



Gaya Hidup Sederhana Lucy Guo, Perempuan Terkaya di Dunia 2025
– Untuk Lucy Guo, dinobatkan sebagai perempuan terkaya di dunia 2025 oleh Forbes tidak membuatnya larut dalam kemewahan.
Meski memiliki kekayaan bersih sekitar 1,3 miliar dollar AS (sekitar Rp 21 triliun), gaya hidup co-founder Scale AI dan CEO Passes ini justru terbilang sederhana.
“Saya tidak suka membuang-buang uang. Bahkan saya masih berbelanja pakaian di Shein dan memanfaatkan promo beli satu, gratis satu, di aplikasi pemesanan makanan,” jelas Guo dilansir dari Fortune, Jumat (13/6/2025).
Gaya hidup Lucy Guo, perempuan terkaya di dunia 2025
Andalkan barang gratisan dan produk murah
Gaya hidup Guo sehari-hari jauh dari kesan glamor yang biasa melekat pada sosok miliarder.
Perempuan yang lahir tanggal 14 Oktober 1994 itu memilih memakai mobil tuanya saat bepergian.
“Asisten saya masih mengantar saya pakai Honda Civic tua. Saya tidak peduli,” ucapnya.
Sementara itu, untuk pakaian, ia mengandalkan barang gratisan atau produk murah dari Shein.
“Kualitasnya mungkin tidak semuanya bagus, tapi ada dua potong yang oke dan saya pakai terus setiap hari,” tambah Guo.
Meski demikian, Guo tidak sepenuhnya menolak kenyamanan. Ia mengaku sesekali memilih kelas bisnis untuk penerbangan jarak jauh atau membeli gaun desainer jika dibutuhkan.
Namun, prinsip hidupnya tetap sama yaitu hemat dan tidak berlebihan. Ia tidak ingin mengutamakan kemewahan yang berlebihan ke dalam kesehariannya.
Menganut prinsip "act broke, stay rich", apa itu?
Ilustrasi tas Hermes raksasa di New York City, Amerika Serikat. Perempuan terkaya di dunia 2025, Lucy Guo hidup sederhana.
Satu kutipan yang menggambarkan pandangan hidup Guo adalah "act broke, stay rich" alias berlaga miskin, tapi tetap kaya.
Ia menyebut, banyak miliarder sebenarnya tidak perlu membuktikan status mereka lewat barang mewah.
Menurut Guo, tidak perlu tampil mengenakan jam Patek Philippe ataupun tas Hermès Birkin untuk membawa laptop kerjanya, hanya demi mendapatkan validasi dari orang sekitar.
“Biasanya yang pamer pakaian desainer atau mobil mewah adalah mereka yang masih di level jutawan. Mereka ingin terlihat sukses di mata teman-temannya,” ujarnya.
Guo merasa sudah melewati fase itu. Ia mengaku dulu juga sempat terjebak dalam keinginan untuk tampil mewah karena merasa belum cukup sukses.
Tak sekadar tampil “relevan”
Tren quiet luxury atau kemewahan tanpa logo telah populer di kalangan orang kaya.
Beberapa miliarder bahkan menyebut diri mereka hemat untuk terlihat lebih membumi. Namun, perempuan 30 tahun ini menilai, banyak dari mereka hanya ingin tampak relevan.
Ia mengklaim dirinya benar-benar hidup hemat, bukan sekadar pencitraan, melainkan karena ia ingin lebih bijak dalam menggunakan uangnya.
“Saya pernah melewati fase boros ketika masih belum percaya diri dan ingin menunjukkan sesuatu. Tapi lama-lama saya sadar, kenapa harus buang uang untuk hal yang tidak penting?” ucap Guo.
View this post on Instagram
Tag: #gaya #hidup #sederhana #lucy #perempuan #terkaya #dunia #2025