6 Kesalahpahaman Umum Tentang Kesuksesan yang Harus Kita Hilangkan, Salah Satunya Kesuksesan Sama dengan Kekayaan
Salah satu kesalahpahaman tentang kesuksesan adalah sama dengan kekayaan (freepik)
07:08
16 September 2024

6 Kesalahpahaman Umum Tentang Kesuksesan yang Harus Kita Hilangkan, Salah Satunya Kesuksesan Sama dengan Kekayaan

 

 – Kesuksesan merupakan sebuah konsep yang sering kali diselimuti kesalahpahaman. Kita mendapati diri kita terjerat dalam narasi masyarakat yang mengartikan kesuksesan sebagai perolehan kekuasan, status, atau kekayaan.

Sehingga sudah saatnya untuk menghilangkan kesalahpahaman ini dan mendefinisikan ulang arti kesuksesan menurut sudut pandang kita sendiri. Pasalnya setiap individu itu unik sehingga pemahaman dan pengejaran kesuksesan kita pun harus demikian.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai tentang beberapa kesalahpahaman umum tentang kesuksesan yang harus kita hilangkan sebagaimana dilansir dari laman The Vessel, Senin (16/9) sebagai berikut :

  1. Kesuksesan sama dengan kekayaan

Salah satu kesalahpahaman yang umum tentang kesuksesan adalah bahwa kesuksesan identik dengan kekayaan. Kita telah dikondisikan untuk mengukur kesuksesan berdasarkan besarnya rekening bank seseorang atau gengsi jabatannya.

 

Kelimpahan finansial tentu dapat memberikan kenyamanan dan keamanan tetapi tidak menjamin kepuasan atau kebahagiaan. Banyak orang kaya yang bergulat dengan rasa hampa dan ketidakpuasan meskipun mereka makmur secara materi.

 

Hal ini karena kesuksesan sejati jauh melampaui keuntungan moneter. Kesuksesan harus dilihat sebagai konsep yang mencakup seluruh keberadaan kita.

 

Mulai dari menyelaraskan tindakan kita dengan nilai terdalam kita, membina hubungan yang autentik dan memelihara pertumbuhan pribadi kita.

 

  1. Kesuksesan datang dengan mengorbankan orang lain

Kesalahpahaman lain tentang kesuksesan adalah menggunakan pola pikir persaingan. Pasalnya pola pikir ini memicu budaya persaingan dan ketidakpercayaan yang sering kali menyebabkan kita mengorbankan nilai-nilai kita dalam mengejar kesuksesan.

 

Kesuksesan tentu tidak mengharuskan kita menginjak-injak orang lain. Sebaliknya ini tentang membina hubungan yang berdasarkan empati, saling menghormati dan kerja sama.

 

Intinya kesuksesan yang paling berharga adalah kesuksesan yang kita bagikan dengan orang lain dan mampu mengangkat serta menginspirasi orang di sekitar kita.

 

  1. Sukses adalah sebuah tujuan

Salah satu kesalahpahaman yang paling menyebar tentang kesuksesan adalah bahwa kesuksesan merupakan suatu tujuan dan suatu titik tetap yang dapat kita capai dan kemudian beristirahat.

 

Padahal kesuksesan sebenarnya bukanlah tujuan akhir melainkan perjalanan yang berkelanjutan. Ini tentang pertumbuhan, pembelajaran dan evolusi yang konstan.

 

Kesuksesan sejati terletak pada perjalanan itu sendiri mulai dalam proses menetapkan tujuan baru, menghadapi tantangan baru dan terus-menerus mendorong batasan kita.

 

  1. Sukses adalah tentang tidak pernah gagal

Salah satu kesalahpahaman yang paling merusak tentang kesuksesan adalah gagasan bahwa kesuksesan berarti tidak pernah gagal. 

 

Keyakinan ini dapat menimbulkan ketakutan yang besar terhadap kegagalan sehingga menghambat kreativitas kita dan mencegah kita mengambil risiko.

 

Faktanya, kegagalan merupakan bagian integral dari kesuksesan. Melalui kesalahan dan kemunduran, kita bisa belajar, tumbuh dan berkembang. Intinya setiap kegagalan merupakan pelajaran yang dipetik dan sebagai batu loncatan menuju kesuksesan.

 

  1. Sukses berarti sesuai dengan norma masyarakat

Kita kerap dikondisikan untuk percaya bahwa menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial merupakan satu-satunya jalan yang sah menuju kesuksesan.

 

Hal ini bisa membatasi kebebasan kita untuk mengejar hasrat sejati kita dan memaksa kita hidup tidak autentik untuk memenuhi harapan eksternal.

 

Seperti yang dikatakan konselor Steve Rose, PhD, kesuksesan sejati adalah tentang hidup selaras dengan nilai-nilai terdalam kita bukan norma-norma sosial. 

 

Kesuksesan sejati tentang merangkul individualitas kita, mengekspresikan bakat unik kita dan menempa jalan kita sendiri.

 

  1. Kesuksesan memerlukan produktivitas yang konstan

Kita sering diyakinkan bahwa kesuksesan membutuhkan produktivitas yang konstan, kerja keras tanpa henti dan dorongan yang tak kenal lelah untuk meraih lebih banyak.

 

Kepercayaan ini tentu menyebabkan budaya kelelahan dan stres sehingga membuat kita merasa terus-menerus lelah dan tidak puas. Padahal kesuksesan sejati tidak menuntut kita mengorbankan kesejahteraan kita ke ranah produktivitas.

 

Sebaliknya, hal itu mengharuskan kita memahami nilai keseimbangan, istirahat dan perawatan diri.***

 

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #kesalahpahaman #umum #tentang #kesuksesan #yang #harus #kita #hilangkan #salah #satunya #kesuksesan #sama #dengan #kekayaan

KOMENTAR