Rahasia Bahagia di Usia Tua: 9 Kebiasaan yang Harus Ditinggalkan Mulai Saat Ini Menurut Psikologi
Ilustrasi- bahagia diusia tua. (Freepik)
08:48
25 September 2024

Rahasia Bahagia di Usia Tua: 9 Kebiasaan yang Harus Ditinggalkan Mulai Saat Ini Menurut Psikologi

 

Seiring bertambahnya usia, kita sering kali berpikir tentang bagaimana menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan bermakna.

Pada dasarnya, kebahagiaan bukan hanya hasil dari keadaan hidup, tetapi juga berasal dari pola pikir dan kebiasaan sehari-hari yang kita lakukan.

Namun, banyak orang yang tanpa sadar memelihara kebiasaan-kebiasaan buruk yang justru menjadi penghalang untuk meraih kebahagiaan.

Menurut psikologi, beberapa kebiasaan dapat memperburuk kesejahteraan mental dan emosional kita, terutama ketika kita menua.

Jika Anda ingin merasa lebih puas dengan hidup, lebih tenang, dan lebih bahagia di masa mendatang, ada baiknya mulai mengevaluasi kebiasaan sehari-hari yang mungkin menjadi penghambat.

Dirangkum dari The Journal of Positive Psychology, setidaknya ada sembilan kebiasaan yang menurut psikolog harus segera ditinggalkan untuk menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan sehat, terutama seiring bertambahnya usia.

1. Berfokus pada Hal Negatif

Salah satu kebiasaan yang paling merusak kebahagiaan adalah terlalu berfokus pada hal-hal negatif.

Sering kali, kita cenderung memikirkan kesalahan, kegagalan, atau masalah daripada mensyukuri hal-hal baik yang kita miliki.

Pemikiran negatif yang berkelanjutan bisa merusak kesehatan mental dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Menurut psikologi, otak manusia memiliki bias alami untuk memperhatikan hal-hal negatif lebih dari hal-hal positif sebuah fenomena yang dikenal sebagai negativity bias.

Namun, kebiasaan ini dapat diatasi dengan latihan kesadaran dan penghargaan atas hal-hal kecil.

Mulailah dengan latihan bersyukur setiap hari, catat hal-hal positif yang terjadi, dan latih diri untuk melihat sisi baik dari setiap situasi.

2. Menyimpan Rasa Dendam

Dendam adalah beban emosional yang bisa merusak kebahagiaan Anda. Menyimpan rasa sakit hati terhadap orang lain tidak hanya membuat Anda merasa lebih buruk, tetapi juga menguras energi mental dan emosional yang seharusnya bisa Anda gunakan untuk hal-hal yang lebih produktif.

Studi psikologis menunjukkan bahwa memaafkan seseorang yang telah menyakiti Anda adalah cara yang efektif untuk melepaskan beban emosional dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Proses memaafkan mungkin tidak mudah, tetapi ini adalah langkah penting untuk mencapai kedamaian batin.

Menghindari dendam tidak berarti membiarkan orang lain menginjak-injak Anda, melainkan memilih untuk tidak membiarkan emosi negatif tersebut mempengaruhi kebahagiaan Anda.

3. Perfeksionisme

Kebiasaan ingin segalanya berjalan sempurna sering kali berujung pada kekecewaan dan stres. Perfeksionisme dapat membuat seseorang merasa tidak pernah cukup baik, bahkan ketika mereka telah mencapai banyak hal.

Seiring bertambahnya usia, penting untuk belajar menerima ketidaksempurnaan dalam diri dan hidup. Kebahagiaan bukan tentang mencapai kesempurnaan, tetapi tentang menghargai proses dan apa yang telah Anda capai.

Menurut psikologi, perfeksionisme terkait dengan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres. Mulailah mengadopsi pola pikir bahwa "cukup baik" adalah cukup. Fokuslah pada kemajuan, bukan kesempurnaan.

4. Menghindari Konflik Terus-Menerus

Menghindari konflik mungkin tampak seperti cara mudah untuk menjaga kedamaian, tetapi pada kenyataannya, menekan perasaan dan menghindari diskusi penting dapat menimbulkan stres jangka panjang.

Menghindari konflik dapat membuat masalah tetap berlarut-larut dan akhirnya mempengaruhi hubungan Anda dengan orang lain.

Psikolog menyarankan untuk menghadapi konflik dengan cara yang sehat, seperti berkomunikasi secara jujur dan terbuka.

Dengan berlatih keterampilan resolusi konflik, Anda bisa mengatasi masalah tanpa harus merasa tertekan, dan pada akhirnya, hubungan Anda akan menjadi lebih kuat dan harmonis.

5. Mengabaikan Kesehatan Mental

Mengabaikan kesehatan mental adalah salah satu kebiasaan yang paling merusak kebahagiaan jangka panjang.

Banyak orang fokus pada kesehatan fisik tetapi melupakan pentingnya menjaga kesehatan mental.

Seiring bertambahnya usia, masalah mental seperti kecemasan, depresi, atau stres dapat menjadi lebih umum jika tidak ditangani dengan baik.

Meluangkan waktu untuk merawat diri sendiri secara mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.

Meditasi, mindfulness, atau bahkan konseling dengan psikolog bisa menjadi cara untuk menjaga kesejahteraan emosional dan mental.

6. Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Sosial media dan lingkungan sekitar sering kali membuat kita terjebak dalam kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain.

Ketika kita terus-menerus mengukur diri berdasarkan pencapaian atau kebahagiaan orang lain, kita sering kali merasa tidak cukup baik. Ini bisa merusak harga diri dan membuat kita merasa kurang bahagia.

Menurut penelitian psikologi, membandingkan diri secara terus-menerus dapat mengurangi kebahagiaan dan meningkatkan risiko kecemasan serta depresi.

Fokuslah pada pencapaian Anda sendiri dan hargai proses perjalanan hidup Anda tanpa membandingkannya dengan orang lain.

7. Menjaga Orang Beracun dalam Hidup

Orang-orang yang membawa energi negatif, seperti orang yang suka mengkritik, manipulatif, atau selalu pesimis, dapat berdampak buruk pada kebahagiaan Anda.

Orang-orang seperti ini bisa menguras energi Anda dan membuat Anda merasa tidak bahagia atau kurang bersemangat.

Seiring bertambahnya usia, penting untuk mengelilingi diri dengan orang-orang yang mendukung dan membawa kebahagiaan.

Psikolog menyarankan untuk membangun batasan yang sehat dengan orang-orang beracun dan fokus pada hubungan yang positif.

Mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang memberikan energi positif dapat membantu Anda merasa lebih bahagia dan puas dengan hidup.

8. Menunda-Nunda

Menunda-nunda adalah kebiasaan buruk yang dapat menimbulkan kecemasan dan perasaan tidak produktif.

Ketika kita menunda-nunda, kita cenderung merasa terbebani oleh tugas yang menumpuk, yang pada akhirnya mengurangi kebahagiaan dan kepuasan diri.

Menunda-nunda juga dapat menyebabkan perasaan gagal atau penyesalan, terutama seiring bertambahnya usia ketika Anda mungkin merasa waktu semakin terbatas.

Psikolog merekomendasikan untuk memecah tugas besar menjadi langkah-langkah kecil dan realistis yang bisa dicapai setiap hari. Ini akan membantu Anda merasa lebih produktif dan puas dengan diri sendiri.

9. Mengabaikan Kesehatan Fisik

Kesehatan fisik dan mental sangat terkait erat. Mengabaikan kesehatan fisik, seperti pola makan yang buruk, kurang olahraga, atau tidur yang tidak cukup, dapat berdampak negatif pada suasana hati dan kesejahteraan emosional. Seiring bertambahnya usia, tubuh kita semakin membutuhkan perawatan yang baik.

Meluangkan waktu untuk berolahraga secara teratur, makan makanan yang sehat, dan mendapatkan cukup tidur dapat membantu menjaga kebahagiaan dan kesehatan mental Anda. Kesehatan fisik yang baik adalah fondasi untuk kebahagiaan jangka panjang.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #rahasia #bahagia #usia #kebiasaan #yang #harus #ditinggalkan #mulai #saat #menurut #psikologi

KOMENTAR