Mengapa Makanan Favorit Bisa Bikin Bahagia? Ini Kata Psikolog

Makanan favorit sering menjadi pelipur lara di tengah hari yang berat. Menurut psikolog, makanan kesukaan bisa memunculkan perasaan nyaman, aman, dan bahagia.

“Ketika seseorang mengonsumsi makanan yang disukai, biasanya muncul asosiasi dengan pengalaman menyenangkan, entah dari masa kecil atau momen spesial tertentu,” ujar psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., kepada Kompas.com, Kamis (13/6/2025).

Vera menjelaskan bahwa aroma, rasa, dan tekstur makanan yang akrab bisa merangsang pelepasan hormon seperti serotonin, dopamin, dan oksitosin.

Tiga hormon tersebut berperan penting dalam mengatur suasana hati, rasa senang, dan ikatan emosional dengan orang lain.

“Karena itulah, makanan favorit bisa menstimulasi munculnya perasaan positif, bahkan ketika seseorang sedang dalam kondisi psikologis yang tidak stabil,” imbuhnya.

Makanan sebagai bentuk kepedulian tanpa kata

Selain berdampak secara biologis, makanan favorit juga dapat menjadi medium kepedulian yang kuat dalam hubungan sosial.

Dalam kondisi krisis, orang yang sedang berada di titik terendah kerap merasa tidak membutuhkan nasihat panjang lebar.

Justru sebuah tindakan sederhana seperti menyajikan makanan favorit bisa menjadi bentuk perhatian yang kuat, tanpa harus mengucapkan banyak kata.

freepik Kenapa makanan favorit bisa membuat mood membaik? Ini penjelasan psikolog.

Menurut Vera, makanan hangat atau makanan favorit bisa menjadi bentuk intervensi emosional non-verbal yang tidak terasa menggurui, tetapi sangat berarti.

“Bagi seseorang yang sedang kesulitan, perhatian kecil seperti memasakkan makanan bisa jadi bentuk dukungan yang terasa tulus dan nyata,” jelasnya.

Kisah Kirana Ayuningtyas bisa menjadi salah satu contoh. Beberapa tahun lalu, Kirana mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawanya. Pada masa pemulihan yang berat, ia sempat merasa kehilangan semangat hidup.

Namun, suatu hari, asisten rumah tangganya datang membawakan sup iga, makanan favoritnya sejak kecil.

“Rasanya seperti dipeluk tanpa kata-kata,” kata Kirana kepada Kompas.com, Kamis (13/6/2025).

Bagi Kirana, semangkuk sup bukan hanya soal rasa atau gizi, tetapi simbol kehadiran orang lain yang peduli dan masih mengingat apa yang ia sukai.

Sebuah gestur kecil yang mampu mengisi kekosongan emosional di tengah keterpurukan.

          View this post on Instagram                      

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Tag:  #mengapa #makanan #favorit #bisa #bikin #bahagia #kata #psikolog