Bentrokan Bersenjata di Libya, Kemenlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban
ilustrasi bentrokan(Kompas.com)
10:04
14 Mei 2025

Bentrokan Bersenjata di Libya, Kemenlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban

- Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban atau terdampak dalam bentrokan bersenjata yang terjadi di Tripoli, Libya, pada Senin (12/5/2025) pagi waktu setempat.

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI Judha Nugraha mengatakan, Kedutaan Besar RI di Tripoli telah menjalin komunikasi dengan para WNI yang menetap di daerah tersebut.

"Tidak ada WNI yang menjadi korban dan saat ini para WNI dalam keadaan aman dan tenang," ujar Judha dalam keterangan tertulis, Rabu (14/5/2025).

Judha mengatakan, saat ini, ada 535 WNI yang tercatat berada di Libya, 302 di antaranya berada di wilayah Tripoli.

Mayoritas WNI adalah pekerja migran profesional dan sektor domestik.

Selain itu, ada juga mahasiswa dan WNI yang menikah dengan warga setempat.

Kemenlu meminta agar WNI di Libya meningkatkan kewaspadaan dan memantau situasi keamanan dari otoritas setempat.

"Dan terus menjalin komunikasi dengan KBRI Tripoli. Dalam situasi darurat agar segera menghubungi hotline KBRI Tripoli di nomor +218944815608," kata Judha.

Dia juga meminta agar WNI yang memiliki rencana perjalanan ke Libya untuk menunda hingga situasi kembali aman dan stabil.

Sebelumnya, dilansir dari Antara, bentrokan bersenjata dilaporkan terjadi pada awal pekan ini di sejumlah wilayah di selatan Tripoli, Libya.

Kepala keamanan Dewan Kepresidenan Libya Abdel Ghani Al-Kikli dilaporkan tewas di tengah konflik tersebut.

Otoritas pertahanan Pemerintahan Persatuan Nasional (GNU) Libya pada Selasa menyatakan, operasi militer di Tripoli telah rampung.

Sementara, menurut dinas kedaruratan setempat, bentrokan tersebut menyebabkan enam orang tewas.

Sejak penggulingan pemimpin Libya Muammar Gaddafi pada 2011, Libya tidak lagi menjadi negara yang bersatu akibat munculnya pemerintahan tandingan.

Terlebih lagi, saat ini masih terjadi kebuntuan antara GNU di Tripoli versus Pemerintahan Stabilitas Nasional (GNS) yang berpusat di Tobruk dan "dibekingi" Marsekal Khalifa Haftar.

Tag:  #bentrokan #bersenjata #libya #kemenlu #pastikan #jadi #korban

KOMENTAR