Sering Salah Paham Soal Generasi Alfa, Kenali Karakter dan Pahami Cara Menghadapi Mereka dengan Tepat
- Generasi Alfa sudah tidak lagi menjadi hal asing di khalayak umum. Mereka adalah generasi yang tubuh besar di era digital.
Generasi ini akrab dengan teknologi dan memiliki pandangan yang unik tentang dunia. Namun, tak jarang Generasi Alfa dianggap lebih berani mengungkapkan sesuatu bahkan dinilai kurang sopan dibanding generasi sebelumnya.
Melansir Parents.com, Generasi Alfa adalah mereka yang lahir di antara tahun 2010 dan pertengahan 2020-an.
Mereka adalah anak yang lahir dari Generasi Milenial yang juga tumbuh besar di era digital. Maka tak heran jika anak mereka akan familiar dengan teknologi sejak usia muda.
Generasi Alfa juga dikenal karena keterbukaan mereka terhadap keberagaman dan inklusi. Mereka tumbuh dalam lingkungan yang lebih inklusif dan menerima perbedaan.
Selain itu, pengalaman mereka yang harus menghadapi pandemi Covid-19, mempengaruhi cara mereka belajar, berinteraksi, juga memandang dunia.
Antara Kepercayaan dan Persepsi Negatif
Anggapan bahwa Generasi Alfa yang tidak sopan ini berkaitan dengan perubahan dinamika sosial.
Hal ini disebabkan terjadi karena Generasi Alfa tumbuh di mana isu global sangat mudah diakses, yang memungkinkan mereka mengaksesnya melalui gawai.
Faktor ini yang membuat mereka lebih terbuka dan menyampaikan pendapat yang menantang dibanding generasi sebelumnya.
Generasi yang lebih tua, seperti Generasi X dan Baby Boomers, seringkali memandang generasi muda dengan skeptis, terutama ketika nilai seperti keberanian, kemandirian, dan keterbukaan berbenturan dengan gagasan tradisional tentang otoritas dan rasa hormat.
Untuk itu, Generasi Alfa adalah generasi yang menghargai ekspresi yang menghargai ekspresi diri dan merayakan kecerdasan emosional.
Bahasa Gaul akibat Teknologi
Akses yang tak terbatas dalam berselancar menggunakan teknologi membuat perilaku Generasi Alpha menjadi menarik untuk diperhatikan.
Mereka terbiasa dengan berbagai informasi dan perspektif sejak kecil. Sehingga mereka menjadi terbiasa dan berani mengekspresikan diri mereka menggunakan platform daring.
Salah satu cara Generasi Alfa mengekspresikan diri adalah menggunakan bahasa gaul.
Bahasa ini sebagian besar lahir dari media sosial. Barangkali Anda juga sering menemukan kata-kata seperti sigma, rizz, gyatt, bahkan skibidi di media sosial.
Nah, kemampuan mereka untuk menciptakan dan mengadaptasi istilah barui inilah yang menjadi cermin kreativitas dan kecepatan Generasi Alfa dalam mengonsumsi dan membagikan informasi.
Peran Orang Tua
Orang tua sebagai pendidik pertama memiliki peran penting dalam membentuk Generasi Alfa menjadi individu yang berkarakter kuat.
Dengan menyeimbangkan kepercayaan diri dan empati, Anda bisa membantu Generasi Alfa menjadi individu yang dewasa yang mampu menyuarakan kebutuhan dan tujuan mereka. Tentunya dengan menghargai nilai seperti rasa hormat dan kolaborasi.
Generasi Alfa bukanlah generasi yang tidak sopan. Mereka adalah generasi yang lahir dan tumbuh di era yang sama sekali berbeda.
Maka dari itu, tantangannya adalah memahami karakteristik unik mereka dan memberikan bimbingan yang tepat adalah kunci untuk membantu mereka menjadi generasi yang berprestasi, berkarakter kuat, dan berkontribusi.
Tag: #sering #salah #paham #soal #generasi #alfa #kenali #karakter #pahami #cara #menghadapi #mereka #dengan #tepat