Orang yang Semakin Dekat dengan Keluarga Seiring Bertambahnya Usia Biasanya Mengadopsi 8 Perilaku Ini Menurut Psikologi
perilaku yang menunjukkan seseorang semakin dekat dengan keluarga seiring bertambahnya usia menurut Psikologi (foto : Pexels/ Tima Miroshnichenko)
10:16
26 September 2024

Orang yang Semakin Dekat dengan Keluarga Seiring Bertambahnya Usia Biasanya Mengadopsi 8 Perilaku Ini Menurut Psikologi

– Menurut Psikologi, orang yang semakin dekat dengan keluarga seiring bertambahnya usia biasanya mengadopsi sederet perilaku yang mencerminkan hubungan yang lebih hangat dan mendalam.

Psikologi menunjukkan bahwa kedekatan ini sering muncul karena adanya kebutuhan emosional yang semakin besar, serta keinginan untuk menjaga ikatan dengan orang-orang terdekat. Seiring bertambahnya usia, nilai-nilai keluarga menjadi semakin penting, dan hal ini tercermin dalam perilaku sehari-hari.

Perubahan ini bisa terlihat dalam cara mereka lebih memperhatikan komunikasi, meluangkan lebih banyak waktu bersama, serta menunjukkan rasa hormat dan cinta yang lebih besar terhadap keluarga. Perilaku ini sering kali memperkuat kualitas hubungan yang ada, menciptakan rasa nyaman dan aman dalam lingkup keluarga.

Dilansir dari Hack Spirit pada Kamis (26/9), dijelaskan bahwa terdapat delapan perilaku yang menunjukkan seseorang semakin dekat dengan keluarga seiring bertambahnya usia menurut Psikologi.

1. Komunikasi terbuka

Salah satu kebiasaan utama yang diadopsi oleh orang-orang yang semakin dekat dengan keluarga mereka seiring bertambahnya usia adalah peningkatan komunikasi. Mereka mulai berbagi pikiran, perasaan, dan pengalaman mereka secara lebih sering dan terbuka.

Hal ini tidak hanya tentang berbagi hal-hal besar, tetapi juga kejadian-kejadian kecil sehari-hari yang membentuk kehidupan kita. Mereka juga belajar untuk mendengarkan dengan lebih penuh perhatian, menunjukkan minat yang tulus terhadap apa yang dikatakan anggota keluarga mereka.

2. Mengutamakan waktu bersama keluarga

Seiring bertambahnya usia, banyak orang menyadari pentingnya menghabiskan waktu bersama keluarga. Mereka mulai membuat upaya sadar untuk memprioritaskan waktu keluarga, baik itu makan malam mingguan bersama, malam permainan bulanan, atau hanya duduk mengobrol sambil minum kopi.

Momen-momen ini telah membawa mereka lebih dekat dengan keluarga mereka daripada sebelumnya. Hasilnya adalah koneksi yang lebih dalam, ikatan yang lebih kuat, dan pemahaman serta penghargaan satu sama lain yang hanya datang dari menghabiskan waktu berkualitas bersama.

3. Menjaga tradisi keluarga

Mempertahankan tradisi keluarga memberikan rasa memiliki dan kontinuitas. Ini adalah cara untuk mengatakan, “Kita bersama dalam hal ini, baik dalam suka maupun duka.” Entah itu memasak resep keluarga, pergi berlibur tahunan bersama keluarga, atau hanya merayakan hari libur dengan cara tertentu, tradisi-tradisi ini menjadi perekat yang menyatukan keluarga.

Seiring waktu, pengalaman dan kenangan bersama ini menciptakan rasa kesatuan dan identitas yang kuat.

4. Menunjukkan apresiasi

Orang yang tumbuh lebih dekat dengan keluarga mereka sering mengadopsi kebiasaan menunjukkan apresiasi. Ini bukan tentang gestur besar atau hadiah mahal, tetapi lebih tentang menghargai hal-hal kecil.

Bisa sesederhana berterima kasih kepada saudara atas nasihatnya, mengakui dukungan orang tua, atau mengungkapkan rasa syukur atas makanan yang dimasak oleh anggota keluarga. Tindakan kecil menunjukkan rasa terima kasih ini dapat membuat anggota keluarga merasa dihargai dan dicintai, sekaligus menciptakan lingkungan keluarga yang positif.

5. Hadir di saat sulit

Mereka yang tumbuh lebih dekat dengan keluarga mereka memahami pentingnya saling mendukung saat masa-masa sulit. Kehadiran, pengertian, dan dukungan kamu dapat berarti segalanya bagi anggota keluarga yang sedang menghadapi kesulitan.

Entah itu menjadi tempat bersandar, menawarkan kata-kata penghiburan, atau hanya duduk dalam keheningan bersama mereka, tindakan-tindakan ini berbicara banyak tentang cinta dan komitmen kamu terhadap keluarga.

Berada di sana untuk keluarga kamu di saat-saat sulit tidak hanya memberikan dukungan yang mereka butuhkan tetapi juga memperkuat ikatan yang kamu bagikan.

6. Mempraktikkan pemaafan

Tidak ada keluarga yang sempurna, dan seperti hubungan lainnya, wajar jika ada perselisihan atau kesalahpahaman. Namun, memegang dendam atau terus menerus mengungkit kesalahan masa lalu hanya akan menciptakan penghalang.

Memaafkan tidak berarti melupakan atau membenarkan kesalahan tersebut, tetapi tentang melepaskan emosi negatif yang terkait dengan insiden itu demi kedamaian diri sendiri dan kesehatan hubungan.

Dengan merangkul pemaafan, kamu dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih sehat dengan anggota keluarga kamu.

7. Mendorong pertumbuhan

Salah satu kebiasaan yang sering diadopsi oleh mereka yang tumbuh lebih dekat dengan keluarga mereka seiring bertambahnya usia adalah mendorong pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota keluarga.

Ini berarti mendukung impian mereka, merayakan prestasi mereka, dan memberikan umpan balik yang konstruktif ketika diperlukan. Kebiasaan ini tidak hanya tentang merayakan kemenangan besar, tetapi juga mengakui kemenangan-kemenangan kecil.

Dengan mendorong pertumbuhan satu sama lain, kamu tidak hanya membantu anggota keluarga kamu untuk berkembang tetapi juga memupuk lingkungan yang mendukung di mana setiap orang merasa dihargai dan didukung.

8. Mencintai tanpa syarat

Di atas segalanya, kebiasaan paling signifikan yang diadopsi orang-orang saat mereka tumbuh lebih dekat dengan keluarga mereka adalah cinta tanpa syarat. Ini tentang menerima anggota keluarga kamu apa adanya, dengan kekuatan, kelemahan, keunikan, dan semua karakteristik mereka.

Cinta tanpa syarat tidak berarti mengabaikan kesalahan atau mengabaikan masalah, tetapi tentang memahami bahwa kita semua adalah manusia yang tidak sempurna dan mencintai satu sama lain terlepas dari ketidaksempurnaan ini.

Jenis cinta ini menumbuhkan rasa aman dan kepercayaan dalam keluarga, memungkinkan setiap anggota untuk menjadi diri mereka sendiri tanpa takut dihakimi atau ditolak.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #orang #yang #semakin #dekat #dengan #keluarga #seiring #bertambahnya #usia #biasanya #mengadopsi #perilaku #menurut #psikologi

KOMENTAR