Orang Tua Wajib Tahu, Ini Takaran MPASI Sesuai Rekomendasi WHO
– MPASI merupakan singkatan dari ‘Makanan Pendamping Asi’ yang diberikan orang tua kepada anaknya selain asi ataupun susu formula.
MPASI umumnya dimulai ketika anak berusia 6 bulan hingga 23 bulan pertama kehidupan. Namun, selama periode ini tetap diberikan asupan asi atau susu formula hingga usianya 2 tahun.
Pada usia tersebut merupakan usia yang sangat penting terhadap perkembangan anak. Ia bisa belajar menerima makanan atau minuman sehat serta menetapkan pola makan dalam jangka panjang.
Dilansir dari youtube @DrGerryMiche, pemberian MPASI pada anak yang berusia 6 -23 bulan harus diberi makan secara responsif.
Responsif ini berarti orang tua menstimulasi anak untuk makan secara mandiri.
Supaya anak bisa mempunyai kontrol terhadap proses makan serta dapat mendukung perkembangan kognitif, emosional, dan sosial sang anak.
Sejak anak lahir hingga usianya 2 tahun, periode tersebut merupakan periode kritis perkembangan otak, perkembangan kemampuan berbahasa, perkembangan saraf sensorik untuk penglihatan dan pendengaran, dan juga perkembangan fungsi kognitif yang lebih tinggi.
Periode ni juga bertepatan pada periode puncak resiko terhambatnya pertumbuhan dan kekurangan nutrisi, jika sang anak tidak diberikan nutrisi yang cukup.
Hal ini dapat menyebabkan anak mengalami hambatan dalam pertumbuhan, cacat, dan lain sebagainya.
Selain itu juga dapat menimbulkan keterlambatan perkembangan motorik, kognitif, dan sosial emosional sang anak.
Selain berpengaruh terhadap pertumbuhan jangka pendek anak, juga berpengaruh terhadap pertumbuhan jangka panjang.
Misalnya ketika anak sudah dewasa, kekurangan nutrisi selama periode pertumbuhan akan menyebabkan penurunan kapasitas reproduksi pada anak perempuan.
Tak hanya kekurangan nutrisi saja, takaran yang tidak tepat saat pemberian mpasi juga dapat menimbulkan masalah kesehatan pada anak.
Dengan begitu, pentingnya memberikan mpasi sesuai dengan takaran yang tepat.
Orang tua harus meningkatkan takaran makanan yang diberikan kepada anak sepanjang hari seiring bertambahnya usia mereka.
Jumlah pemberian makanan yang tepat ini juga tergantung pada tingkat kepadatan makanan dan juga jumlah yang dikonsumsi pada setiap kali pemberian makan.
World Health Organization atau WHO merekomendasikan 2 jenis frekuensi pemberian mpasi.
Yakni frekuensi pemberian mpasi jika anak masih diberikan asi atau susu formula, dan juga frekuensi pemberian mpasi jika anak sudah tidak diberikan asi atau susu formula.
Jika anak masih diberikan asi atau susu formula, makan frekuensi pemberian mpasi yakni dua kali sehari untuk usia 6-8 bulan dan tiga kali sehari untuk usia 9-23 bulan.
Jika anak sudah tidak diberikan asi atau susu formula, maka frekuensi pemberian mpasi yakni empat kali sehari untuk usia 6-23 bulan.
Takarannya bisa dimulai dengan 2-3 sendok teh (10-15 ml). Namun, seiring berjalannya waktu, takaran bisa ditingkatkan sedikit demi sedikit menjadi ½ mangkok kecil (125 ml) per makan untuk anak usia 6-8 bulan.
untuk anak usia 9-11 bulan dapat memberikan takaran ½ mangkok kecil (125 ml) per makan.
Jika anak sudah lebih dewasa, usia 12-23 bulan, berikan takaran ¾ hingga 1 mangkok kecil (250 ml) per makan.
Tag: #orang #wajib #tahu #takaran #mpasi #sesuai #rekomendasi