Menurut Psikologi Seseorang yang Cerdas Cenderung Merahasiakan 7 Hal Ini dalam Kehidupan Sosialnya, Apa Saja?
Ilustrasi seseorang yang cerdas merahasiakan sesuatu. (Freepik)
11:10
26 September 2024

Menurut Psikologi Seseorang yang Cerdas Cenderung Merahasiakan 7 Hal Ini dalam Kehidupan Sosialnya, Apa Saja?

- Kita selalu melihat seseorang yang cerdas dari segi prestasi akademiknya, tapi ternyata bukan hanya itu. Ia juga memiliki suatu prinsip hidup yang mungkin bisa dijadikan contoh.

Melansir dari laman Ge Editing, seseorang yang cerdas sangat mengutamakan keseimbangan dalam hidupnya. Ia mampu memilih hal yang perlu dan tidak untuk diungkapkan dalam kehidupan sosialnya.

Ini bukan tentang pura-pura untuk menjadi sempurna, tapi ia sangat memahami bahwa tidak semua hal dalam hidupnya harus diketahui semua orang.

Menurut psikologi, seseorang yang cerdas cenderung merahasiakan 7 hal ini dalam kehidupan sosialnya, diantaranya adalah :

1. Detail Kehidupan Pribadi

Di era media sosial yang serba terbuka ini, mudah bagi kita untuk terjebak dalam mengunggah segala sesuatu yang menjadi konsumsi publik. Tapi seseorang yang cerdas memahami nilai privasi dalam hal kehidupan pribadinya.

Dia menyadari bahwa tidak semua orang perlu tahu tentang status hubungannya, masalah keluarga, atau bahkan situasi keuangan. Ini bukan tentang menciptakan kepura-puraan tapi tentang menetapkan batasan.

2. Rencana dan Tujuan Masa Depan

Orang cerdas seringkali memilih untuk tidak membagikan rencana atau tujuan masa depannya. Alasannya, Karena mengumumkan niat ini dapat menciptakan rasa pencapaian yang salah dan dapat menghalangi kemajuan sebenarnya.

Psikologi mendukung hal ini, penelitian menunjukkan bahwa ketika kita membagikan tujuan hidup, pujian yang diterima atas niat tersebut dapat menyabotase upaya kita untuk benar-benar mencapainya.

3. Kegiatan Beramal

Orang-orang cerdas memahami bahwa tindakan memberi harus berasal dari kebaikan hati yang tulus, bukan dari keinginan untuk mendapatkan pengakuan atau pujian. Itulah sebabnya mereka lebih suka merahasiakan kegiatan beramal.

Dengan merahasiakan amal bakti yang dilakukan, memastikan bahwa niat mereka tetap murni, dan fokus tetap pada orang yang ditolong, bukan pada amal kebaikan sendiri.

4. Umpan Balik yang Membangun

Seseorang yang cerdas akan memahami pentingnya memberi dan menerima umpan balik. Tapi, dia juga tahu bahwa ada waktu dan tempat untuk melakukannya.

Ketika memiliki kritik yang membangun untuk seseorang, dia tidak mengumumkannya kepada dunia. Sebaliknya, akan membagikannya secara pribadi, dengan cara yang penuh rasa hormat dan perhatian.

Pendekatan ini tidak hanya menjaga martabat orang yang menerima, tetapi juga meningkatkan kemungkinan umpan balik tersebut diterima secara positif.

5. Ketakutan Terbesar

Kita semua punya ketakutan, baik besar maupun kecil. Tapi, seseorang yang cerdas akan pintar memahami bahwa berbagi ketakutan ini terkadang dapat menjadikannya lebih parah.

Di sisi lain, ketika ia menyimpannya untuk diri sendiri dan menghadapinya dengan tenang, ketakutan itu mulai kehilangan kekuatannya atas dirinya dan itu merupakan sebuah kemenangan kecil baginya.

6. Rasa Dendam di Masa Lalu

Seseorang yang cerdas akan memahami bahwa kita semua memiliki pengalaman masa lalu yang tidak patut dibanggakan atau situasi disaat kita pernah disakiti.

Namun, dia juga tahu pentingnya untuk tidak membiarkan rasa dendam di masa lalu dan mengaburkan saat ini hingga masa depan.

Daripada berbagi atau berkutat pada pengalaman negatif ini, dia lebih memilih untuk belajar darinya dan melangkah maju, serta berfokus pada pertumbuhan pribadi.

Perilaku ini sejalan dengan studi psikologis yang menunjukkan bahwa melepaskan dendam dan rasa dendam dapat meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan secara signifikan.

7. Pikiran dan Perasaan Terdalam

Orang cerdas akan memahami bahwa pikiran dan perasaan terdalam mereka berharga dan bersifat pribadi. Serta menyadari bahwa tidak semua orang berhak mendapatkan tiket untuk melihat diri mereka lebih dalam.

Pikiran dan perasaan ini sering kali dirahasiakan untuk menjaga rasa aman dan kesejahteraan emosional. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk memproses emosi secara pribadi dan reflektif sebelum membagikannya kepada orang lain.

Mengutip dari laman Buletin Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara, meskipun media sosial memberikan berbagai kemudahan untuk kita mengunggah sesuatu di platform manapun, tapi jika sering mengungkapkan hal pribadi maka jadi membahayakan.

Perilaku seseorang yang cerdas itulah bisa kita ikuti untuk menetapkan batasan antara kehidupan pribadi dan sosial, karena semuanya akan berdampak baik bagi diri sendiri.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #menurut #psikologi #seseorang #yang #cerdas #cenderung #merahasiakan #dalam #kehidupan #sosialnya #saja

KOMENTAR