Jika Anda Tidak Ingin Tertinggal dalam Hidup, Ucapkan Selamat Tinggal pada 7 Perilaku Spesifik Ini
Jika Anda tidak ingin tertinggal dalam hidup, ucapkan selamat tinggal pada 7 perilaku spesifik ini (freepik)
19:22
22 September 2024

Jika Anda Tidak Ingin Tertinggal dalam Hidup, Ucapkan Selamat Tinggal pada 7 Perilaku Spesifik Ini

Dalam perjalanan hidup kita, kadang-kadang kita tanpa sadar mengadopsi perilaku tertentu yang bertindak sebagai jangkar, yang menahan kita.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa "Jika Anda ingin terus maju, perhatikan beban yang Anda bawa."

Sekarang, mari kita perjelas. Jika saat ini Anda merasa tertinggal dalam hidup, mungkin sudah saatnya untuk mencermati tujuh perilaku spesifik yang dapat memperlambat kemajuan Anda ini.

Dalam artikel yang dikutip dari geediting.com, Minggu (22/9) oni, kita akan membahas perilaku-perilaku ini dan membahas bagaimana mengucapkan selamat tinggal kepada perilaku-perilaku tersebut dapat mendorong Anda maju dalam hidup.

Jadi, jika Anda siap untuk melakukan refleksi diri dan pengembangan diri, teruslah membaca.

1. Hidup dan meratapi masa lalu

Pernahkah Anda mendapati diri Anda mengingat kembali kesalahan masa lalu atau menyesali kesempatan yang terlewat?

Wajar saja untuk merenungkan masa lalu, tetapi jika kita terus-menerus mengingatnya, itu akan menjadi masalah.

Lihat, kita semua pernah mengalaminya. Kita semua pernah membuat kesalahan. Tetapi mereka yang terus maju dalam hidup adalah mereka yang belajar dari masa lalunya tanpa membiarkannya menentukan masa depan mereka.

Hidup di masa lalu itu seperti mengendarai mobil sambil terus-menerus melihat ke kaca spion. Itu berbahaya dan menghalangi kita untuk fokus pada apa yang ada di depan.

Jadi, mari kita membuat perjanjian. Pilihlah untuk memandang masa lalu Anda sebagai pelajaran, bukan hukuman seumur hidup.

Ambil apa yang telah Anda pelajari dan gunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik di masa mendatang. Begitulah cara Anda mengubah kemunduran menjadi kemenangan.

Ingatlah, satu-satunya waktu yang tepat untuk melihat ke belakang adalah untuk melihat seberapa jauh Anda telah melangkah. Jadi, lupakan masa lalu Anda jika Anda ingin melangkah maju dalam hidup.

2. Takut keluar dari zona nyaman

Tetap berada di zona nyaman terasa aman dan nyaman, tetapi juga berarti kehilangan pengalaman baru dan kesempatan untuk berkembang.

Sedikit ketidaknyamanan saat ini dapat menghasilkan pencapaian besar di kemudian hari. Bagaimanapun, pertumbuhan sering terjadi di tempat yang tidak nyaman.

3. Menjadi orang yang menyenangkan orang lain

Kita semua ingin disukai. Itu sifat manusia. Namun, ketika keinginan untuk menyenangkan orang lain mulai menentukan keputusan kita, hal itu menjadi hambatan bagi pertumbuhan pribadi kita.

Pikirkanlah, seberapa sering Anda mengatakan 'ya' padahal Anda sebenarnya ingin mengatakan 'tidak'? Seberapa sering Anda mengubah rencana hanya untuk mengakomodasi orang lain?

Ini seperti berlari dalam perlombaan tetapi terus-menerus mengubah arah berdasarkan arah orang lain. Anda tidak akan pernah mencapai tujuan dengan cara itu.

Ada batasan tipis antara bersikap penuh perhatian dan mengorbankan kebutuhan dan kebahagiaan Anda sendiri. Tidak apa-apa untuk mengutamakan kepentingan Anda sendiri.

Jika Anda tidak ingin tertinggal dalam hidup, mulailah dengan mengatakan 'tidak' saat Anda perlu melakukannya. Bagaimanapun, ini hidup Anda. Anda seharusnya menjadi orang yang mengambil keputusan.

4. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Sangat mudah untuk terjebak dalam kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain saat Anda menelusuri media sosial.

Kita melihat cuplikan momen-momen terbaik mereka dan mulai merasa tidak puas dengan kehidupan kita sendiri.

Namun, inilah kebenarannya. Perbandingan adalah pencuri kegembiraan. Perbandingan merampas kebahagiaan dan kepuasan kita. Perbandingan mengalihkan kita dari fokus pada perjalanan kita sendiri.

Mari kita hadapi kenyataan, akan selalu ada orang yang memiliki lebih dari Anda. Namun, itu tidak berarti mereka lebih bahagia atau lebih sukses.

Daripada membandingkan diri dengan orang lain, fokuslah untuk menjadi versi diri yang lebih baik. Tetapkan tujuan Anda sendiri, ikuti jalan Anda sendiri.

5. Mengabaikan perawatan diri sendiri

Kita sering kali mengutamakan pekerjaan, keluarga, dan sahabat kita, dan melupakan orang yang paling penting, yaitu diri kita sendiri.

Tahukah Anda bahwa masalah kesehatan terkait stres merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia ?

Benar. Namun, kita sering kali mengesampingkan perawatan diri sendiri, karena menganggapnya egois atau membuang-buang waktu.

Ini tentang menetapkan batasan, berkata tidak saat dibutuhkan, makan makanan sehat, cukup tidur dan berolahraga. Ini tentang meluangkan waktu untuk hobi dan kegiatan yang membuat saya bahagia.

Jika Anda ingin terus maju dalam hidup tanpa merasa lelah, jaga diri Anda sendiri. Karena Anda tidak dapat menuangkan sesuatu dari cangkir yang kosong. Isilah cangkir Anda sendiri terlebih dahulu sebelum mengisi cangkir orang lain.

6. Menyimpan dendam

Menyimpan dendam itu seperti memikul beban berat di leher. Beban itu akan menyeret Anda ke bawah, menyebabkan rasa sakit dan stres yang dapat memengaruhi setiap aspek kehidupan Anda.

Namun bayangkan sejenak.Bagaimana jika Anda bisa melepaskan beban itu? Seberapa ringan dan bebaskah Anda akan merasa?

Memaafkan seseorang bukan berarti melepaskan mereka dari tanggung jawab. Memaafkan berarti membebaskan diri dari beban kebencian. Memaafkan berarti memberi diri Anda hadiah berupa kedamaian dan kebahagiaan.

Memaafkan memang butuh kekuatan, tetapi itu akan menuntun pada jalan penyembuhan dan pertumbuhan. Jadi, jika Anda tidak ingin tertinggal dalam hidup, pertimbangkan untuk melepaskan dendam masa lalu dan melangkah maju dengan hati yang lebih ringan.

7. Takut gagal

Ketakutan akan kegagalan lebih menghambat kita daripada kegagalan itu sendiri. Ketakutan ini membuat kita terjebak dalam zona nyaman, mencegah kita mengambil risiko dan memanfaatkan peluang.

Percaya atau tidak, kegagalan adalah bagian dari kesuksesan. Itulah cara kita belajar, tumbuh, dan menjadi lebih tangguh. Jadi, daripada takut gagal, hadapi saja. Anggap saja itu sebagai batu loncatan, bukan batu sandungan.

Bagaimanapun, setiap orang yang sukses pernah gagal di suatu titik. Namun, mereka tidak membiarkan rasa takut menghalangi mereka. Mereka menggunakan kegagalan sebagai bahan bakar untuk terus maju.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #jika #anda #tidak #ingin #tertinggal #dalam #hidup #ucapkan #selamat #tinggal #pada #perilaku #spesifik

KOMENTAR