Intip 6 Mitos Tentang Penyakit Rabun Jauh atau Miopi, Cek Fakta Sebenarnya!
Fakta atau mitos tentang miopi./pexels.com
20:56
19 September 2024

Intip 6 Mitos Tentang Penyakit Rabun Jauh atau Miopi, Cek Fakta Sebenarnya!

Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi peningkatan signifikan pada jumlah kasus rabun jauh (miopi) di seluruh dunia.

Miopi adalah kondisi mata di mana seseorang dapat melihat objek dekat dengan jelas, namun mengalami kesulitan saat melihat objek yang jauh.

Kondisi ini tidak hanya dialami oleh anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Peningkatan jumlah penderita miopi memicu banyak kekhawatiran dan munculnya berbagai mitos yang justru menyesatkan.

Dilansir dari laman Optometrists pada Kamis (19/9) berikut enam mitos umum seputar miopi dan fakta-fakta yang perlu diketahui.

1. Mitos: Miopi disebabkan oleh terlalu banyak menonton TV dan menggunakan gadget

Banyak orang tua khawatir bahwa anak-anak mereka akan terkena miopi karena menghabiskan terlalu banyak waktu menonton TV atau bermain game di ponsel dan tablet.

Meskipun aktivitas ini memang dapat menyebabkan ketegangan mata, hal tersebut bukanlah satu-satunya penyebab miopi.

Penelitian menunjukkan bahwa miopi dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Jika salah satu atau kedua orang tua mengalami miopi, ada kemungkinan besar anak mereka juga akan mengalami hal yang sama.

Selain itu, kurangnya aktivitas luar ruangan dan paparan cahaya alami juga dapat meningkatkan risiko terkena miopi. Jadi, bukan hanya gadget yang harus disalahkan.

2. Mitos: miopi hanya terjadi pada anak-anak

Banyak yang percaya bahwa miopi adalah kondisi yang hanya dialami oleh anak-anak dan akan berhenti memburuk saat mereka dewasa. Namun, miopi sebenarnya bisa terus berkembang bahkan hingga usia dewasa.

Miopi memang sering didiagnosis pertama kali pada anak-anak, tetapi kondisi ini bisa memburuk seiring bertambahnya usia, terutama jika tidak ditangani dengan benar.

Beberapa orang dewasa yang awalnya memiliki penglihatan normal dapat mengembangkan miopi karena perubahan gaya hidup atau kebiasaan, seperti bekerja terlalu lama di depan layar komputer.

3. Mitos: miopi dapat disembuhkan dengan terapi mata alami

Ada banyak klaim bahwa miopi bisa disembuhkan melalui terapi mata, seperti latihan mata tertentu, mengonsumsi suplemen herbal, atau bahkan akupunktur. Beberapa orang percaya bahwa miopi dapat dikoreksi tanpa perlu kacamata atau operasi.

Sayangnya, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa terapi mata alami dapat menyembuhkan miopi.

Pengobatan yang paling efektif untuk miopi adalah dengan menggunakan kacamata, lensa kontak, atau menjalani operasi laser seperti LASIK.

Namun, meskipun pengobatan ini dapat membantu memperbaiki penglihatan, mereka tidak benar-benar menyembuhkan miopi.

4. Mitos: Memakai kacamata sejak kecil akan membuat mata semakin rusak

Banyak orang tua yang ragu untuk memberikan kacamata kepada anak-anak mereka karena takut penglihatan anak akan semakin memburuk seiring waktu.

Kacamata tidak menyebabkan miopi bertambah parah. Faktanya, kacamata membantu anak-anak melihat dengan lebih baik dan mencegah mata mereka bekerja terlalu keras.

Memakai kacamata yang tepat sejak dini dapat membantu mengurangi ketegangan mata dan meningkatkan kualitas hidup anak, terutama dalam hal belajar dan aktivitas sehari-hari.

5. Mitos: Miopi tidak dapat dicegah

Karena miopi sering kali merupakan kondisi genetik, banyak orang berpikir bahwa miopi tidak bisa dicegah. Ini menyebabkan sebagian orang merasa pasrah dan tidak berusaha untuk mengurangi risiko terkena miopi.

Meskipun faktor genetik memainkan peran besar dalam perkembangan miopi, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah atau memperlambat perkembangan kondisi ini.

Salah satu cara paling efektif adalah menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan. Paparan cahaya alami telah terbukti membantu mengurangi risiko miopi pada anak-anak.

Selain itu, penting untuk mengistirahatkan mata secara teratur saat menggunakan gadget atau membaca.

6. Mitos: miopi adalah masalah kecil dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan

Beberapa orang beranggapan bahwa miopi adalah masalah kecil yang hanya memerlukan kacamata untuk memperbaikinya.

Mereka mungkin menganggap kondisi ini tidak serius dan tidak memerlukan perhatian medis lebih lanjut.

Rabun jauh, terutama miopi tinggi (tingkat keparahan yang signifikan), dapat meningkatkan risiko masalah mata serius di kemudian hari.

Orang dengan miopi tinggi lebih rentan terhadap komplikasi seperti glaukoma, katarak, degenerasi makula, dan bahkan ablasi retina.

Oleh karena itu, penting untuk memantau perkembangan miopi secara rutin dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Meledaknya kasus miopi adalah masalah kesehatan global yang perlu diperhatikan dengan serius.

Mitos-mitos yang beredar tentang miopi dapat menyesatkan banyak orang dalam mengambil keputusan tentang kesehatan mata mereka.

Oleh karena itu, penting untuk memahami fakta-fakta yang sebenarnya dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Pemeriksaan mata rutin, penggunaan kacamata yang tepat, serta menjaga keseimbangan antara waktu di dalam dan di luar ruangan dapat membantu mencegah dan mengelola miopi dengan lebih baik.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mata jika Anda memiliki kekhawatiran tentang penglihatan Anda atau anak-anak Anda.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #intip #mitos #tentang #penyakit #rabun #jauh #atau #miopi #fakta #sebenarnya

KOMENTAR