Cuaca Kadang Panas Kadang Hujan? Ini Cara Simpel Ajarkan Anak Soal Perubahan Iklim dengan Santai
Anak belajar tentang krisis iklim (Photo by Photo By: Kaboompics/Pexels)
11:41
24 Juni 2025

Cuaca Kadang Panas Kadang Hujan? Ini Cara Simpel Ajarkan Anak Soal Perubahan Iklim dengan Santai

Perubahan iklim menjadi salah satu isu paling penting di dunia saat ini. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun mulai penasaran dan ingin tahu: mengapa cuaca semakin panas? Mengapa terjadi banjir atau kebakaran hutan lebih sering? 

Tantangannya, topik ini kerap terlalu kompleks untuk dicerna anak-anak, bahkan membingungkan bagi sebagian orang dewasa. Lalu, bagaimana menjelaskan perubahan iklim kepada anak tanpa membuat mereka cemas?

Berikut beberapa cara sederhana untuk mengenalkan dasar-dasar perubahan iklim dengan cara yang jujur, membangun kesadaran, dan mengajak anak turut berperan sebagai bagian dari solusi, melansir National Geographic Kids, Selasa (24/6/2025)

Mulai dari Sains yang Mudah Dipahami

Memahami perubahan iklim dimulai dari mengenal atmosfer Bumi. Coba jelaskan bahwa atmosfer adalah lapisan pelindung yang menyelimuti planet kita seperti gelembung. Lapisan ini melindungi Bumi dari panas ekstrem matahari dan dinginnya luar angkasa, serta membantu menjaga suhu tetap ideal untuk kehidupan.

Atmosfer juga mengandung gas rumah kaca, seperti karbon dioksida dan metana. Gas-gas ini sebenarnya berperan penting karena membantu menjaga suhu Bumi agar tidak terlalu dingin. Namun, sejak sekitar 150 tahun lalu, aktivitas manusia—seperti penggunaan listrik, kendaraan bermotor, dan pabrik—membakar bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi. Proses ini melepaskan gas rumah kaca berlebih ke atmosfer.

Gunakan analogi sederhana. Misalnya, uap air di kamar mandi yang tertutup setelah mandi air panas. Karena uap terperangkap, kamar mandi jadi lebih panas. Begitu pula dengan atmosfer yang dipenuhi gas rumah kaca: panas matahari yang seharusnya dilepaskan kembali ke luar angkasa justru terperangkap, menyebabkan Bumi memanas. Inilah yang disebut efek rumah kaca.

Mengenalkan Masalah dengan Cara yang Relevan

Agar anak lebih mudah memahami apa itu “iklim”, ajak mereka membayangkan cuaca di kotanya dalam waktu tertentu. Misalnya, apakah biasanya hujan saat bulan Desember? Atau panas terik saat Agustus? Dari sana, jelaskan bahwa iklim adalah pola cuaca yang berlangsung dalam jangka panjang, bukan hanya perubahan cuaca sesaat.

Perubahan iklim menyebabkan pola ini menjadi kacau. Musim tanam bisa bergeser, hewan kehilangan habitat atau bingung kapan harus bermigrasi, dan bencana alam seperti banjir atau kebakaran hutan bisa terjadi lebih sering.

Coba tanyakan: “Apa jadinya kalau kamu datang ke sekolah jam 12 malam?” Sekolah belum buka, kantin tutup, dan tubuh masih mengantuk. Perubahan iklim membuat alam seperti kehilangan jam biologisnya.

Mendorong Anak Menjadi Bagian dari Solusi

Meskipun perubahan iklim adalah masalah serius, penting untuk tidak membuat anak merasa tidak berdaya. Justru sebaliknya, anak perlu merasa mereka bisa berkontribusi dan menjadi agen perubahan.

Ajak mereka memikirkan 10 cara sederhana untuk menghemat energi di rumah, misalnya mematikan lampu saat tidak digunakan, mencabut charger, berjalan kaki atau naik sepeda ke tempat dekat, hingga tidak membuang makanan.

Anda juga bisa mengenalkan konsep daur ulang atau membuat kompos dari sisa makanan rumah tangga. Selain mengurangi sampah, kompos juga membantu tanaman tumbuh subur dan menyerap lebih banyak karbon dioksida dari udara.

Lebih dari itu, bantu anak mengembangkan proyek lingkungan kecil di sekolah atau lingkungan sekitar. Misalnya, gerakan membawa botol minum sendiri, menanam pohon bersama teman, atau mengedukasi teman-teman lewat poster buatan mereka sendiri.

Menjadi Pendamping, Bukan Menggurui

Yang terpenting, biarkan anak memimpin rasa ingin tahunya. Jika mereka bertanya sesuatu yang belum Anda ketahui, jujurlah. Dengan begitu, anak belajar bahwa proses mencari jawaban bisa menyenangkan dan membangun kebersamaan.

Perubahan iklim bukan hanya tantangan sains, tetapi juga soal empati, kepedulian, dan aksi kolektif. Saat anak merasa didengar, diajak berpikir, dan diberi peran nyata, mereka tak hanya lebih memahami masalah ini—mereka juga tumbuh sebagai generasi yang peduli dan siap menjaga Bumi.

Editor: M. Reza Sulaiman

Tag:  #cuaca #kadang #panas #kadang #hujan #cara #simpel #ajarkan #anak #soal #perubahan #iklim #dengan #santai

KOMENTAR