Cerita Lansia Ikut Cek Kesehatan Gratis, Mengaku Bingung dengan Prosedurnya
Christopher H. Sugiharto (78) selesai memeriksakan dirinya di puskesmas Palmerah, Jakarta Barat, Senin (10/2/2025).(Kompas.com/LINTANG PRAMATYANTI)
19:50
10 Februari 2025

Cerita Lansia Ikut Cek Kesehatan Gratis, Mengaku Bingung dengan Prosedurnya

Di antara kursi-kursi yang tersusun rapi di ruang tunggu Puskesmas Palmerah, duduk dua orang yang baru saja selesai menjalankan pemeriksaan kesehatan.

Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang baru dilaksanakan hari ini, menjadi alasan mereka memeriksakan diri.

Salah satu orang yang duduk di kursi itu adalah Christopher H. Sugiharto, pria berusia 78 tahun yang mengaku baru pertama kali mengikuti cek kesehatan gratis seperti ini.

Ia sangat mengapresiasi program tersebut, meski merasa kebingungan dengan prosedur yang dijalankan.

“Pelayanannya udah bagus, tapi mungkin karena ini hari pertama, jadi prosedurnya agak membingungkan,” ujarnya saat ditemui Kompas.com di puskesmas Palmerah, Jakarta Barat, Senin (10/2/2025).

Christopher menceritakan, dirinya menjalani serangkaian pemeriksaan, mulai dari tes darah di laboratorium, pemeriksaan EKG, hingga cek kesehatan gigi.

Keadaan puskesmas Palmerah, Jakarta Barat, Senin (10/2/2025).Kompas.com/LINTANG PRAMATYANTI Keadaan puskesmas Palmerah, Jakarta Barat, Senin (10/2/2025).

Namun, saat pemeriksaan gigi, dokter menemukan ada masalah yang membuatnya harus dirujuk untuk perawatan lebih lanjut.

"Awalnya cuma periksa biasa, ternyata ada masalah di gigi, jadi dirujuk untuk dicabut. Ini hasilnya,” katanya sambil menunjukkan selembar kertas rujukan.

Meski pelayanannya terbilang baik, Christopher tidak menampik adanya kesulitan, terutama terkait pengisian data pribadi di aplikasi.

Menurutnya, beberapa lansia kesulitan mengisi formulir digital, karena kurang familier dengan teknologi.

“Sistemnya bagus, tapi ada beberapa orang yang bingung isi data. Apalagi yang tidak biasa pegang HP,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia menyarankan untuk menyediakan pendampingan khusus bagi lansia yang kesulitan menggunakan aplikasi.

Pihak RT dan RW juga dapat memberikan pendampingan tambahan untuk membantu proses pendaftaran dan pengisian data.

“Mungkin bisa dibantu RT atau RW untuk pendampingan,” sarannya.

Christopher berharap, ke depannya ada pendampingan lebih intensif bagi lansia yang ingin mengikuti program serupa.

Selain itu, ia menyarankan untuk melakukan persiapan sebelum datang ke puskesmas, seperti melengkapi formulir kesehatan agar proses berjalan lebih lancar.

“Kalau sudah isi lengkap di rumah, jadi lebih cepat diperiksa. Jangan lupa bawa semua dokumen yang diminta juga,” tutupnya.

Editor: Lintang Pramatyanti

Tag:  #cerita #lansia #ikut #kesehatan #gratis #mengaku #bingung #dengan #prosedurnya

KOMENTAR