atau menari di dapur sudah memberikan dampak positif.
- Menerima ketidaksempurnaan baik pada diri sendiri maupun orang lain
Ada kebebasan mendalam ketika menyadari bahwa kesempurnaan tidak pernah menjadi tujuan sebenarnya dalam hidup ini.
Orang yang puas tidak menghabiskan waktu bertahun-tahun mengejar tubuh sempurna, pekerjaan ideal, atau hubungan tanpa cacat.
Mereka memahami kehidupan pada dasarnya berantakan dan justru keadaan inilah yang membuat hidup menjadi nyata dan bermakna.
Ketika kamu berhenti mengharapkan kesempurnaan, akhirnya kamu bisa rileks dan menikmati momen apa adanya dengan tenang.
Praktik penerimaan sederhana ini mampu melunakkan tepi dari hari-hari yang paling sulit sekalipun dalam perjalanan hidup.
- Lebih banyak berkreasi daripada sekadar mengonsumsi konten
Lebih mudah dari sebelumnya mengisi waktu dengan scrolling tanpa henti, menonton serial, dan tenggelam dalam kebisingan digital.
Namun semua konsumsi itu jarang membuat kita merasa benar-benar hidup atau terhubung dengan makna yang lebih dalam.
Mereka yang menikmati hidupnya menghabiskan lebih banyak waktu untuk menciptakan sesuatu daripada hanya mengonsumsi konten orang lain.
Mereka menulis, memasak, mendesain, berkebun, membangun, bermain musik, atau menemukan cara kecil meninggalkan jejak di dunia.
Tindakan berkreasi mengingatkan kita bahwa kita bukan pengamat pasif melainkan peserta aktif dalam pengalaman hidup sendiri.
- Meluangkan waktu dalam keheningan
Di dunia yang bising, keheningan telah menjadi kemewahan langka yang semakin sulit ditemukan setiap harinya.
Namun orang-orang yang menikmati hidupnya selalu menyisihkan momen untuk ketenangan setiap hari tanpa terkecuali.
Mereka mungkin bermeditasi, berjalan tanpa headphone, atau sekadar duduk dan bernapas sebelum memulai aktivitas pagi.
Keheningan bukan tentang melarikan diri dari kehidupan tetapi tentang mendengarkan hidup dengan lebih jelas dan dalam.
Kamu tidak bisa mendengar kebijaksanaan diri sendiri jika tidak pernah berhenti cukup lama untuk benar-benar mendengarkan.
- Membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun
Orang yang puas memahami sesuatu yang mendalam bahwa memberi bukan transaksi melainkan ekspresi dari koneksi antarmanusia yang sejati.
Ketika kamu membantu orang lain bahkan dengan cara kecil, kamu melangkah keluar dari gelembung "aku" untuk sementara waktu.
Tindakan ini menyentuh kebenaran lebih dalam bahwa semua kehidupan saling terhubung satu sama lain dalam jalinan tak terpisahkan.
Dalam psikologi Buddha, ini dikenal sebagai karuṇā atau welas asih yang merupakan respons alami dari hati yang jernih.
Paradoksnya adalah ketika kamu memberi dengan bebas, kamu justru menerima lebih banyak kegembiraan daripada yang bisa diburu.
***
Tag: #lakukan #kebiasaan #sederhana #jika #ingin #bahagia #mencintai #hidup #saja