Wajib Dikurangi! Penggunaan Media Sosial Berlebihan Berisiko Mengalami Gangguan Mental yang Buruk
Ilustrasi orang menggunakan sosial media (Andrea Piacquadio/pexels.com)
08:40
8 Oktober 2024

Wajib Dikurangi! Penggunaan Media Sosial Berlebihan Berisiko Mengalami Gangguan Mental yang Buruk

 

Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan hubungan dengan orang lain untuk berkembang. Koneksi sosial dapat mengurangi stres, meningkatkan harga diri, dan menghindarkan dari kesepian, sementara kurangnya hubungan yang kuat bisa membahayakan kesehatan mental.

Saat ini, banyak dari kita menggunakan media sosial seperti Facebook dan Instagram agar dapat terhubung. Akan tetapi, penting diingat bahwa interaksi langsung lebih berharga, sebab media sosial tidak mampu menggantikan kontak tatap muka yang penting bagi kesehatan mental.

Terlalu banyak waktu di media sosial justru bisa membuat seseorang merasa lebih kesepian. Apabila kamu merasa tidak bahagia akibat media sosial, pertimbangkan guna meninjau kebiasaan online dan mencari keseimbangan yang lebih baik.

Mengutip gangguan mental yang buruk.

Kelebihan Media Sosial

Interaksi di media sosial memang tidak memiliki manfaat psikologis yang sama dengan pertemuan langsung, ada banyak cara positif yang dapat membantumu tetap terhubung dan mendukung kesejahteraan. Berikut beberapa kelebihan dari media sosial:

1. Berkomunikasi dan menjaga hubungan dengan keluarga dan teman di seluruh dunia.

2. Menemukan teman baru dan bergabung dengan komunitas, serta menjalin jaringan dengan orang yang mempunyai minat atau tujuan yang sama.

3. Bergabung dengan atau mempromosikan tujuan bermanfaat guna meningkatkan kesadaran tentang isu-isu penting.

4. Mencari atau memberikan dukungan emosional saat menghadapi masa sulit.

5. Menemukan koneksi sosial dan profesional yang penting terutama jika tinggal di daerah terpencil, memiliki kemandirian terbatas, atau mengalami kecemasan sosial.

6. Mengekspresikan kreativitas dan diri sendiri.

7. Mencari sumber informasi dan pembelajaran yang bermanfaat.

Kekurangan Media Sosial

Penelitian tentang dampak jangka panjang penggunaan media sosial masih terbatas. Akan tetapi, banyak studi menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan bisa meningkatkan risiko depresi, kesepian bahkan pikiran untuk bunuh diri. Media sosial dapat memicu pengalaman negatif seperti:

1. Perasaan tidak cukup: Meskipun mengetahui bahwa banyak gambar di media sosial telah diedit, hal ini tetap bisa membuat kita merasa tidak aman mengenai penampilan dan kehidupan pribadi. Orang cenderung hanya membagikan momen terbaik, sehingga bisa menimbulkan rasa iri dan ketidakpuasan saat melihat kehidupan orang lain.

2. FOMO (Fear of Missing Out) dan kecanduan: Media sosial dapat memperburuk perasaan sebab orang lain tampak lebih bahagia atau memiliki kehidupan yang lebih baik. Rasa kehilangan ini bisa mempengaruhi harga diri, memicu kecemasan, dan menyebabkan penggunaan media sosial yang berlebihan.

3. Isolasi: Penelitian dari University of Pennsylvania menunjukkan bahwa penggunaan Facebook, Snapchat, dan Instagram yang tinggi bisa meningkatkan rasa kesepian. Sebaliknya, mengurangi waktu di media sosial dapat membantu mengurangi perasaan terasing dan meningkatkan kesejahteraan.

4. Depresi dan kecemasan: Kontak langsung dengan orang lain sangat penting bagi kesehatan mental. Mengutamakan interaksi media sosial dibandingkan tatap muka dapat meningkatkan risiko gangguan suasana hati seperti kecemasan dan depresi.

5. Perundungan siber: Sekitar 10 persen remaja melaporkan pernah mengalami perundungan di media sosial dan banyak pengguna lainnya menerima komentar menyakitkan. Platform seperti Twitter bisa menjadi tempat penyebaran rumor dan pelecehan yang meninggalkan dampak emosional yang mendalam.

6. Keterikatan pada diri sendiri: Berbagi foto selfie dan pemikiran pribadi secara berlebihan mampu menumbuhkan egoisme yang tidak sehat, mengurangi koneksi dengan orang-orang di dunia nyata.

Indikator Dampak Buruk Media Sosial pada Kesehatan Mental

Beberapa tanda bahwa media sosial mungkin berdampak buruk pada kesehatan mental, meliputi:

1. Menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial: Jika interaksi sosial kamu lebih banyak terjadi secara online dibandingkan di dunia nyata, bahkan ketika bersama teman, kamu mungkin merasa perlu terus memeriksa media sosial karena khawatir orang lain lebih bersenang-senang.

2. Membandingkan dengan orang lain: Apabila kamu sering membandingkan diri dengan orang lain di media sosial, hal ini bisa menurunkan harga diri dan citra tubuh, bahkan memicu pola makan yang tidak sehat.

3. Perundungan siber: Kekhawatiran akan perundungan di dunia maya atau kehilangan kontrol atas apa yang orang lain unggah, juga merupakan indikator yang perlu diperhatikan.

3. Gangguan di sekolah atau tempat kerja: Jika muncul perasaan tertekan untuk rutin mengunggah konten, mendapatkan komentar atau like, serta cepat tanggap terhadap kiriman teman, itu bisa menjadi masalah.

4. Kurangnya waktu dalam refleksi diri: Apabila setiap waktu luang dihabiskan untuk media sosial, kamu mungkin tidak mempunyai kesempatan guna merenungkan diri dan pertumbuhan pribadi.

5. Perilaku berisiko demi mendapatkan respons positif: Terlibat dalam aktivitas berbahaya untuk mendapatkan like, seperti mengunggah konten memalukan atau memakai ponsel saat mengemudi, bisa menjadi tanda masalah.

6. Masalah tidur: Dengan sering memeriksa media sosial di malam hari atau ketika bangun tidur, cahaya dari perangkat tersebut dapat mengganggu tidur, yang berdampak negatif pada kesehatan mental.

7. Gejala kecemasan atau depresi yang memburuk: Penggunaan media sosial justru meningkatkan rasa cemas, tertekan, atau kesepian, itu bisa menjadi sinyal bahwa dampaknya tidak positif.

Cara Mengubah Penggunaan Media Sosial

Apabila penggunaan media sosial telah menjadi kecanduan atau memicu kecemasan, depresi, FOMO, atau perasaan terisolasi, berikut ini beberapa langkah yang dapat membantu dalam mengubah kebiasaan tersebut:

1. Kurangi waktu online

Sebuah penelitian dari Universitas Pennsylvania pada tahun 2018 menunjukkan bahwa mengurangi waktu di media sosial hingga 30 menit sehari dapat mengurangi kecemasan, depresi, kesepian, masalah tidur, dan FOMO secara signifikan. Akan tetapi, kamu tidak perlu mengurangi secara drastis, hanya dengan lebih memperhatikan penggunaan media sosial sudah dapat memberikan dampak positif bagi suasana hati dan fokus.

2. Ubah fokus

Banyak orang mengakses media sosial secara otomatis atau guna mengisi waktu luang tanpa tujuan. Dengan memahami motivasi untuk menggunakan media sosial, maka bisa mengurangi waktu yang dihabiskan di platform tersebut dan meningkatkan pengalaman pribadi, serta menghindari aspek negatifnya.

Misalnya, jika kamu menggunakan media sosial sebagai alat dalam mencari informasi atau menghubungi teman yang sakit, pengalaman tersebut akan lebih positif dibandingkan hanya mengaksesnya karena bosan dan memperoleh hiburan.

3. Habiskan lebih banyak waktu dengan teman di dunia nyata

Interaksi tatap muka dengan orang lain sangat penting bagi kebahagiaan dan kesehatan kita. Media sosial bisa membantu membangun hubungan, tetapi jika interaksi virtual mengalahkan persahabatan di dunia nyata, carilah cara untuk menjalin hubungan yang lebih bermakna tanpa bergantung pada platform tersebut.

4. Ungkapkan rasa syukur

Merasa dan mengungkapkan rasa syukur terhadap hal-hal penting dalam hidup dapat membantu mengatasi kebencian, permusuhan, dan ketidakpuasan yang seringkali muncul dari penggunaan media sosial.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #wajib #dikurangi #penggunaan #media #sosial #berlebihan #berisiko #mengalami #gangguan #mental #yang #buruk

KOMENTAR