Benarkah Makan Daging Kurban Idul Adha Bikin Kolesterol Naik?
Makan daging kurban Idul Adha tidak serta-merta menyebabkan lonjakan kolesterol dalam tubuh.(Suharji Esha)
14:05
5 Juni 2025

Benarkah Makan Daging Kurban Idul Adha Bikin Kolesterol Naik?

Pada Hari Raya Idul Adha, masyarakat cenderung mengonsumsi daging kurban, biasanya daging sapi dan daging kambing, dalam jumlah lebih banyak dari biasanya.

Akibatnya, muncul kekhawatiran soal kolesterol tinggi akibat menyantap daging kurban. Namun, menurut ahli gizi, anggapan tersebut tidak sepenuhnya tepat.

Daging kurban jadi pemicu kolesterol naik, tapi..

Ketua DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Bidang Ilmiah, Dr. Marudut Sitompul, MPS, mengatakan, konsumsi daging kurban tidak serta-merta menyebabkan lonjakan kolesterol dalam tubuh.

Pasalnya, sekitar 75 persen kolesterol justru diproduksi secara alami oleh tubuh, sedangkan kontribusi makanan hanya sekitar 25 persen.

“Pembentukan kolesterol itu kan sebenarnya harusnya kan di dalam tubuh. Dari makanan itu kontribusinya untuk pembentukan kolesterol itu hanya 25 persen,” ujar Dr. Marudut saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/6/2025).

Konsumsi daging kurban tidak serta-merta menyebabkan lonjakan kolesterol dalam tubuh.canva.com Konsumsi daging kurban tidak serta-merta menyebabkan lonjakan kolesterol dalam tubuh.

Ia menambahkan, faktor yang lebih menentukan naiknya kolesterol justru berasal dari pola makan yang berlebihan dan tidak seimbang dalam jangka waktu lama.

“Asupan kalorinya yang terlalu tinggi terus-menerus itu, misalnya, membentuk kolesterol,” katanya.

Hati-hati, kolesterol tinggi sering tidak bergejala

Dr. Marudut menyampaikan, kolesterol tinggi kerap tidak menunjukkan gejala spesifik.

Banyak orang baru menyadari kadar kolesterolnya tinggi setelah mengalami keluhan, padahal sebelumnya sudah memiliki riwayat.

“Orang kadang-kadang kok tiba-tiba pusing, memang sebelumnya dia kolesterolnya udah tinggi,” kata Dr. Marudut.

“Sebenarnya ya bagaimana mengatasinya supaya tidak makan berlebih? Ya sadar diri, sebenarnya itu aja,” imbuhnya.

          View this post on Instagram                      

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Boleh makan daging kurban, asal tahu batasan 

Bagi orang dengan riwayat kolesterol tinggi, hipertensi, atau penyakit jantung, porsi daging kurban yang dianjurkan bisa lebih rendah, yakni 30–40 gram.Dok. Shutterstock/ Aradika Bagi orang dengan riwayat kolesterol tinggi, hipertensi, atau penyakit jantung, porsi daging kurban yang dianjurkan bisa lebih rendah, yakni 30–40 gram.

Menurut Pedoman Gizi Seimbang, konsumsi daging ideal per sekali makan adalah sekitar 50–100 gram untuk orang sehat.

Namun, pada momen seperti Idul Adha, orang sering kali mengonsumsi lebih dari jumlah tersebut.

“Kalau kita mau ngikutin Permenkes (Peraturan Menteri Kesehatan) 41/2014 tentang Gizi Seimbang, ya itu satu sajian saja, satu kali makan, 50 sampai 100 gram. Yang kita makan kan bisa lebih dari itu,” jelas Dr. Marudut.

Bagi orang dengan riwayat kolesterol tinggi, hipertensi, atau penyakit jantung, porsi daging yang dianjurkan bisa lebih rendah, yakni 30–40 gram.

Orang dengan riwayat penyakit tersebut pun sebaiknya memilih bagian daging yang rendah lemak dan menghindari jeroan.

Imbangi dengan buah dan sayur

Tak hanya membatasi porsi, Dr. Marudut mengingatkan pentingnya menyeimbangkan konsumsi daging dengan asupan serat dari sayuran dan buah-buahan untuk membantu membuang kelebihan lemak dan kolesterol lewat feses.

“Tukang sate itu enggak belajar kesehatan, tapi mereka sudah menerapkan gaya hidup sehat untuk konsumennya. Kasih bawang, cabai, tomat, timun. Artinya apa? Kita harus mengonsumsi juga beberapa jenis sayuran atau buah yang bisa mengabsorpsi lemak dan kolesterol tadi,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya aktivitas fisik setelah makan besar, agar asupan kalori tidak menumpuk di tubuh.

          View this post on Instagram                      

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Tag:  #benarkah #makan #daging #kurban #idul #adha #bikin #kolesterol #naik

KOMENTAR